Deteksi Kanker (Foto: Shutterstock)
Dream - Kanker merupakan salah satu penyakit kronik di dunia. Selain prevalensi yang semakin meningkat, sampai saat ini masih banyak mitos menyesatkan tentang deteksi dan pengobatan kanker.
Kanker terbentuk oleh proses perubahan genetik pada sel tubuh. Sel membelah diri dengan cepat sehingga membentuk benjolan tumor.
Dibutuhkan tindakan biopsi untuk mengetahui apakah tumor sudah sampai pada tahap kanker atau tidak.
" Tanpa mengetahui hasil biopsi, dokter tidak bisa bertindak. Prosedurnya harus seperti itu, tidak bisa ditentukan kanker atau bukan hanya berdasarkan gambaran (imaging) saja, seperti CT Scan, PET Scan atau pun MRI," kata Dr. dr. Ikhwan Rinaldi, Sp.PD-KHOM, Ahli Hematologi Onkologi Medik RSCM di acara 20 Tahun Eugenia Communications, Jakarta, Kamis 30 Januari 2020.

Foto: Annisa Mutiara Asharini/Dream
Sayangnya, masih banyak pasien yang takut melakukan biopsi karena dipicu berbagai mitos. Sebagian menolak biopsi karena takut sel kanker menyebar ke seluruh tubuh dan menyebabkan sakit lebih parah.
" Padahal orang yang tidak biopsi dan tidak biopsi bisa tetap menyebar kankernya karena sifat kanker memang berpotensi menyebar," tegasnya.
Sebelum biopsi, pasien melakukan proses imaging terlebih dahulu untuk melihat gambaran. Prosedur diawali dengan mengambil darah, radiologi (CT Scan, MRI, PET Scan atau USG) untuk melihat luas cakupan tumor.

Kemudian dokter melakukan biopsi dengan mengambil sampel jaringan tumor. Selanjutnya sampel akan dibawa ke patologi anatomi untuk diperiksa dengan mikroskop.
" Ada ciri tertentu yang menandakan bahwa sel tersebut berbeda dengan sel normal dan merupakan sel kanker. Jika memang kanker, akan ditentukan jenis kanker apa dan bagaimana potensi dan pertumbuhannya," ujar dr. Ikhwan
Biopsi sudah semestinya dilakukan guna mencegah berbagai risiko. Seperti sel kanker yang terlanjur menyebar ke seluruh tubuh, salah diagnosa dan salah pengobatan yang berujung pada malpraktik.

Jika menemukan benjolan tak wajar pada tubuh, segera periksakan ke dokter. Kanker yang belum menyebar dapat ditangani dengan prosedur bedah dan memiliki harapan hidup lebih tinggi.
" Terkadang ada juga pasien yang sudah biopsi, tapi dia malah pergi ke tempat pengobatan lain. Beberapa bukan kemudian balik lagi, ya tentu berbeda kondisinya dibandingkan saat terdeteksi pertamakali," tutupnya.
Advertisement
Tak Cuma Soto Banjar, Ini 5 Kuliner Khas Palangkaraya yang Wajib Dicicipi

Rumah Ini Pakai 1.000 Baterai Laptop untuk Sumber Listrik Selama 8 Tahun

Komunitas RAMAH Jadi Simbol Gerakan Anak Muda Aceh

Awas Jangan Salah Gate! 4 Maskapai Penerbangan Sudah Pindah ke Terminal 1B Bandara Soekarno-Hatta

Tegas! Universitas di Korsel Tolak Calon Mahasiswa dengan Catatan Kekerasan di Sekolah


Tak Cuma Soto Banjar, Ini 5 Kuliner Khas Palangkaraya yang Wajib Dicicipi
Penampilan Alya Zurayya di Acara Dream Day Ramadan Fest 2023 Day 6

Kisah Raihan Jouzu, Siswa SMP Ciptakan Bikin Spidol dari Kulit Bawang Putih

12 Rekomendasi Wisata Alam di Aceh yang Bisa Jadi Wish List Liburan Akhir Tahun

Mengenal Komunitas Masyarakat Adat Seberuang di Kalbar: Punya Hutan Terlarang, Jengkolnya Primadona

Membedah Desa Wisata Pemuteran Bali, Destinasi Tenang yang Cocok Buat Liburan Keluarga Akhir Tahun

Mengenal Komunitas Masyarakat Adat Seberuang di Kalbar: Punya Hutan Terlarang, Jengkolnya Primadona

12 Rekomendasi Wisata Alam di Aceh yang Bisa Jadi Wish List Liburan Akhir Tahun