Kulit Gatal/ Foto: Shutterstock
Dream - Masalah kulit bisa terjadi pada siapa pun. Salah satu yang sangat menganggu adalah gatal hebat. Banyak faktor yang menjadi pemicunya dan pada mereka yang berusia lanjut, masalah kulit yang kerap muncul adalah Pruritus dan Xerosis atau kulit kering.
Pruritus merupakan sensasi tidak menyenangkan pada kulit yang menimbulkan keinginan untuk menggaruk. Secara umum, pruritus bisa dikatakan sebagai gejala dari berbagai penyakit kulit tertentu, dan tidak semuanya menular, tergantung dari penyakit yang mendasari.
Sensasi gatal mungkin dianggap kondisi yang biasa dan tidak serius bagi banyak orang. Padahal jika dibiarkan, kondisi pruritus dan kulit kering bisa menjadi awal penyakit yang lebih berbahaya, atau bahkan menjadi tanda bahwa seseorang memiliki penyakit tertentu. Akibatnya, kondisi ini bisa mengganggu kualitas hidup seseorang secara keseluruhan.
Salah satu pemicu rasa gatal adalah kondisi yang sangat kering. Kulit yang sangat kering dapat menyebabkan retakan/pecahan yang dalam, yang dapat terbuka dan berdarah, memberikan jalan bagi bakteri untuk masuk dan menyerang tubuh.
“ Xerosis (kulit kering) dapat terjadi pada wanita maupun pria, dan lansia memiliki risiko yang lebih tinggi. Kulit kering merupakan suatu
keadaan di mana lapisan terluar kulit yang kurang lembab akibat penurunan kandungan air dan kandungan lemak di kulit. Kulit kering ini memiliki tekstur kulit yang kasar, bersisik, pecah-pecah, dan dapat disertai dengan keluhan gatal," kata dr. Amelia Soebyanto, Sp.DV, dari klinik Pramudia dalm webinar yang digelar 3 November 2022 kemarin.
Pada beberapa kondisi, kulit kering bisa diatasi dengan pemakaian pelembap secara rutin. Bila kondisinya cukup parah disertai gatal yang hebat, cenderung dibutuhkan penanganan yang lebih intensif dari dokter. Pasalnya jika dibiarkan bisa memicu luka, berdarah dan berisiko infeksi.
Bila mengalami keluhan kulit kering yang dan gatal yang tak kunjung mereda, jangan ragu untuk segera konsultasi dengan dokter.
Laporan: Meisya Harsa Dwipuspita
Dream - Terkadang, mengenakan setelan yang keren saja belum cukup untuk menyempurnakan penampilan. Akhirnya, kamu menggunakan aksesori seperti jam tangan, gelang atau kalung agar penampilan terlihat lebih menarik.
Sayangnya, ketika menggunakan jam tangan, kalung, atau cincin, kulit terasa gatal terus menerus. Jika kamu mengalaminya, hal tersebut sangat wajar.
Dokter spesialis kulit, Arthur Simon mengungkapkan bahwa rasa gatal yang timbul saat memakai perhiasan atau aksesori tersebut merupakan reaksi alergi.
Ketika kamu menggunakan jam tangan, lapisan di bawahnya terbuat dari nikel. Jadi kemungkinan besar, kamu alergi terhadap nikel.
" Dia bikin reaksi alergi. Sehingga akan timbul merah-merah dan gatal," ungkapnya dalam salah satu video TikTok @dokterkulitkucom.
Nikel tidak hanya terdapat pada bagian bawah jam tangan. Kamu juga bisa menemukannya pada peniti, jarum pentol, cincin metal, kancing celana jeans, kaki meja di sekolah, dan lain-lain.
Selain nikel, bahan lain seperti emas juga dapat memicu reaksi alergi. Tapi, alergi pada emas lebih jarang terjadi dibandingkan nikel. Jadi, kamu bisa mencari tahu reaksi kulit pada bahan yang digunakan untuk membuat aksesori sebelum membelinya agar terbebas dari gatal-gatal maupun kemerahan.
@dokterkulitkucom Answer to @ailurophile_ze #TauGaSih kalo ini sering kejadian 😳 #samasamabelajar ♬ original sound - dr. Arthur, SpKK, FINSDV
Advertisement
Jadi Pahlawan Lingkungan Bersama Trash Hero Indonesia
10 Brand Kosmetik Paling Ramah Muslim di Dunia, Wardah Nomor Satu
KAJI, Komunitas Bagi Para Alumni Mahasiswa Indonesia di Jepang
4 Komunitas Seru di Depok, Membaca Hingga Pelestarian Budaya Lokal
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
Rangkaian acara Dream Inspiring Women 2023 di Dream Day Ramadan Fest Day 5
Potret Luna Maya dan Cinta Laura Jadi Artis Bollywood, Hits Banget!
Cara Cek Penerima Bansos BLT Oktober-November 2025 Rp900 Ribu
Diterpa Isu Cerai, Ini Perjalanan Cinta Raisa dan Hamish Daud
AMSI Ungkap Ancaman Besar Artificial Intelligence Pada Eksistensi Media