Kebiasaan memilah dan memilih makanan tak hanya terjadi pada anak-anak saja. Remaja dan orang dewasa pun bisa mengalami hal yang serupa lho. Bedanya, picky eater pada orang dewasa bisa menjadi tanda gangguan mental.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh penelity dari Midwestern University, dan hasilnya telah diterbitkan dalam Journal Nutrition Education and Behavior (2021) menemukan bahwa 190 orang partisipan memiliki kecenderungan perilaku picky eating.
Selain itu, para peneliti juga menemukan bahwa remaja picky eater cenderung mengalami fobia sosial (social anxiety disorder). Mereka umumnya membatasi asupan serat, terutama yang berasal dari sayuran sehingga ini juga dikaitkan dengan kualitas hidup mereka yang sangat rendah.
Oleh karena itu, penting untuk mengetahui dampak fatal yang bisa timbul apabila masalah picky eating pada orang dewasa tak segera ditangani. Berikut ini dampak yang bisa fatal akibat dari picky eating, check it out!
Jika dibiarkan dan tidak segera ditangani, kebiasaan ini bisa menimbulkan gangguan makan yang disebut ARFID (Avoidant Restrictive Food Intake Disorder).
Dikutip dari National Eating Disorders Association, gejala ARFID dapat terlihat dari sisi fisik, perilaku, atau psikologis seperti berikut yakni membatasi atau kurang nafsu makan pada jenis makanan tertentu, takut tersedak atau muntah saat makan, penurunan berat badan yang drastis.
Kondisi ini juga memengaruhi hubungan sosial. Hal ini karena pengidapnya kesulitan makan dengan orang lain dan membutuhkan waktu yang lebih lama untuk menghabiskan makanan.
Berikut beberapa cara yang bisa dicoba untuk mengatasi masalah pilih-pilih makanan pada orang dewasa.
Cobalah untuk memotivasi diri sendiri agar segera mengubah kebiasaan picky eater ini dengan mengingat dampak-dampak negatif jangka panjang yang akan terus memburuk baik untuk kesehatan pribadi dan hubungan dengan orang lain.
Mulailah dari sesuatu yang kecil, jangan terburu-buru untuk memaksa diri sendiri untuk makan sepiring penuh makanan yang tidak disukai. Cukup dengan porsi kecil terlebih dahulu.
Cobalah untuk memasak makanan yang tidak disukai dengan mengombinasikannya bersama makanan yang Anda sukai. Ini membuat makanan tersebut tampak lebih meyakinkan untuk dimakan.
Memiliki sifat picky eating memang wajar, tetapi akan lebih baik jika sifat atau kebiasaan tersebut Anda hilangkan secara berkala.
Selain bisa membuat diri sendiri bahagia dan terbebas dari segala risiko kesehatan yang ada, menghilangkan kebiasaan picky eating juga akan menjadikan diri sendiri lebih bersyukur dengan memakan apapun yang ada di meja makan atau di sekitar lingkungan tempat tinggal Anda.
Penulis: Rizky Ramadhan