Demam Berdarah Mewabah, 16.692 Terjangkit 169 Meninggal Dunia

Reporter : Maulana Kautsar
Rabu, 6 Februari 2019 14:15
Demam Berdarah Mewabah, 16.692 Terjangkit 169 Meninggal Dunia
Jawa Timur menempati peringkat teratas kasus DBD.

Dream - Kasus demam berdarah dengue (DBD) meningkat signifikan di awal 2019. Data Kementerian Kesehatan sejak 1 Januari hingga 3 Februari 2019 melaporkan sudah 16.692 warga Indonesia terjangkit demam DBD.

Sementara jumlah meninggal dunia akibat penyakit yang dipicu nyamuk Aedes Aegipty sudah mencapai 169 orang. Kasus DBD terbanyak berada di wilayah Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Nusa Tenggara Timur (NTT).

Direktur Jenderal Pecegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan, Anung Sugihantono, menjelaskan, Jawa Timur masih menduduki jumlah kasus DBD terbanyak. Dua wilayah tercatat kasus ini diantaranya Kediri dan Ponorogo.

“ Kemarin saya mendapatkan laporan bahwa kepala dinas provinsi dan bupati di Kediri sudah melihat situasi dan kondisi di lapangan. Salah satu yang menarik ditemukan adalah jentik nyamuknya sudah ada di pagar-pagar rumah, karena di bagian rumah di sana menggunakan bambu dan jentik-jentiknya ada di sana,” kata Anung, dilaporkan laman resmi Kemenkes, Rabu, 6 Januari 2019.

Anung mengatakan, DBD memiliki tingkat diagnosa. Salah satu yang kerap dialami pasien yaitu tanda panas dengan sedikit pendarahan.

Selain itu, ada pula dengue shock syndrome (DSS). Kondisi demam berdarah yang memasuki tahapan syok.

“ Kalau sudah syok berarti ada gangguan dari sirkulasi darah atau sejauh ini kejadian yang bisa kita temukan memang yang DSS porsinya tidak lebih dari 10 persen,” ucap dia.

Anung mengatakan, untuk mengurangi dampak DBD perlu dilakukan pemberasan sarang nyamuk (PSN). Selain itu, masyarakat juga diminta untuk berpilaku bersih dan sehat.

Anung juga menyarankan masyarakat memberantas jentik nyamuk di rumah dan sebisa mungkin menghindari gigitan nyamuk.(Sah)

1 dari 4 halaman

Kasus DBD Merebak, Lakukan 4 Perlindungan Maksimal

Dream - Penyakit demam berdarah dengue (DBD) kembali merebak di berbagai provinsi di Indonesia. Diketahui dalam tiga bulan terakhir, Jawa Timur, Sulawesi Utara, dan Jawa Barat jadi provinsi dengan peringkat kasus DBD tertinggi hingga akhir Januari 2019.

Hal ini disampaikan oleh Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik Kementerian Kesehatan RI, dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid.

Penyakit yang ditularkan oleh nyamuk Aedes Aegypti ini kembali merebak karena faktor cuaca dan lingkungan yang kurang bersih.

Untuk itu lakukan empat hal ini agar seluruh anggota keluarga terlindungi dengan maksimal.

1. Pastikan rumah bebas dari jentik dan sarang nyamuk

" Harus dimulai dari kita sendiri, penularannya kan di rumah. Jadi harus memastikan rumah bebas nyamuk. Harus dibersihkan dan tidak ada jentik nyamuk di rumah," kata Nadia saat dihubungi Health-Liputan6.com.

Perhatikan penampungan air di rumah. Jika ada jentik segera kuras, singkirkan juga tumpukan baju di gantungan yang merupakan tempat favorit nyamuk.

2 dari 4 halaman

2. Gunakan Pakaian Warna Terang

Nyamuk betina Aedes aegypti yang membawa virus dengue menggigit di pagi dan sore hari. Pakai pakaian warna terang yang tak disukai nyamuk.

Wabah Demam Berdarah Membludak, Stok Darah Menipis

Pakaian hitam dan warna gelap sangat menarik perhatian nyamuk. Gunakan juga lotion penangkal nyamuk yang banyak dijual bebas baik saat di dalam maupun di luar rumah.

3 dari 4 halaman

3. Lebih Peka dengan Demam

Gejala DBD yang khas itu demam tinggi dan ada bintik merah. Kadang, belum sampai ke bintik merah atau demam hanya sedikit, itu sudah demam berdarah. Maka perlu pemeriksaan darah untuk memastikan apakah DBD atau bukan," kata Nadia.

Musim Hujan, Waspada Gigitan Nyamuk Demam Berdarah

Jika terjadi demam tinggi dalam 1-2 hari, tak ada salahnya untuk segera memeriksakan diri ke dokter. Pemeriksaan darah dibutuhkan untuk menganalisis apakah terkena DBD atau tidak.

 

4 dari 4 halaman

4. Jaga Daya Tahan Tubuh

Hujan yang terus menerus, cuaca yang dingin kerap membuat kondisi tubuh menurun. Perhatikan asupan gizi harian, istirahat dengan cukup dan bila perlu konsumsi suplemen untuk menjaga daya tahan tubuh.


(Sah, Laporan Benedikta Desideria/ Liputan6.com)

Beri Komentar