(Foto: Shutterstock)
Dream - Penyebaran virus corona baru atau Covid-19 begitu cepat di hampir seluruh belahan dunia. Hal ini menimbulkan kepanikan di mana-mana.
Namun, jika memerhatikan data yang dilansir Worldometer.info, mereka yang sembuh dari Covid-19 jumlahnya lebih banyak daripada yang meninggal dunia.
Hingga Selasa, 17 Maret 2020, jumlah yang sembuh dari Covid-19 mencapai 79 ribu lebih. Sementara yang meninggal dunia 7 ribu jiwa.
Pada kebanyakan orang, virus corona baru hanya menyebabkan gejala ringan atau sedang, seperti batuk dan demam, disertasi sesak napas.
Namun sebagian besar kasus Covid-19 bisa sembuh setelah menjalani perawatan dan penanganan yang tepat.
Bahkan mereka yang berisiko tinggi seperti para orang tua yang sudah lanjut usia juga bisa sembuh dari Covid-19 ini.
Salah satu manula yang sembuh dari Covid-19 adalah Eugene Campbell. Dia telah didiagnosis positif corona dan dirawat di rumah sakit di Edmonds, Washington, Amerika Serikat.
Tetapi, berkat perawatan yang tepat, pria berusia 89 tahun ini telah dinyatakan pulih dari virus corona.
Putranya, Charlie, menjelaskan bahwa ayahnya terlihat baik. Tanda-tanda vital dan detak jantungnya juga baik. Eugene bernapas dengan normal.
Charlie bahkan berani bilang bahwa ayahnya mungkin tercatat sebagai orang paling tua yang sembuh dari virus corona.
Dokter bahkan merasa optimis, jika kondisi Eugene semakin membaik, maka dia akan dipulangkan. Eugene didiagnosis Covid-19 pada 6 Maret 2020. Jadi proses pemulihan pria tersebut termasuk cepat.
Eugene awalnya dirawat di Life Care Cente di Kirkland yang merupakan wilayah dengan korban tewas akibat corona paling banyak di Washington, AS.
(Sah, Sumber: Healthy Food House)
Zhu Jiaming, meninggalkan kampung halamannya di Provinsi Guizhou untuk bekerja sebagai kuli bangunan di Provinsi Hubei.
Sayangnya, tidak lama setelah bekerja di provinsi itu, pemuda yang sekarang berusia 30 tahun itu mengalami kecelakaan di tempat kerja yang membuatnya jadi amnesia.
Kondisinya semakin memburuk. Jiaming kehilangan kartu identitas hingga akhirnya menggelandang. Beruntung, sepasang suami istri menolongnya dan memberinya tempat tinggal.
Meski berusaha keras, Jiaming tidak mampu mengingat kehidupan di masa lalunya. Termasuk rumah dan keluarganya.
Pada 2015, Jiaming diajak oleh keluarga yang menolongnya selama 25 tahun ini untuk pindah bersama mereka ke Yunhe, Provinsi Zhejiang.
Jiaming pun menerima ajakan mereka, tanpa menyadari bahwa dia akan pindah di tempat yang jaraknya cukup dekat dengan kampung halamannya di Guizhou.
Ternyata, kepindahan Jiaming ke Zhejiang mampu membuka ingatan tentang kampung halamannya yang selama ini terkunci di otaknya.
Bulan lalu, saat menonton berita tentang wabah virus corona di Guizhou, Jiaming tiba-tiba teringat kampung halamannya. Dia langsung pergi ke kantor polisi untuk meminta bantuan.
Setelah mendengar ceritanya, polisi berhasil melacak keluarga pria itu. Mereka juga menantikan kepulangan Jiaming yang sangat mengharukan.
" Saya pikir tidak akan pernah melihatmu lagi. Aku senang kamu masih di sini," kata ibunya yang berusia 83 tahun saat melakukan video call.
Jiaming sekarang sedang menunggu proses pembaruan data kependudukannya agar bisa pulang ke kampung halamannya.
" Aku selalu ingin pulang, dan sekarang menjadi kenyataan," kata Jiaming penuh haru.
(Sah, Sumber: OddityCentral.com)
Advertisement
Momen Prabowo Saksikan Penyerahan Uang Pengganti Kerugian Negara Rp13,25 Triliun dari Korupsi CPO
Mantan Ketum PSSI Usulkan STY Kembali Latih Timnas, Ini Alasannya
Wanita Ini 400 Kali Operasi Plastik Selama 15 Tahun
Potret Keren Yuki Kato Taklukan Chicago Marathon 42,2 Kilometer
16 Peneliti dari ITB Masuk Daftar World Top 2% Scientists 2025
9 Kalimat Pengganti “Tidak Apa-Apa” yang Lebih Hangat dan Empatik Saat Menenangkan Orang Lain
PT Taisho Luncurkan Counterpain Medicated Plaster, Inovasi Baru untuk Atasi Nyeri Otot dan Sendi
Momen Prabowo Saksikan Penyerahan Uang Pengganti Kerugian Negara Rp13,25 Triliun dari Korupsi CPO
Bahas Asam Urat dan Pola Hidup Sehat, Obrolan Raditya Dika dan dr. Adrian Jadi Sorotan