Sumber: Shutterstock
Dream - Setiap harinya manusia mengonsumsi makanan dan minuman yang dikemas rapi dengan plastik agar kebersihan produk terjaga. Setelah menikmati makanan dan minuman tersebut, sampah plastik dibuang pada tempat sampah.
Banyak orang yang mengira, perjalanan sampah plastik ini sudah berakhir ketika masuk tempat pembuangan. Namun nyatanya penjalanan sampah-sampah plastik ini sangatlah panjang. Bahkan hingga ratusan tahun agar terurai.
Waktu penguraian yang sangat lama dan kuantitas sampah yang terus bertambah setiap harinya membuat timbunan sampah menggunung.
“ Tahun 2020 saja jumlah timbunannya 67,8 ton. Dan akan bertambah seiring pertambahan penduduk dan tingkat kesejahteraan penduduk.” jelas Arif Mujahidin, Corporate Communication Director Danone pada Edukasi Jurnalistik virtual, 28 Juni 2021.
Arif menambahkan jika masyarakat tidak bekerja sama mencari solusi dari masalah timbunan sampah ini, maka diperkirakan tahun 2025 komposisi sampah plastik akan bertambah dua kali lipat. Tentu hal ini sangat mencemari lingkungan dan ekosistem yang nantinya akan membahayakan kehidupan manusia di masa mendatang.
Sebagai manusia, sudah tugas kita menjaga kelestarian alam dengan segala keseimbangan tatanannya. Meskipun lingkungan sedang tidak baik-baik saja hari ini, namun kita harus memulai langkah kecil untuk alam agar lebih baik di masa depan. Sebelum terlambat, Sahabat Dream bisa memulai langkah berikut.
Siapa yang masih buang sampah sembarangan? Di selokan, di kali, di sungai, atau di laut? Yuk berhenti lakukan kebiasaan itu, meskipun sekecil sampah kemasan permen.
Jangan sampai binatang-binatang laut hidup berdampingan dengan sampah dan mencemari and ekosistemnya. Semua makhluk berhak hidup di tempat yang seimbang dan bersih layaknya kamu yang ingin tinggal di rumah yang bersih dan nyaman.
Setelah membuang sampah di tempatnya, kamu juga harus memilahnya nih Sahabat Dream. Pisahkan sampah organik seperti sisa makanan, masakan dapur, daun-daunan hingga kulit buah. Sampah ini mudah terurai dan dapat diolah kembali menjadi pupuk atau biogas.
Sampah non-organik seperti botol minuman, plastik, dan kaleng akan sulit hancur meski dibakar sekalipun. Butuh ratusan tahun untuk mengurai sampah ini secara alami. Sampah non-organik ini lebih baik di daur ulang terus menerus.
“ Sistem ekonomi hari ini yang berjalan menuju kehancuran karena tidak sustainable. Jadi diciptakanlah sirkular ekonomi yang tetap dijalankan dengan memperhatikan managemen material yang digunakan agar tidak menghasilkan sampah yang merusak lingkungan” jelas Mohamad Bijaksana, Initiator Indonesiacef.id pada kesempatan yang sama.
Banyak model bisnis yang bisa digunakan para pebisnis dalam menjalankan bisnis yang ramah lingkungan yang berbasis 5R silkular ekonomi mulai dari Reduce, Reuse, Recycle, Refurbish, dan Renew.
“ Contohnya mengubah desain kemasan yang berguna, seperti sabun yang memiliki botol berbahan dasar sabun juga. Jadi setelah isi sabun habis, botol tersebut dapat digunakan sebagai sabun.” tambah Mohamad.
Masih banyak inovasi lain yang dapat diadaptasi oleh pebisnis seperti menyewakan lampu agar saat bohlam putus tidak langsung dibuang menjadi sampah melainian dikembalikan ke perusahaan dan akan direfurbish.
Inovasi-inovasi lainnya yang ramah lingkungan dan mengurangi sampah memang terlihat kecil. Namun jika hal ini dilakukan terus menerus oleh seluruh masyarakat maka akan membawa dampak yang besar untuk bumi kita.
Faktanya, banyak sampah yang tidak dikelola dengan baik sehingga sampah tersebut berakhir di lautan, pantai hingga menggunung di TPA.
“ Di dunia hanya 8,6 % untuk melakukan sirkular ekonomi. Bahkan di Norwegia yang menjadi kiblat sustainability development hanya 2,7 persen” jelas Ikhsan pada kesempatan yang sama.
Model pengelolaan sampah silkular berfokus pada reducing, reusing dan recycling. Sistem pengelolaan ini dapat membawa dampak baik untuk alam mulai dari tanah yang lebih subur, memberikan siklus kedua pada material hingga menggunakan lebih sedikit lahan TPA.
Hadirnya usaha daur ulang merupakan salah satu model ekonomi sikular terhadap sampah plastik. Daur ulang sampah plastik memiliki efek yang siginifikan dalam menggerakan perekonomian masyarakat karena rantai produksinya melibatkan banyak pihak, yakni pemulung, pelapak hingga industri besar.
Salah satunya adalah model ekonomi silkular “ Botle to Bottle” yang mengolah botol menjadi botol kembali. Dan Sahabat Dream tidak perlu khawatir karena botol daur ulang ini sangat aman digunakan dan telah diterapkan oleh produk-produk Danone.
Advertisement