Kunci Mengontrol Serangan Alergi, Cari Pemicunya

Reporter : Cynthia Amanda Male
Rabu, 28 Agustus 2019 19:48
Kunci Mengontrol Serangan Alergi, Cari Pemicunya
Serangan alergi bisa berbagai macam. Mulai dari gatal, batuk hingga sesak napas.

Dream - Setiap orang yang menderita alergi pasti berharap untuk sembuh. Namun, kenyataannya alergi cukup sulit disembuhkan. Bahkan, dokter mengklaim bahwa alergi hanya bisa dikontrol.

Serangan alergi bisa berbagai macam. Mulai dari gatal, batuk hingga sesak napas. Untuk mendeteksi sebuah keluhan, apakah alergi atau bukan perlu dilakukan tes di rumah sakit.

Gangguan alergi ini bisa hilang tapi jika serangannya muncul saat masih bayi. " Secara teori, kalau kenanya saat masih bayi, bisa lama-lama hilang. Jadi, sel imunnya terpapar belakangan. Tapi kalau kenanya pada masa balita, biasanya terbawa terus sampai dewasa," ujar Rini Sekartini, Konsultan Tumbuh Kembang Anak di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Rabu 28 Agustus 2019.

1 dari 5 halaman

Cari Pencetus

Dalam kasus alergi, hal terpenting adalah mencari pencetus utama alerginya. Pada bayi yang alergi susu sapi, misalnya, orangtua bisa mencoba mencari sumber protein lain sebagai pengganti.

Lengkapi Nutrisi Ibu Hamil Dengan Minum Susu Sapi© MEN

" Kalau masih bayi, orangtua bisa melakukan eliminasi untuk memantau supaya pertumbuhannya tidak bermasalah. Kalau di atas 1 tahun, bisa provokasi dengan mencari penyebab alergi dan mengontrolnya," ungkap Rini.

2 dari 5 halaman

Susu Sapi

Susu sapi termasuk pencetus alergi yang cukup umum. Bukan hanya susunya, tapi juga produk turunannya seperti biskuit, keju dan minuman lain. Untuk melatih toleransi pada tubuhnya, bisa juga diberikan sedikit demi sedikit produk susu.

" Di atas 1 tahun bisa dicoba provokasi, tapi tarik ulur ya. Kalau gejalanya timbul lagi ya disetop," ungkap Rini.

Mengejutkan, Manfaat Susu Kedelai Untuk Kecantikan Kulit© MEN

Jika alergi tidak bisa disembuhkan, maka orangtua bisa mencari alternatif lain. Seperti susu soya atau susu sapi yang proteinnya dikecilkan atau extended.

3 dari 5 halaman

Kulit Gatal karena Udara Dingin, Alergi atau Bukan?

Dream - Tidak jarang kita melihat seseorang yang alergi pada suhu udara, seperti alergi dingin atau udara pagi. Padahal, keduanya tidak termasuk alergi.

Kulit Gatal karena Udara Dingin, Alergi atau Bukan?© MEN

" Itu termasuk non alergi. Karena udaranya hanya kontak tanpa masuk ke dalam tubuh dan memengaruhi sistem imun. Kalau alergi disebabkan oleh zat asing yang masuk ke dalam tubuh dan menyebabkan reaksi imunitas," ujar Budi Setiabudiawan, Konsultan Alergi dan Imunologi Anak di Rumah Maroko, Jakarta Pusat, Rabu 10 April 2019.

Tidak hanya karena udara, reaksi non alergi ini bisa terjadi karena stres. Berbeda dengan alergi, non alergi kebanyakan mulai dialami ketika dewasa.

Namun, alergi maupun non alergi bisa ditangani dengan cara yang sama. " Sama saja cara mengobatinya. Yang membedakan hanya pada mekanisme kekebalannya saja" .

4 dari 5 halaman

Kontrol Alergi

Meskipun tidak bisa disembuhkan, alergi masih bisa dicegah dan dikontrol. " Alergi maupun non alergi itu penyakit atopik yang tidak akan muncul ketika tidak ada pemicunya. Jadi, hindari pemicunya. Sesedikit apapun itu," jelasnya.

Ia tidak menyarankan untuk memaksakan diri melawan alergi, karena pada kenyataannya kondisi tersebut tidak bisa disembuhkan dan bisa menyebabkan jantung atau hipertensi jika tidak dikontrol dengan baik.

" Lebih baik cari alternatif cara supaya tidak terkena alergi. Atau dicegah di usia dini dengan memberikan ASI pada anak, kasih makanan padat di usia 6 bulan, boleh diblender dan hindari asap rokok. Kalau nggak dapat ASI, bisa berikan susu formula hidrolisan atau susu kedelai," tutupnya. (ism) 

5 dari 5 halaman

Beda Batuk karena Virus dan Batuk Alergi

Dream - Batuk terus-menerus tentunya sangat menyiksa. Terutama jika muncul pada malam hari. Kamu jadi sulit tidur dan keesokan harinya tubuh terasa lemas dan sangat mengantuk.

Batuk malam hari, biasanya bukan disebabkan oleh virus dan tak akan mempan jika diobati dengan obat batuk biasa. Batuk tersebut muncul karena reaksi alergi.

Beda Batuk karena Virus dan Batuk Alergi© MEN

Dilansir dari Live Strong, biasanya alergi akan menimbulkan penderita terbatuk-batuk tanpa mengeluarkan lendir atau batuk kering.

Malah, batuk kering ini merupakan reaksi langsung dari sebuah alergi, terutama alergi yang berasal dari udara terbuka. Misalnya, cuaca. Selain itu juga, ada beberapa reaksi lainnya yang muncul berdasarkan batuk kering. Seperti, mata menjadi berair, merah, dan gatal.

Tenggorokan juga jadi terasa sangat gatal dan bersin terus-menerus. Menurut American College of Allergy, reaksi lainnya yang dapat muncul adalah sakit kepala, dan pusing.

Lantas, apa bedanya dengan batuk yang disebabkan virus?

Biasanya, batuk karena alergi tidak menimbulkan lendir. Sementara batuk karena virus atau bakteri cenderung basah. Lendir turun ke bawah melalui bagian belakang tenggorokan. Hal ini mengakibatkan tenggorokan membengkak dan kadang juga disertai sesak napas.

Pasalnya, lendir tersebut juga kadang bisa sampai menumpuk dan menghalangi jalur pernapasan. Selain itu, virus dalam tubuh akan menyebabkan infeksi yang ditandai dengan demam. Demam inilah yang menjadi salah satu pembeda dari batuk kering yang disebabkan oleh alergi.

(Sah, Laporan Karla Farhana/ Sumber: Fimela.com)

Beri Komentar