Dream - Siapa yang baru saja memulai diet, tapi udah mulai terganggu dengan burger yang lezat, kentang goreng yang ditaburi garam, atau soda berukuran jumbo? Sahabat Dream sering mengalami hal tersebut.
Menahan diri dari godaan memakan junk food memang hal yang sulit. Itu merupakan reaksi fisiologis yang terbukti secara ilmiah dan tidak bisa diabaikan. Lalu, apa yang harus kita lakukan?
Dari sekian banyak cara untuk menghentikan nafsu makan, ada satu yang menarik dan mudah dilakukan. Solusinya adalah makan kismis dengan sangat perlahan-lahan. Terdengar tidak masuk akal?
Menurut dokter Leslie Korn, pakar nutrisi dan penulis buku masak The Good Mood Kitchen. Korn mengatakan bahwa proses memakan kismis secara sadar akan melepaskan bahan kimia yang dapat mengekang nafsu untuk makan.
Cobalah ambil sesendok kismis makan. Perhatikan reaksi tubuh, seperti mulut berair atau perut keroncongan. Saat memakannya, periksa tekstur buahnya. Perhatikan bagian tengah kismis yang lembut dengan rasa yang beragam.
Kemudian telan dan sambil membayangkan buah tersebut bergerak ke seluruh tubuh, hingga ke perut. Tanyakan pada diri sendiri sebuah pertanyaan sederhana, yaitu “Apa yang sebenarnya dibutuhkan tubuhku?”
Dalam lima menit atau kurang, kita baru saja memikirkan kembali apakah kita perlu untuk makan makanan yang kita inginkan. Sederhananya, kita sedang mengajari tubuh untuk menolak makan berlebihan di malam hari.
“Cara tersebut memadukan kesadaran kita dengan kemampuan untuk mengendalikan reaksi ‘otomatis’,” kata Korn.
Cara makan dengan penuh kesadaran ini memicu reaksi kimia yaitu dominasi parasimpatis, yang memperlambat detak jantung dan pernapasan. Tingkat neurotransmitter anti kecemasan yang disebut GABA juga meningkat.
GABA juga menstabilkan nafsu makan dan menjaga sistem pencernaan lebih sehat di kemudian hari. Meskipun direkomendasikan penggunaan kismis karena rasa dan teksturnya yang unik, tapi dia juga mengatakan bahwa mengunyah sedikit apa saja bisa membantu.
Jika Sahabat Dream tidak memiliki kismis di dapur, camilan sehat lainnya juga bisa membantu. Usahakan pilih buah, sayur atau buah kering dan bukan camilan kemasan.
Laporan Aykaputri Amalia Rahmani/ Sumber: The Healthy