Ilustrasi (Foto:Shutterstcok.com)
Dream - Tidak lama lagi umat muslim akan memasuki bulan Ramadan. Salah satu yang paling dinantikan adalah ibadah puasa.
Bukan sekadar ibadah, puasa memiliki segudang manfaat untuk kesehatan. Salah satunya bagi pasien penyakit jantung.
" Sebetulnya yang harus dilakukan pasien penyakit jantung adalah restriksi cairan, salah satunya dengan mengurangi asupan minum. Cairan berlebih akan membuat jantung jadi overload, padahal jantungnya sendiri sudah lemah," kata Yoga Yuniadi, Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah Konsultan di Jakarta, Selasa 2 April 2019.
Selama puasa, organ tubuh termasuk pencernaan akan beristirahat. Puasa dilakukan untuk mengurangi intake cairan sehingga tidak membuat jantung semakin membengkak. Jantung yang membengkak akan menyebabkan sesak napas dan melemahnya pompa darah.
Namun bukan berarti pasien tidak memerlukan cairan sama sekali. Pasien penyakit jantung disarankan meminum air putih dengan jumlah maksimal 1,5 liter.
Khusus penderita gagal jantung, pasien diharapkan berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu. Umumnya, obat terapi gagal jantung hanya diberikan sebanyak satu kali dalam sehari.
" Kalau sifat obatnya menurunkan denyut, lebih baik diberikan di pagi hari. Tapi obat yang sifatnya mengeluarkan cairan lebih baik di sore hari karena kalau pagi, pasien akan makin dehidrasi karena sepanjang puasa dia tidak ada intake cairan," ujarnya. (ism)
Dream - Sebentar lagi, Ramadan tiba. Bagi umat Muslim, yang sudah memenuhi syarat, wajib menjalankan puasa. Sebulan penuh.
Dan tahukah Anda, meski tak makan dan minum pada siang hari, ternyata puasa dipercaya mampu menjaga kesehatan tubuh --selain tentunya mendapat pahala.
Sudah banyak penelitian tentang manfaat puasa ini. Salah satunya hasil penelitian yang dilakukan sekelompok ahli nutrisi dari University of Southern California, Amerika Serikat.
Menurut guru besar Ilmu Biologi dan Penuaan universitas itu, Profesor Valter Longo, berpuasa bisa memberikan cukup waktu untuk membentuk sel baru yang mampu meningkatkan imunitas tubuh.
" Berita gembiranya, berpuasa dapat membuang sel-sel darah yang sudah rusak dan tua," kata Valter, dikutip Dream dari laman Malaysia News Hub, Rabu 17 Mei 2017.
Dalam laporan penelitiannya, para ilmuwan berkesimpulan bahwa berpuasa selama tiga hari dapat memperbaiki sistem kekebalan tubuh, terutama bagi pasien kanker yang menjalani kemoterapi.
Selain itu, berpuasa dapat memperbaiki ketahanan tubuh manula yang terus menurun karena faktor usia.
" Jika sistem sel tubuh Anda rusak parah akibat pengobatan kemoterapi atau melalui proses penuaan, dengan berpuasa ia mampu mengembalikan sel baru yang lebih baik," ucap Valter.
Puasa secara rutin juga dapat menambah sel darah putih dalam tubuh. Dengan meningkatnya sel darah putih dapat membantu memperbaiki sistem ketahanan tubuh seseorang.
Temuan terpenting para ilmuwan itu, puasa dapat menghindarkan seseorang pada risiko penyakit kanker dan tumor. Sebab, berpuasa dapat menurunkan enzim PKA, enzim pemicu kanker dan tumor.
Advertisement
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
UU BUMN 2025 Perkuat Transparansi dan Efisiensi Tata Kelola, Tegas Anggia Erma Rini
Masa Tunggu Haji Dipercepat, dari 40 Tahun Jadi 26 Tahun
Viral Laundry Majapahit yang Bayarnya Hanya Rp2000
NCII, Komunitas Warga Nigeria di Indonesia
Azizah Salsha di Usia 22 Tahun: Keinginanku Adalah Mencari Ketenangan
Penampilan Alya Zurayya di Acara Dream Day Ramadan Fest 2023 Day 6
Benarkah Gaji Pensiunan PNS Naik Bulan Ini? Begini Penjelasan Resminya!
Timnas Padel Indonesia Wanita Cetak Sejarah Lolos ke 8 Besar FIP Asia Cup 2025
Hore, PLN Berikan Diskon Tambah Daya Listrik 50% Hingga 30 Oktober 2025
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
Hasil Foto Paspor Shandy Aulia Pakai Makeup Artist Dikritik, Pihak Imigrasi Beri Penjelasan