(Foto: Instagram)
Dream - Penyanyi terkenal Rihanna, ikut terjun ke bisnis kecantikan dengan mengeluarkan brand kosmetik Fenty Beauty. Produk kosmetik itu mendapat berbagai respons positif dari banyak pemakainya.
Bahkan, perempuan berkulit albino juga mengacungkan jempol pada Rihanna. Tak berhenti sampai di situ saja, karena Rihanna turut dipuji hijabers dunia.
Dalam peluncuran Fenty Beauty, Rihanna membuat beauty campaign bertemakan Celebrating Diversity. Melalui campaign ini, Rihanna menampilkan model muslimah bernama Halima Aden.

Melansir Stepfeed, Halima merupakan perempuan berdarah Somalia - Amerika pertama yang menjadi model hijab pertama di industri runway fashion. Di tahun 2016, ia menjadi kontestan Miss USA pertama yang memakai hijab.
Halima merasa senang sekali karena Rihanna mengikutsertakan dirinya ke dalam material promosi Fenty Beauty.

" Aku ingin berterima kasih kepada sang Ratu, yaitu @badgalriri atas kesempatan berharga yang diberikan! #historyinthemaking," tulis perempuan berusia 19 tahun lewat akun Instagramnya, @kinglimaa.
Ini Berbeda dengan pelaku industri kecantikan yang biasanya seringkali membatasi target pemakainya. Namun tampaknya, Rihanna ingin mencakup seluruh wanita dari berbagai ras dan kalangan untuk menjadi konsumennya.
Hal ini terlihat dari video teaser yang menampilkan 15 model dari berbagai ras, warna kulit, jenis tubuh, dan agama. Ia bahkan memperlihatkan model berbadan plus-size dan seorang hijabi.
Rihanna bekerjasama dengan Kendo, divisi dari LVMH yang juga memproduksi brand Marc Jacobs Beauty dan Kat Von D Cosmetics dalam merancang Fenty Beauty. (ism, Laporan: Annisa Mutiara Asharini)
Advertisement
Perlindungan Rambut Maksimal yang Ringan dan Praktis Lewat Ellips Hair Serum Ultra Treatment

Temukan Pengalaman Liburan Akhir Tahun yang Hangat di Archipelago Hotels

Kolaborasi Strategis KEC dan Archipelago Hadirkan Perusahaan Manajemen Hotel Baru di Madinah

Komunitas `Hutan Itu Indonesia` Ajak Anak Muda Jatuh Cinta Lagi pada Zamrud Khatulistiwa

Influencer Fitness Meninggal Dunia Setelah Konsumsi 10.000 Kalori per Hari
