Pria Korea/ Foto: Shutterstock
Dream - Sejak lama banyak orang percaya kalau ukuran hidung seorang pria sedikit banyak menggambarkan ukuran organ intimnya atau Mr. P. Ada yang menganggapnya hanya mitos tapi ada juga yang meyakininya.
Lalu bagaimana faktanya? Tim dari Klinik Urologi Dr. Jomulju dan Klinik Bedah Plastik Mind di Seoul, Korea Selatan, melakukan penelitian.
Penelitian ini menganalisis 1.160 pasien pria yang berusia sekitar pertengahan 30-an. Hidung mereka diukur meliputi panjang, lebar, tinggi, dan volume. Organ intimnya pun diukur untuk melakukan perbandingan penelitian.
Tim juga mengukur tinggi badan, berat badan, indeks massa tubuh, ukuran kaki, ukuran testis, hingga kadar hormon testosteron pada masing-masing pasien. Penelitian ini dilakukan oleh Sungwoo Hong dan timnya dari Maret 2022 hingga Oktober 2022 dan dipublikasi dalam Journal Translational Andrology and Urology.
Hasil penelitian yang dilakukan Sungwoo Hong beserta tim menunjukkan bahwa ada hubungan positif antara ukuran hidung dengan panjang Mr. P. Hasil ini sangat relevan dengan studi terdahulu yang dilakukan oleh peneliti Jepang 2021 lalu pada saat menganalisis mayat.
Pada studi 2021 lalu, peneliti Jepang mengungkap bahwa pria memiliki hidung 2,2 inci (5,58 sentimeter) cenderung memiliki penis sepanjang 5,31 inci (13,46 sentimeter). Sementara, beberapa pria yang memiliki hidung 1,8 inci (4,57 sentimeter) memiliki penis berukuran panjang hingga 4,1 inci (10,41 sentimeter).
Hasil lain dari penelitian ini yaitu selain ukuran hidung yang memiliki relevansi dengan ukuran penis, tim juga menyoroti kaitan berat badan dengan ukuran penis.
“ Ukuran penis dan hidung akan bertambah dengan penurunan indeks massa tubuh,” tulis Sungwoo Hong dan tim dalam hasil laporan. Penelitian ini adalah studi menarik yang melanjutkan dari studi penelitian sebelumnya.
Laporan Devi Tri Aprilianza / Sumber: NextShark
Dream - Terjadinya kehamilan tentu bukan hanya dipengaruhi kesehatan reproduksi calon ibu saja, tapi juga calon ayah. Untuk itu jika menjalani program hamil, keduanya harus melakukan pemeriksaan.
Bagi calon ayah, ada pemeriksaan penting yaitu terkait kualitas sel sperma. Salah satu aspek pemeriksaannya adalah motilitas atau pergerakan sel sperma. Pergerakan sperma lambat dapat menghambat program hamil.
Sperma yang sehat dapat bergerak maju dengan kecepatan minimal 25 mikrometer per detik. Sedangkan, sperma lambat didiagnosis ketika sperma yang bergerak efisien berjumlah kurang dari 32 persen. Bila gerakannya lambat cenderung sulit untuk mencapai dan membuah sel telur.
Lalu apa penyebab gerakan sel sperma lambat?
1. Suhu Testis Tinggi
Sebuah studi yang dipublikasikan dalam Reproductive Physiology and Disease menyimpulkan, suhu testis dapat memengaruhi pergerakan sperma. Studi tersebut dilakukan selama 3 bulan dan melibatkan 19 relawan pria yang sehat. Skrotum para partisipan terpapar suhu 40-43 derajat Celsius dalam 40 menit. Sesi studi dilakukan dua hari per minggu.
Melalui penelitian tersebut, diketahui temperatur tinggi mengurangi pergerakan sperma dari 71 persen menjadi 25 persen. Karenanya, hindari mandi atau berendam air panas terlalu lama, pemakaian celana ketat, dan meletakkan perangkat elektronik di paha dalam waktu lama.
2. Terlalu Sering Berhubungan Seksual
Peluang kehamilan dipercaya semakin besar jika sering melakukan hubungan seksual. Nyatanya, berhubungan seks terlalu sering justru bisa menyebabkan pergerakan sperma rendah. Sebagai pilihan, intensitas hubungan intim mungkin bisa dibatasi menjadi 1 kali tiap 2 atau 3 hari sekali.
3. Stres
Studi yang dipublikasikan jurnal Andrologia menyimpulkan, pria yang mengalami stres bisa memiliki pergerakan sperma lambat. Untuk itu, usahakan mengelola stres yang Anda rasakan. Coba lakukan teknik relaksasi yang membantu meredakan stres.
4. Paparan Logam
Menurut dr. Dyah Novita Anggraini, paparan logam berat seperti timbal, tembaga, dan timah bisa memengaruhi kualitas sperma. American Society for Reproductive Medicine mengungkap, jumlah sperma tidak normal yang tinggi umumnya dikaitkan dengan permasalahan lain, seperti motilitas rendah.
Selengkapnya baca di sini.
Dream - Ketika ingin merencanakan kehamilan, pria harus memerhatikan jumlah sperma. Jumlah sperma menentukan kesuburan dan meningkatkan potensi kehamilan.
Namun, tidak semua pria memiliki jumlah sperma yang cukup untuk melakukan pembuahan. Apalagi, jika pasangan pria mengidap oligosperma yang menyebabkan rendahnya libido, disfungsi ereksi serta nyeri pada testis.
Lalu, bagaimana mengatasinya? Kamu bisa mengonsumsi beberapa jenis makanan yang dapat meningkatkan jumlah sperma. Dilansir dari Sehatq.com, berikut makanan yang bisa meningkatkan jumlah sperma.
Folat bisa memengaruhi kesehatan sperma. DNA sperma bisa rusak dan jumlahnya pun minim jika kadar folat melemah. Konsumsilah bayam, asparagus, kubis Brussel, jeruk maupun kacang-kacangan untuk meningkatkan kadar folat.
Makanan mengandung zinc
Jika ingin meningkatkan kualitas dan kuantitas sperma, konsumsilah makanan kaya zinc seperti kerang, daging merah, daging ayam, kacang-kacangan, lobster, kepiting atau susu.
Bentuk, ukuran dan pergerakan sperma bisa membaik dengan mengonsumsi vitamin B-12. Sehingga, kamu bisa meningkatkan kesuburan dengan mengonsumsi kerang, hati sapi, telur dan susu.
Makanan bervitamin C
Sama seperti B-12, vitamin C bisa memperbaiki bentuk, ukuran serta pergerakan sperma. Konsumsilah kiwi, jeruk, stroberi, paprika manis, susu, tomat, brokoli serta kentang untuk meningkatkan kesuburan.
(Sumber: Sehatq.com)
Advertisement
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN
Trik Wajah Glowing dengan Bahan yang Ada di Dapur