Sumber: Shutterstock
Dream - Menjalani pola hidup sehat dan pemenuhan nutrisi optimal adalah langkah penting yang perlu dilakukan oleh pasien kanker dalam mendukung terapi kanker.
Pemenuhan nutrisi pada masa-masa terapi bertujuan untuk menjaga berat badan ideal serta memenuhi kebutuhan energi dan zat gizi seperti protein dan EPA yaitu asam lemak omega 3 dari minyak ikan untuk tahap pemulihan dan penyembuhan. Namun hal ini tidak selalu mudah bagi pasien kanker, salah satunya dikarenakan efek samping dari terapi kanker yang menyebabkan pasien mengalami kesulitan makan.

" Terapi kanker seperti radiasi maupun kemoterapi, memang dapat menyebabkan pasien mengalami kesulitan makan seperti tidak nafsu makan, mual ataupun muntah, serta sariawan." jelas dr. Umi Mangesti Tjiptoningsih, Sp. Onk. Rad, pada konferensi virtual bertajuk bertajuk Nutrisi Sebagai Penunjang Keberhasilan Terapi Kanker? Apa Faktanya? pada Kamis, 8 April 2021.
Saat tubuh pasien tidak dapat mengasup nutrisi dengan baik dan dengan adanya perubahan metabolisme yang disebabkan oleh sel kanker dari dalam tubuh pasien, maka dapat mengakibatkan kaheksia kanker. Faktanya dengan perubahan status nutrisi ini dapat berdampak terhadap terapi yang dijalankan, seperti perlunya mengatur ulang jadwal terapi hingga menambahkan dosis pengobatan kanker, dan dapat memperlama waktu rawat di rumah sakit.
Sebagai perawat, sangat penting untuk berkolaborasi dengan multi-disiplin agar outcome terapi kanker pada pasien menjadi lebih optimal, salah satunya dengan tim gizi klinis. Berbagai upaya bisa dilakukan untuk pemenuhan kebutuhan nutrisi pasien kanker, di antaranya adalah makan sering dalam porsi kecil, variasi menu, hingga memilih makanan sehat yang disukai.
Apabila pasien tidak dapat mengasup makanan sesuai kebutuhan hariannya atau sulit mendapatkan zat gizi EPA, protein, dan energi sesuai anjuran, maka pasien dapat memanfaatkan ONS (oral nutritional supplement) untuk memenuhi nutrisinya.

" Tentu saja observasi dan rekomendasi dokter gizi klinis diperlukan untuk menilai kebutuhan pasien." dr. Ida Gunawan, MS, SpGK(K) pada kesempatan yang sama.
Advertisement
Dari Langgar ke Bangsa: Jejak Sunyi Kiai dan Santri dalam Menjaga Negeri

Pria Ini Punya Sedotan Emas Seharga Rp233 Juta Buat Minum Teh Susu

Celetukan Angka 8 Prabowo Saat Bertemu Presiden Brasil

Paspor Malaysia Duduki Posisi 12 Terkuat di Dunia, Setara Amerika Serikat

Komunitas Rubasabu Bangun Budaya Membaca Sejak Dini
