Pakai Kacamata Bisa Kurangi Risiko Tertular Covid-19

Reporter : Mutia Nugraheni
Kamis, 17 September 2020 18:12
Pakai Kacamata Bisa Kurangi Risiko Tertular Covid-19
Pelindung mata erpotensi mengurangi risiko tetesan udara (droplet) yang terdapat virus mengenai mata.

Dream - Pakai masker, jaga jarak dan cuci tangan pakai sabun. Tiga hal tersebut selalu digaungkan berbagai pihak untuk mencegah penularan virus COvid-19. Satu lagi yang bisa dilakukan Sahabat Dream untuk ekstra perlindungan, yaitu memakai kacamata.

Sebuah penelitian yang dipublikasi pada JAMA Ophthalmology 16 September 2020 kemarin, mengungkap orang yang memakai kacamata setiap hari tak mudah terkena infeksi Covid-19.

Hal tersebut berdasarkan analisis bahwa hanya sekitar 6% dari 276 pasien yang dirawat di rumah sakit karena Covid-19 di Rumah Sakit Suizhou Zengdu di China yang merupakan pengguna kacamata.

" Kacamata dapat mencegah infeksi Covid-19 karena kacamata mencegah pemakainya menyentuh mata mereka, sehingga menghindari penularan virus dari tangan ke mata," kata Dr. Yiping Wei, dari Rumah Sakit Universitas Nanchang, dikutip dari Medical Express.com

Pelindung mata juga berpotensi mengurangi risiko tetesan udara (droplet) yang terdapat virus mengenai mata. Hal tersebut ditulis dalam laporan yang diterbitkan online 16 September di JAMA Ophthalmology.

" Meskipun ini adalah studi observasional dan tidak dapat menyimpulkan sesuatu yang pasti darinya, ada saran bahwa pelindung mata dalam bentuk apa pun dapat mengurangi risiko Anda terinfeksi," kata Dr. Amesh Adalja, seorang peneliri senior di Johns Hopkins Center.

 

1 dari 4 halaman

“ Hal ini perlu dikonfirmasi dengan studi observasional lain dan studi yang lebih formal, misalnya penggunaan pelindung wajah. Namun, semakin diperhatikan bahwa pelindung mata itu penting,” tambah Adalja.

Banyak rumah sakit — termasuk Mount Sinai South Nassau di Oceanside, NY — mengharuskan dokter, perawat, dan pengunjung untuk memakai kacamata atau pelindung wajah (face shield) bersama dengan masker untuk sepenuhnya melindungi mereka dari SARS-CoV-2.

Kacamata minus atau kacamata hitam memang bisa membantu melindungi, tapi akan lebih baik jika menggunakan face shield. Meskipun pakai kacamata, masker 3 ply juga wajib digunakan untuk perlindungan optimal.

2 dari 4 halaman

Pakar UGM Sebut Ada Gejala Ringan Covid-19 yang Jarang Disadari Masyarakat

Dream – Saat virus covid-19 bersarang di tubuh seseorang biasanya timbul gejala-gejala yang menyertainya. Beberapa gejala umum yang diketahui masyarakat seperti demam, batuk, tenggorokan gatal, dan gejala ringan lainnya.

Namun tak banyak orang yang menyadari gejala ringan Covid-19 seperti malaise. Malaise adalah perasaan tidak nyaman, pegal-pegal, dan lelah tanpa alasan yang jelas. Tubuh seperti kekurangan energi untuk beraktivitas atau melakukan interaksi.

“ Malaise ini muncul sebagai respons imun tubuh melawan infeksi,” ungkap Dokter spesialis THT Rumah Sakit Akademik (RSA) UGM, dr. Anton Sony Wibowo, Sp.THT-KL, M.Sc., FICS.

3 dari 4 halaman

Perbedaan malaise dan fatigue

Ilustrasi

Ia menambahkan malaise tidak hanya muncul pada covid-19. Namun, juga pada penyakit lain yang disebabkan adanya infeksi.

Malaise sering disamakan dengan fatigue. Namun, nyatanya diantara keduanya memiliki ciri yang cukup signifikan.

“ Kalau fatigue lebih cenderung terkait fisik,” jelas dr. Anton.

Malaise merupakan respons imun terhadap suatu penyakit. Sedangkan fatigue lebih kearah kelelahan akibat penyakit tertentu seperti animea, diabetes, dan lainnya.

4 dari 4 halaman

Kapan harus ke dokter?

Ilustrasi

Namun, Anton juga mengungkapkan seseorang yang merasakan gejala malaise hanya perlu melakukan pemeriksaan bila disertai dengan gejala covid-19 yang lain. Terlebih bila pernah melakukan kontak dengan pasien covid-19.

“ Apabila merasa mengalami malaise dan ada gejala lain atau ada riwayat kontak erat dengan pasien covid-19, sebaiknya segera memeriksakan diri di rumah sakit,” ungkapnya kembali.

(Sumber: ugm.ac.id)

Beri Komentar