Ilustrasi: Shutterstock.com
Dream - Moluskum Kontagiosum (MK) merupakan salah satu jenis penyakit kulit yang belum banyak diketahui masyarakat. Penyakit ini lebih dikenal dengan istilah 'jerawat genital'.
Menginfeksi bagian kulit, Moluskum Kontagiosum merupakan disebabkan oleh poxvirus. MK menimbulkan benjolan dengan ukuran diameter biasanya kurang dari 0,25 inci dan memiliki titik kecil ditengah benjolan.
MK bersifat sangat mudah menular dari orang ke orang melalui kontak kulit, pakaian atau hanya dengan menyentuh benda yang terinfeksi. Pada orang dewasa, MK biasanya ditandai dengan jerawat yang muncul di area genital.
Meski begitu, MK juga dapat menyerang anak-anak di area sekitar punggung, kaki, lipatan paha, leher, tangan serta dada.
" Biasanya bintik-bintik putih MK tidak memberi reaksi apa pun sehingga anak tidak mengeluh gatal. Tapi harus segera ditangani karena sangat mudah menular," tutur dr. Anthony Handoko, SpKK, FINSDV CEO Klinik Pramudia di webinar bersama media, Rabu 4 November 2020.
Menurut Anthony, kegiatan anak-anak yang sangat aktif membuat penyakit MK dapat lebih mudah menular. Terutama dengan kontak fisik yang sangat dekat bersama keluarga dan teman sebaya.
Selain karena kontak fisik, anak-anak juga mudah tertular karena imunitas tubuh mereka yang belum sekuat orang dewasa.
" Kalau imunitas anak ini baik, MK memang bisa hilang sendiri dan hanya muncul satu. Tetapi apabila munculnya banyak, itu sudah menggambarkan daya tahan anak tidak cukup untuk menghentikan perkembangan virus," jelasnya.
Bentuk klinis dari gejala MK di kulit hampir menyerupai jerawat dan cepat menjadi banyak. Masa inkubasinya terjadi antara 2-6 bulan dan pada umumnya MK tidak memiliki rasa gatal atau nyeri.
MK pada anak merupakan infeksi virus yang menyerang kulit, sedangkan MK pada dewasa dianggap sebagai penyakit Infeksi Menular Seksual (IMS). MK bukan merupakan penyakit berbahaya dan tidak menimbulkan kekambuhan apabila diobati dengan benar.
" Terdapat beberapa modalitas pengobatan untuk MK. Namun pada dasarnya, cara pengobatan MK pada anak hampir sama dengan dewasa. Hanya saja pada pelaksanaannya, pengobatan pada anak jauh lebih sulit daripada orang dewasa," imbuh Anthony.
Advertisement
4 Komunitas Seru di Depok, Membaca Hingga Pelestarian Budaya Lokal
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
UU BUMN 2025 Perkuat Transparansi dan Efisiensi Tata Kelola, Tegas Anggia Erma Rini
Masa Tunggu Haji Dipercepat, dari 40 Tahun Jadi 26 Tahun
Viral Laundry Majapahit yang Bayarnya Hanya Rp2000
Azizah Salsha di Usia 22 Tahun: Keinginanku Adalah Mencari Ketenangan
Hj.Erni Makmur Berdayakan Perempuan Kalimantan Timur Lewat PKK
Benarkah Gaji Pensiunan PNS Naik Bulan Ini? Begini Penjelasan Resminya!
Timnas Padel Indonesia Wanita Cetak Sejarah Lolos ke 8 Besar FIP Asia Cup 2025
Hore, PLN Berikan Diskon Tambah Daya Listrik 50% Hingga 30 Oktober 2025
75 Ucapan Hari Santri Nasional 2025 yang Penuh Makna dan Bisa Jadi Caption Media Sosial
4 Komunitas Seru di Depok, Membaca Hingga Pelestarian Budaya Lokal
Clara Shinta Ungkap Rumah Tangganya di Ujung Tanduk, Akui Sulit Bertahan karena Komunikasi Buruk