Jepang Temukan Senyawa Pemusnah Sel Kanker?

Reporter : Ervina
Senin, 1 September 2014 21:02
Jepang Temukan Senyawa Pemusnah Sel Kanker?
Dalam penemuan ini para peneliti menggunakan penelitiaan obat-obatan berbasis TI. Serta menghasilkan sejumlah senyawa berbobot molekul rendah yang menyimpan informasi penting bagi penelitian lanjutan.

Dream - Keganasan sel kanker sebagai salah satu pembunuh utama di dunia mendorong sejumlah peneliti Universitas Tokyo menciptakan senyawa farmakologis aktif. Senyawa yang dapat menjadi obat anti kanker.

Senyawa yang dikembangkan melalui rancangan virtual dan evaluasi berbasis komputer ini diyakini dapat menghambat aktivitas protein pemicu kanker.

Menariknya, dalam proses pengembangan ini para peneliti menggunakan penelitiaan obat-obatan berbasis teknologi informasi atau IT. Dalam penemuan ini para peneliti juga menghasilkan sejumlah senyawa berbobot molekul rendah, yang menyimpan informasi penting bagi penelitian lanjutan.

Penelitian yang dilakukan Pusat Penelitian untuk pengembangan IPTEK (RCAST) ini juga menggandeng perusahaan teknologi Fujitsu dan Kowa. Penelitian telah berlangsung sejak bulan Juni 2011.

Tim RCAST meneliti sejumlah protein yang diduga memicu beberapa penyakit tertentu dengan mengembangkan dua metode penelitian obat-obatan.

Metode pertama melakukan pengembangan obat berbasis TI. Metode kedua yang menggabungkan teknologi pengembangan obat berbobot molekul rendah secara konvensional melalui teknologi skrining berbasis komputer.

Sejumlah rancangan senyawa obat berbobot molekul rendah dikembangkan menggunakan basis TI milik Fujitsu. Sementara Kowa fokus dalam produksi senyawa dan pengukuran aktivitas penghambatan dari senyawa yang dihasilkan.

Teknologi dengan memanfaatkan fungsi komputer ini digunakan untuk merancang berbagai struktur senyawa, yang memiliki kemampuan mengikat protein target.

Melalui keterangan resmi yang diterima Dream.co.id, Senin 1 September 2014 kerjasama pemaksimalan teknologi ini meghasilkan berbagai struktur kimia berdasarkan rancangan komputer, yang kemudian dipilih sekitar 22 senyawa berdasarkan prediksi kemampuan berinteraksi dengan protein hangat.

Tujuan utama studi untuk mengembangkan, dengan tingkat probabilitas yang tinggi, senyawa-senyawa calon obat dengan potensi aktivitas penghambatan kanker. (Ism)

Beri Komentar