Ilustrasi (Foto: Shutterstock)
Dream - Selesma atau common cold sering disalahartikan dengan flu. Jika dibandingkan, sifatnya lebih ringan dibandingkan dengan flu. Meski demikian, saat terserang selesma tubuh jadi sangat tidak nyaman.
Aktivitas terganggu, bahkan produktivitas menurun. Selesma disebabkan oleh virus namun biasanya akan hilang sendiri, tanpa diobati, dalam waktu sekitar seminggu.
Umumnya, selesma menyebabkan sakit tenggorokan, hidung tersumbat atau berair, bersin dan batuk, tapi dengan suhu tubuh normal. Demi sembuh lebih cepat jika terserang selesma, jangan percaya dengan mitos berikut dan ketahui faktanya.
1. Selesma bisa sembuh dengan antibiotik
Banyak yang mengobati selesma dengan minum obat antibiotik. Faktanya, antibiotik tidak bisa menyembuhkan selesma. Selesma disebabkan oleh virus, dan antibiotik merupakan obat untuk membasmi bakteri.
Jangan sembarang minum antibiotik saat pilek dan flu, selalu konsultasi dengan dokter untuk mengonsumsinya.
" Selain percuma, sering mengonsumsi antibiotik sembarangan saat terserang selesma akan membuat penyakit tersebut menjadi kebal," kata dr Sarah Jarvis, seperti dikutip dari The Sun.
Banyak yang menganggap berolah raga, mandi sauna, atau tidur di bawah selimut tebal agar berkeringat bisa mempercepat penyembuhan menyembuhkan selesma. Jarvis tidak sependapat dengan mitos tersebut.
" Berolah raga dan keluar keringat saat menderita selesma akan menyebabkan tubuh mengalami dehidrasi, yang justru membuat sakit kepala dan kehilangan konsentrasi menjadi makin parah," katanya.
Pernyataan ini salah. Selesma tetap menular meski pasien sudah menuju sembuh. Dari beberapa hari sebelum muncul gejala sampai benar-benar pulih, selesma tetap menular.
" Selesma sangat menular saat penderita mengalami gejala pertama, yaitu ketika dia cenderung bersin dan batuk tidak henti-henti," kata Jarvis
Tidak juga. Tidak ada bukti ilmiah yang menunjukkan kita harus makan makanan panas agar sembuh dari selesma. Sebenarnya makanan panas hanya bisa membuat napas lebih lega dan tubuh lebih nyaman.
Bukan untuk menyembuhkan. Jarvis menyarankan untuk tidak berbagi alat makan dengan orang sehat jika kita menderita selesma.
Advertisement
Momen Haru Sopir Ojol Nangis dapat Orderan dari Singapura untuk Dibagikan
Siswa Belajar Online karena Demo, Saat Diminta Live Location Ada yang Sudah di Semeru
Cetak Sejarah Baru! 'Dynamite' BTS Jadi Lagu Asia Pertama Tembus 2 Miliar di Spotify dan YouTube
Komunitas Warga Indonesia di Amerika Tunjukkan Kepedulian Lewat `Amerika Bergerak`
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas