Tim Halal Dream Trip Wardah Turki Melanjutkan Perjalanan Menuju Ankara (Idho Rahaldi/Dream)
Dream - " Kring... Kring..." Telepon di samping dipan hotel berbunyi. Sejenak kemudian, terdengar suara seseorang, mengingatkan datangnya pagi. Morning Call istilahnya.
Saat jam menunjukkan angka 6.30, tim Halal Dream Trip Wardah 2019 bergegas turun dari kamar dan menuju restoran. Penampilan mereka telah rapi, siap melanjutkan perjalanan seru.
Usai mengisi energi dengan menu sarapan khas, tim mulai berpetualang. Kali ini, Kamis 28 November, jadi hari terakhir tim berada di Cappadocia.
Agenda kali ini memang agak berbeda. Bahkan pemandu tim, Abdulrezzak Solak, sudah mewanti-wanti sejak malam sebelumnya agar tidak terlambat. Dia khawatir perjalanan molor akibat jalanan macet.
" Besok jangan sampai jam karet ya," ujar Solak dalam Bahasa Indonesia berlogat Eropa.
Tepat pukul 07.30, tim meninggalkan Cappadocia yang sudah kami jelajahi hari sebelumnya. Ada perasaan berat dalam hati. Belum puas menyusuri kota cantik itu ditambah gagalnya agenda naik balon udara. Belum lagi pemandangannya yang luar biasa.
Perjalanan panjang pun dimulai. Tujuan kali ini, kota kuno yang juga Ibu Kota Turki, Ankara. Butuh waktu sekitar lima jam dari Cappadocia menuju Ankara dengan perjalanan darat.
Tim Halal Dream Trip Wardah bersiap menuju Ankara (Idho Rahaldi/Dream)
Spokeperson Wardah, Hanggini Purinda Retto, merasa perjalanan ini sama menyenangkannya dengan hari-hari sebelumnya. Semua berkat para pemenang Halal Dream Trip Wardah selalu ceria. Lelah pun jadi tak terasa.
" Mereka seru, ramah-ramah, baik," ucap Hanggini.
Satu jam perjalanan, tim diajak singgah sejenak di Danau Tuz. Nama lokalnya, Tuz Golu. Ini merupakan danau air asin di tengah dataran tinggi gersang di Turki. Tepatnya, sekitar 105 kilometer sebelah timur laut Konya.
Berfoto di Tuz Golu, danau air asin terbesar Turki (Idho Rahaldi/Dream)
Tuz Golu merupakan danau terbesar kedua Turki. Danau ini pertemuan dua sungai besar, aliran air tanah, dan air permukaan. Tetapi, tidak memiliki muara sehingga memiliki kandungan garam tinggi.
Tuz Golu (Idho Rahaldi/Dream)
Masyarakat sekitar memanfaatkan danau ini sebagai ladang garam. Garam yang dipanen lalu dihaluskan dan dijual seluruh Turki. Hebatnya lagi, sekitar 63 persen kebutuhan garam konsumsi di Turki berasal dari Danau Tuz.
Perjalanan dilanjutkan. Rasa lelah akibat duduk lama di kendaraan hilang berkat indahnya pemandangan. Kekaguman yang muncul tak juga sirna. Sebab, ini adalah kali pertama bagi setiap personel tim Halal Dream Trip Wardah berkunjung dan menjelajah Turki.
Pemandangan yang tampak dari balik kaca jendela kendaraan tak henti membuat takjub. Syukur pun terucap tak henti atas kesempatan indah yang diberikan Sang Pencipta, bisa mengunjungi negeri yang selama ini hanya bisa dibayangkan.
Masuk jam makan siang, rombongan menepi ke restoran. Tak jauh dari tempat makan, Ankara sudah menyapa. Di sinilah kendali negara Turki dijalankan.
Destinasi pertama yang jadi tujuan tim di Ankara adalah Ataturk Maoseleum. Museum ini menyimpan perjalanan sejarah Mustafa Kemal Atatürk, presiden pertama sekaligus Bapak Pembangunan Turki.
Atatürk Maoseleum (Idho Rahaldi/Dream)
Di tangan Atatürk, kekuasaan Emperium Ottoman yang berkuasa di Turki selama 623 tahun dihapus. Turki resmi berubah dari sistem kekaisaran menjadi republik yang diproklamirkan di Ankara pada 29 Oktober 1932.
Atatürk sebenarnya lahir di Yunani. Tepatnya di kota Selanik pada 1881. Kota tersebut kini dikenal dengan Thessaloniki.
Pemandu mengajak tim menjelajahi setiap sudut museum tersebut dan menceritakan perjalanan hidup Atatürk mulai awal kariernya hingga meninggal.
Jenazah Atatürk dimakamkan di bawah museum. Pintu menuju makamnya dijaga ketat. Sedangkan di atasnya terpasang penanda.
Militer berjaga di pintu masuk makam Atatürk (Idho Rahaldi/Dream)
Dalam museum terpampang foto Atatürk ketika masih muda hingga dia menjadi presiden. Pakaiannya juga dipajang dengan rapi dan dalam penjagaan ketat.
Di kawasan museum tersebut juga berdiri tiang bendera Turki. Pemandu mengatakan tiang tersebut adalah tiang bendera tertinggi di Eropa, mencapai 50 meter.
Tiang bendera tertinggi di Eropa (Idho Rahaldi/Dream)
Usai berkeliling museum, perjalanan berlanjut menuju Bolu. Ini adalah kota di sisi barat Laut Hitam yang terkenal dengan kuliner tradisionalnya. Hebatnya, menu yang tersaji sudah ada sejak kekuasaan Emperium Ottoman hingga sekarang.
Bolu merupakan tempat tim berisitirahat hari ini. Esok hari, tim akan kembali menuju Istanbul. Ikutin terus keseruan Halal Dream Trip 2019 di Turki ya.
Advertisement
Momen Prabowo Saksikan Penyerahan Uang Pengganti Kerugian Negara Rp13,25 Triliun dari Korupsi CPO
Mantan Ketum PSSI Usulkan STY Kembali Latih Timnas, Ini Alasannya
Wanita Ini 400 Kali Operasi Plastik Selama 15 Tahun
Potret Keren Yuki Kato Taklukan Chicago Marathon 42,2 Kilometer
16 Peneliti dari ITB Masuk Daftar World Top 2% Scientists 2025
9 Kalimat Pengganti “Tidak Apa-Apa” yang Lebih Hangat dan Empatik Saat Menenangkan Orang Lain
Rangkaian acara Dream Inspiring Women 2023 di Dream Day Ramadan Fest Day 5
PT Taisho Luncurkan Counterpain Medicated Plaster, Inovasi Baru untuk Atasi Nyeri Otot dan Sendi
Momen Prabowo Saksikan Penyerahan Uang Pengganti Kerugian Negara Rp13,25 Triliun dari Korupsi CPO
Bahas Asam Urat dan Pola Hidup Sehat, Obrolan Raditya Dika dan dr. Adrian Jadi Sorotan