Lebih Potensial, Indonesia Disarankan Kembangkan Motor Listrik Dahulu

Reporter : Muhammad Ilman Nafi'an
Selasa, 26 November 2019 16:36
Lebih Potensial, Indonesia Disarankan Kembangkan Motor Listrik Dahulu
Kalangan pengusaha yakin industri motor listrik akan berkembang signifikan hanya dalam lima tahun.

Dream - Pengusaha menyarankan pemerintah untuk mengembangkan sepeda motor listrik sebelum mulai menyasar mobil elektrik. Alasannya, pangsa pasar sepeda motor listrik di Indonesia bisa berkembang dan menjadi bisnis baru.

Diketahui pengguna sepeda motor Indonesia saat ini mencapai kisaran 6 juta-7 juta unit.

“ Sepeda motor itu teknologinya sudah banyak. Di Tiongkok sudah banyak yang mengembangkan itu. Mengapa tidak dicoba itu dulu?” kata Wakil Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Johnny Darmawan, dalam “ Electric Vehicle Indonesia Forum and Exhibition 2019” di Jakarta, Selasa 26 November 2019.

Johnny meyakini penggarapan industri motor listrik yang lebih serius akan membuka peluang bisnis yang cukup besar. Diperkirakan dalam waktu lima tahun, jumlah pengguna motor listrik bisa mencapai 4 juta-5 juta unit.

Untuk mulai menggarap sektor otomotif baru ini, Johnny mengungkapkan regulasi yang ada saat ini belum mengatur secara spesifik soal sepeda motor listrik.

“ Iya (regulasi spesifik untuk motor belum). Tapi di pembicaraan akan diterapkan motor dulu. Motor dulu itu untuk industri pabrik masuk diakal,” kata dia.

1 dari 5 halaman

Tapi, Baterai Masih Mahal

Johnny melanjutkan ada tantangan terbesar di industri kendaraan listrik. Dia menyebut harga baterai kendaraan listrik masih mahal.

Pemerintah bisa menekan harga jual baterai listrik jika bisa mengembangkan industri motor listrik dan dan diiringi dengan jumlah produksi baterai.

“ Kalau menunggu mobil, mulainya lama. Kapan harga baterai akan turun?” kata dia.

2 dari 5 halaman

Motor Listrik Buatan Lokal Meluncur di IIMS 2019

Dream - Motor listrik lokal buatan anak negeri, Gesits meluncur di Indonesia Internasional Motor Show (IIMS) 2019.

CEO Gesits Technologies Indo (GTI) Harun Sjech menyebut, Gesits sudah mulai bisa dipesan saat ini. Distribusi ke tangan konsumen akan dilakukan sejak Juli 2019.

“ Kami masih jual off the road karena setiap daerah pasti beda kan pajaknya,” kata Harun di Kemayoran, Jakarta Pusat, Kamis, 25 April 2019.

Harun menyebut, motor tanpa emisi ini dijual dengan harga Rp24,95 juta, masih off the road. Selama IIMS 2019, motor ini dijual dengan harga khusus senilai Rp23,5 juta off the road.

Gesits, kata Harun, merupakan produk kolaborasi antara anak bangsa dan sejumlah perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Enam BUMN itu diantaranya Wijaya Karya Industri dan Konstruksi, Pindad, Len, Wika Industri Energi, Pertamina, dan PLN.

 

 

Gesits menghasilkan motor skuter dengan tenaga 6,7 tenaga kuda. Untuk tenaga, Gesits punya baterai lithium NCM berkapasitas 3 kWh yang diklaim mampu melaju sejauh 100 kilometer untuk satu kali pengisian daya.

Harun menjelaskan, satu kali pengisian membutuhkan waktu antara tiga sampai empat jam.

3 dari 5 halaman

Kombinasikan Keamanan dan Performa yang Efisien

Gesits dilengkapi juga fitur double disk brake, transmisi pulley, suspensi mono shock, LED daytime running light, dan HID projector head lamp.

“ Ini karya anak bangsa yang pertama menggunakan teknologi motor listrik. Mengkombinasikan keamanan, performa, dan efisiensi. Biaya operasional motor ini lebih efisien 70 persen dari yang motor mesin konvensional,” ucap Harun.

Rencananya, Harun bakal mendirikan beberapa dealer di Indonesia. Harun juga mengatakan motor ramah lingkungan itu bergaransi tiga tahun.

“ Gesits itu adalah inovasi yang dibentuk sesuai dengan kebutuhan masyarakat Indonesia. Harapan kami Gesits dapat menjadi pioneer untuk kendaraan nasional,” kata Harun. (ism)

4 dari 5 halaman

Honda Bawa PCX Electric, Kapan Yamaha Kenalkan Motor Listrik?

Dream – Yamaha tak mau 'latah' ikut meluncurkan motor listrik untuk pasar Indonesia. Produsen berlambang garpu tala itu menilai langkah menghadirkan mobil berbahan bakar listrik di pasar lokal masih terlalu dini.

" Merek sebesar Yamaha perlu memperhatikan banyak faktor, salah satu faktor utamanya adalah kepuasan konsumen tentang charging dan baterai," ujar Excecutive Vice President & COO PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM), Dyonisius Beti di Jakarta, ditulis Rabu 6 Februari 2019.

Diketahui, kompetitor terkuat Yamaha, PT Astra Honda Motor (AHM) baru saja meluncurkan Honda PCX Electric, pekan lalu. Sebagai langkah awal, PCX Electric ini memperkenalkan produknya lewat sistem sewa. 

Takkan lama lagi, kendaraan kolaborasi PT Gesits Technologies Indo (GTI) dengan Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya siap meluncurkan model skutik listrik, Gesit dan Lincah.

Dyon menjelaskan, Yamaha masih menunggu kesiapan infrastruktur penunjang motor elektrik di Indonesia. Sementara untuk teknologinya, Yamaha mengaku sudah menguji coba skutik listrik. 

Di pasar global, Yamaha sudah puluhan tahun lalu meluncurkan produk produk electric di pasar eropa.

" Faktor lain yang perlu diperhatikan soal buangan limbah karena baterai itu sangat beracun sekali. Bagaimana cara pengolahannya, fast chargingnya, dan juga saat banjir," kata Dyon menegaskan.

5 dari 5 halaman

Kapan Yamaha Siap Meluncurkan Motor Listrik?

Targetnya, sambung Dyon, Yamaha akan melihat perkembangan pasar sebelum meluncurkan motor elektriknya. Pemerintah sendiri sudah memasang target pada tahun 2025 ada 20 persen kendaraan listrik di jalanan.

" Tentu Yamaha akan mengikuti pasar. Kami juga akan bekerjasama dengan semua pemerintah, tentang bagaimana industri mengembangkan suatu sistem baterai atau fast charging yang sama" .

Namun, kata Dyon, hingga kini belum ada standar industrinya dan pemerintah sedang menggodok peraturan ini.(Sah)

Beri Komentar