Nyeri Leher/ Shutterstock
Dream - Sel kanker bisa tumbuh di mana saja di berbagai organ tubuh. Mungkin Sahabat Dream sudah sering mendengar kasus kanker pada payudara, darah, getah bening atau leher rahim.
Sebenarnya jenis kanker banyak sekali. Salah satu yang kerap luput dari perhatian adalah kanker di area kepala dan leher. Kanker kepala dan leher adalah kanker yang berasal dari sel-sel skuamous yang membatasi permukaan mukosa lembap di dalam kepala dan leher (misalnya di mulut, hidung, dan tenggorokan).
" Kanker ini berada di area vital. Banyak sekali organ kecil yang mempunyai posisi vital seperti mengunyah, menelan, bernafas, bicara, melihat, dan lain-lain. Oleh sebab itu jika ada kanker pada posisi ini, maka fungsi-fungsi organ tersebut akan terganggu," kata Profesor Soehartati Gondhowiardjo, Sp.Rad (K), Onk.Rad, dalam webinar 'Waspadai Bahaya Kanker Kepala dan Leher' pada Selasa, 27 Juli 2021.
Menurutnya ada gejala yang muncul sejak dan bisa mengindikasikan kanker kepala leher. Gejala tersebut yaitu sakit kepala, pandangan ganda, kelenjar leher membesar, sulit buka mulut dan menelan, kelumpuhan lidah, hidung tersumbat/ berdarah dan gangguan penciuman, serta rasa sakit di telinga.
" Gejala bisa berbeda tergantung lokasi kanker. Bila merasakan gejala tersebut tidak membaik lebih dari 3 minggu, segera periksakan ke dokter THT (telinga, hidung dan tenggorakan) yang berkompeten untuk mendapatkan penanganan lanjut," ujar Profesor Soehartati.
Dokter Nadia Ayu Mulansari, spesialis penyakit dalam menjelaskan ada beberapa faktor risiko tinggi yang memungkinkan kanker tumbuh. Yaitu konsumsi alkohol, rokok, infeksi HPV-16, dan infeksi EBV.
" Faktor risiko lainnya adalah makanan yang diawetkan atau diasinkan, kesehatan mulut yang buruk, paparan bahan kimia di tempat kerja (asbes/fiber sintetik, konstruksi baja, tekstil, keramik, penebangan, industri makanan), serta paparan radiasi kepala dan leher (non-kanker)," kata dr. Nadia.
Lebih lanjut ia menjelaskan beberapa hal yang penting dilakukan untuk mencegah munculnya kanker kepala dan leher. Selalu ingat konsep CERDIK, yaitu:
C = Cek kesehatan secara rutin
E = Enyahkan asap rokok
R = Rajin aktivitas fisik
D = Diet seimbang
I = Istirahat cukup
K = Kelola stres
Laporan: Elyzabeth Yulivia
Dream - Beberapa orang sering memiringkan kepala untuk membunyikan leher. Biasanya, hal ini dilakukan untuk melegakan area tersebut dan menghilangkan pegal.
Hal ini cukup wajar dilakukan. Tapi jika dilakukan dengan cara yang salah, bisa berbahaya untuk tulang leher, sendi, otot, saraf, maupun pembuluh darah.
Maka dari itu, kamu harus berhati-hati melakukannya. Dilansir Sehatq.com, berikut manfaat membunyikan leher.
Ahli terapi tulang membuktikan bahwa kebiasaan ini mampu memberi efek positif pada kesehatan mental. Hal ini dikarenakan kebiasaan tersebut bisa melepas ketegangan.
Efek plasebo
Efek plasebo dialami ketika seseorang merasa lebih tenang dan lega setelah membunyikan leher.
Pelepasan endorfin
Setelah membunyikan leher, seseorang akan merasa lebih baik dan tenang. Selain itu, kebiasaan ini memancing kelenjar pituitari untuk memicu produksi hormon endorfin. Sehingga, kamu akan merasa lebih senang.
Selain bermanfaat, kamu juga bisa mengalami beberapa masalah kesehatan jika terlalu sering membunyikan leher. Berikut beberapa masalah yang bisa dialami.
Saraf terjepit
Ketika melakukannya dengan cara yang salah, lehermu bisa merasa sakit dan sulit digerakkan. Hal tersebut dialami akibat saraf leher yang terjepit.
Ketegangan otot leher
Otot lehermu bisa semakin tegang jika membunyikannya terlalu keras. Akibatnya lehermu akan semakin sakit dan kaku.
Ligamen persendianmu bisa meregang permanen dan menyebabkan osteoarthritis jika terlalu sering membunyikan leher dengan cara yang salah.
Jadi, kamu harus berhati-hati ketika terlalu sering melakukannya dan pernah merasa sakit akibat kebiasan tersebut.
Berisiko pembekuan darah
Jangan terlalu keras membunyikan leher agar pembuluh darah di sekitarnya tidak tertusuk dan menyebabkan pembekuan darah.
Jika ingin membunyikan leher, lakukanlah secara perlahan dan jangan jadikan hal tersebut sebagai kebiasaan agar lebih aman untuk kesehatan.
Advertisement
Tak Cuma Soto Banjar, Ini 5 Kuliner Khas Palangkaraya yang Wajib Dicicipi

Rumah Ini Pakai 1.000 Baterai Laptop untuk Sumber Listrik Selama 8 Tahun

Komunitas RAMAH Jadi Simbol Gerakan Anak Muda Aceh

Awas Jangan Salah Gate! 4 Maskapai Penerbangan Sudah Pindah ke Terminal 1B Bandara Soekarno-Hatta

Tegas! Universitas di Korsel Tolak Calon Mahasiswa dengan Catatan Kekerasan di Sekolah


Tak Cuma Soto Banjar, Ini 5 Kuliner Khas Palangkaraya yang Wajib Dicicipi
Penampilan Alya Zurayya di Acara Dream Day Ramadan Fest 2023 Day 6

Kisah Raihan Jouzu, Siswa SMP Ciptakan Bikin Spidol dari Kulit Bawang Putih

12 Rekomendasi Wisata Alam di Aceh yang Bisa Jadi Wish List Liburan Akhir Tahun

Mengenal Komunitas Masyarakat Adat Seberuang di Kalbar: Punya Hutan Terlarang, Jengkolnya Primadona

Membedah Desa Wisata Pemuteran Bali, Destinasi Tenang yang Cocok Buat Liburan Keluarga Akhir Tahun

Mengenal Komunitas Masyarakat Adat Seberuang di Kalbar: Punya Hutan Terlarang, Jengkolnya Primadona

12 Rekomendasi Wisata Alam di Aceh yang Bisa Jadi Wish List Liburan Akhir Tahun