Mengenal Terapi Pengobatan Baru untuk Pasien Penyakit Ginjal Kronis (PGK)

Reporter : Editor Dream.co.id
Senin, 15 Januari 2024 18:12
Mengenal Terapi Pengobatan Baru untuk Pasien Penyakit Ginjal Kronis (PGK)
Obat ini diklaim dapat memblokir sekelompok protein atau disebut reseptor mineralokortikoid.

1 dari 13 halaman

Mengenal Terapi Pengobatan Baru untuk Pasien Penyakit Ginjal Kronis (PGK)

Mengenal Terapi Pengobatan Baru untuk Pasien Penyakit Ginjal Kronis (PGK) © Mengenal Terapi Pengobatan Baru untuk Pasien Penyakit Ginjal Kronis (PGK) Shutterstock

2 dari 13 halaman

© Mengenal Terapi Pengobatan Baru untuk Pasien Penyakit Ginjal Kronis (PGK) Shutterstock

Dream -   Indonesia menempati posisi ke-5 yang dengan masalah diabetes terbanyak di dunia, sekitar 19,5 juta orang pada 2021 dan diperkirakan mencapai 28,6 juta orang pada 2045. 

3 dari 13 halaman

© Mengenal Terapi Pengobatan Baru untuk Pasien Penyakit Ginjal Kronis (PGK) Shutterstock

Kasus diabetes ini seringkali baru disadari oleh para pasien ketika kondisinya sudah parah. Bisa jadi sudah dalam tahap komplikasi mikrovaskular utama, atau pada pasien Diabetes Tipe 2 yang berupa PGK (Penyakit Ginjal Kronis).

4 dari 13 halaman

PGK sendiri merupakan kondisi hilangnya fungsi ginjal secara bertahap. Jika mengalami PGK, pasien mulai kehilangan fungsi ginjal untuk menyaring kotoran dan kelebihan cairan dari
darah, yang kemudian dibuang melalui urine. 


Penyakit yang terjadi pada ginjal awalnya tidak bergejala, akibatnya banyak orang yang tidak mengetahui bahwa mereka mengalami gangguan ginjal. 

5 dari 13 halaman

© Mengenal Terapi Pengobatan Baru untuk Pasien Penyakit Ginjal Kronis (PGK) Shutterstock

Hingga saat ini, masih banyak orang yang belum menyadari bagaimana pentingnya memelihara kesehatan ginjal dan apa yang perlu dilakukan bila kemudian fungsi ginjalnya menurun. 

6 dari 13 halaman

Apalagi, bagi mereka yang memiliki hipertensi dan diabetes. PGK juga tercatat menjadi penyebab 4,6% kematian dalam kasus global yang menjadi salah satu penyebab kematian tertinggi di dunia. Tak heran jika penyakit ini seringkali disebut sebagai silent killer. 


7 dari 13 halaman

“Dan ini masih akan berkembang karena adanya pre-diabetes. Oleh karena itu hati-hati dalam mengonsumsi makanannya,” kata dokter Ketut Suastika, Spesialis Penyakit Dalam, Konsultan Metabolik dan Endokrinologi, dalam acara talkshow Inovasi Pengobatan dari Bayer Perlambat Progresi Penyakit Ginjal Kronis (PGK) dengan Diabetes tipe 2, di Jakarta, 15 Januari 2024. 

8 dari 13 halaman

Untuk pencegahan, sejak muda pastikan mengonsumsi asupan harian yang seimbang, terutama konsumsi gula dan garam, jangan sampai berlebihan. Tetap atur jumlah kalori makanan yang masuk sesuai dengan kebutuhan.

9 dari 13 halaman

Terapi untuk Pasien PGK

Untuk mereka yang didiagnosis memiliki penyakit ginjal kronis (PGK), pastinya butuh perawatan intensif. Hal ini agar fungsi ginjal tak semakin memburuk dan kualitas hidup tetap terjaga. Jangan sampai fungsi ginjal terus menurun atau mengalami progresi.

10 dari 13 halaman

“Penyebab utama progresi pada PGK pada pasien Diabetes tipe 2 adalah terjadinya inflamasi dan fibrosis pada ginjal. Ketika mengalami fibrosis, artinya ada kegagalan dari respon fungsi penyembuhan dan perbaikan yang ada pada ginjal. Sehingga, progresi menuju gagal ginjal akan semakin cepat. Tiga efek gabungan yang dapat memperburuk PGK adalah faktor metabolik, hemodinamik, serta inflamasi & fibrosis,” kata dr. Pringgodigdo Nugroho, Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Ginjal dan Hipertensi, dalam kesempatan yang sama.

11 dari 13 halaman

© Mengenal Terapi Pengobatan Baru untuk Pasien Penyakit Ginjal Kronis (PGK) Dream

Salah satu pengobatan yang bisa dilakukan, yaitu terapi obat yang baru saja dirilis oleh Bayer. Berupa pengobatan dengan Finerenone, diklaim dapat membantu penurunan risiko inflamasi dan fibrosis.

12 dari 13 halaman

“Finerenone dari Bayer adalah Mineralocorticoid Receptor Antagonist (MRA) nonsteroid pertama yang disetujui BPOM untuk PGK yang berhubungan dengan Diabetes tipe 2 pada orang dewasa,” kata dokter Dewi Muliatin Santoso, Head of Medical Dept. Pharmaceutical Division PT Bayer Indonesia.

13 dari 13 halaman

Obat ini, menurut dr. Dewi, dapat memblokir sekelompok protein atau disebut reseptor mineralokortikoid. Peningkatan stimulasi reseptor mineralokortikoid diketahui memicu cedera dan peradangan pada ginjal sehingga berperan dalam progresi PGK. Finerenone sendiri merupakan pengobatan yang berbentuk obat minum dan sudah memiliki izin untuk beredar.

“Finerenone sekarang sudah ada di beberapa rumah sakit di Indonesia, sudah tersebar luas. Dan terutama memang kita adanya di rumah sakit swasta,” kata dokter Dewi.

Laporan: Monica Alycia Mutiara  

Beri Komentar