Sudah Divaksin dan Terpapar Covid-19, Bisakah Menularkan ke Orang Lain?

Reporter : Mutia Nugraheni
Sabtu, 20 Februari 2021 14:24
Sudah Divaksin dan Terpapar Covid-19, Bisakah Menularkan ke Orang Lain?
Fauci mengutip studi dari Spanyol dan Israel yang diterbitkan Februari 2021.

Dream - Semenjak pandemi, para peneliti vaksin dan ahli penyakit menular terus melakukan upaya untuk menemukan solusi agar virus yang telah memakan banyak korban jiwa tersebut segera dapat ditaklukan. Saat ini, pemberian vaksin dinilai paling efektif karena dapat memberikan perlindungan hingga 95 persen terhadap virus Covid-19.

Mungkin muncul pertanyaan, apakah seseorang yang sudah divaksinasi Covid-19 dan tertular masih dapat menularkannya kepada orang lain? Anthony Fauci, MD selaku kepala penasihat medis Tim Penanggulangan Covid-19 Gedung Putih, memberikan jawaban.

" Beberapa penelitian menunjukkan hal yang sangat menguntungkan," ujarnya dikutip dari WebMD.

Fauci mengutip studi dari Spanyol dan Israel yang diterbitkan Februari 2021. Penelitian menunjukkan bahwa viral load atau jumlah virus Covid-19 pada tubuh seseorang yang terinfeksi setelah melakukan vaksinasi, secara signifikan akan lebih rendah dibandingkan dengan orang yang terinfeksi dan belum pernah melakukan vaksinasi.

Viral load yang lebih rendah akan membuat risiko untuk menularkan virus tersebut menjadi kecil. “ Ini adalah contoh lain dari data ilmiah yang mulai menunjukkan fakta bahwa vaksin penting tidak hanya untuk melindungi orang dari infeksi dan penyakit, namun juga memiliki implikasi yang sangat penting dari sudut pandang kesehatan masyarakat," ujar Fauci

Ia juga menjelaskan, walaupun telah divaksinasi, masyarakat harus tetap melakukan jaga jarak, mencuci tangan, dan menggunakan masker. Vaksin tak serta merta menjamin kita bebas dari Covid-19.

Laporan Yuni Puspita

Selalu ingat #PesanIbu untuk selalu mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak untuk pencegahan virus COVID19. Jika tidak, kamu akan kehilangan orang-orang tersayang dalam waktu dekat.

1 dari 4 halaman

Tak Perlu Panik Jika Muncul 'Covid-Arm' Setelah Vaksin Covid-19

Dream - Vaksin Covid-19 mulai diberikan pada kelompok-kelompok prioritas, antara lain tenaga kesehatan, mereka yang bekerja dalam bidang pelayanan publik, lansia serta pasien komorbid. Pemberian vaksin ini tak dipungkiri memiliki efek samping pada beberapa orang.

Seperti nyeri di bekas suntikan, bengkak, hingga reaksi alergi. Pada mereka yang ternyata alergi terhadap zat dalam vaksin, ternyata bisa mengalami " Covid-Arm" . Yaitu reaksi hipersensitivitas kulit setelah vaksin berupa merah dan bengkak yang cukup besar.

Kasus ini terjadi pada mereka yang diberi vaksin Covid-19 produksi Moderna. Tampaknya ini adalah reaksi alergi pada kulit yang terjadi setelah mendapatkan suntikan.

" Kami melihat kulit yang mengeras, dan kemerahan di tempat suntikan terjadi. Beberapa orang yang pernah mengalami 'Covid-19' juga melaporkan rasa gatal, dan mengatakan lesi (luka) tersebut menyakitkan untuk disentuh," ujar Debra Jaliman, MD, seorang dokter kulit yang berbasis di Manhattan, New York City, kepada Health

Penting diketahui, ternyata reaksi 'covid-arm' ini tak langsung muncul. Biasanya, ini muncul 5-9 hari setelah suntikan pertama. Hal ini membuatnya berbeda dari kebanyakan efek samping vaksin, yang biasanya terjadi dalam satu atau dua hari.

 

2 dari 4 halaman

" Saya pikir sudah selesai dengan efek sampingnya. Pada hari ketujuh setelah suntikan vaksin, ketika saya hendak tidur, saya mulai gatal di tempat suntikan," kata Chris Gilbert, MD, PhD, salah satu dokter yang mengalami " Covid-Arm" .

Pada hari kedelapan, lengan kanan atasnya terasa sangat gatal. Muncul lesi merah bulat dengan diameter sekitar dua inci di area suntikan. Jika mengalami hal ini setelah divaksin, jangan panik.

Covid Arm setelah vaksin

(Foto: Massachusetts General Hospital)

Efek samping tersebut cenderung singkat yang tidak berbahaya. Para ahli masih mencoba mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi, tetapi kemungkinan itu hanyalah bagian dari respons sistem kekebalan tubuh terhadap vaksin.


Selalu ingat #PesanIbu untuk selalu mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak untuk pencegahan virus COVID19. Jika tidak, kamu akan kehilangan orang-orang tersayang dalam waktu dekat.

3 dari 4 halaman

Lansia Masuk Prioritas Vaksin Covid-19, Ini Syaratnya

Dream - Pemerintah segera melaksanakan vaksinasi Covid-19 tahap kedua, menyusul akan selesainya tahap pertama. Pada tahap kedua ini, vaksinasi diberikan kepada masyarakat di luar tenaga kesehatan.

Masyarakat lanjut usia menjadi kelompok yang diprioritaskan pada vaksinasi tahap kedua ini. Pelaksanaan vaksinasi untuk lansia berbarengan dengan tenaga pelayanan publik serta masyarakat dengan profesi yang mengharuskan mobilitas tinggi maupun banyak berinteraksi dengan orang.

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi, mengatakan ada 21 juta masyarakat lansia yang menjadi sasaran vaksinasi tahap kedua ini. Sedangkan prosedur pemberian vaksin kepada lansia berbeda dengan kelompok usia dewasa 18-59 tahun.

" Untuk penyuntikan menggunakan vaksin Sinovac ini, interval penyuntikan khusus untuk lansia adalah 28 hari," ujar Nadia melalui keterangan tertulis diterima Dream.

Penyuntikan vaksin untuk lansia diberlakukan tahapan tersendiri. Untuk suhu dan tekanan darah sama dengan kelompok lain yaitu suhu tubuh harus 37,5 derajat Celcius ke bawah dan tekanan darah tidak boleh lebih dari 180/110 mmHg.

" Yang berbeda adalah yang berkaitan dengan kondisi fisik, ada tambahan pertanyaan pada tahapan wawancara terkait hal itu sebelum dilakukan penyuntikan kepada lansia. Ini wujud aspek kehati-hatian," kata Nadia.

 

 

4 dari 4 halaman

Daftar Pertanyaan Screening Untuk Lansia

Apabila seorang lansia menjawab " Ya" untuk tiga pertanyaan atau lebih, kata Nadia, maka vaksin tidak bisa diberikan. Dia pun meminta kepada calon penerima vaksin memberikan keterangan sejujurnya sesuai kondisi yang sebenarnya dialami.

" Itu juga agar bisa memberikan efek vaksin yang maksimal dan memperkecil risiko terjadinya Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi atau KIPI yang serius," kata Nadia.

Berikut daftar pertanyaan yang akan diberikan kepada lansia sebelum diberikan vaksin.

1. Apakah mengalami kesulitan untuk naik 10 anak tangga?
2. Apakah sering merasa kelelahan?
3. Apakah memiliki paling sedikit 5 dari 11 penyakit (Hipertensi, diabetes, kanker, penyakit paru kronis, serangan jantung, gagal jantung kongestif, nyeri dada, asma, nyeri sendi, stroke dan penyakit ginjal)?
4. Apakah mengalami kesulitan berjalan kira-kira 100 -200 meter?
5. Apakah mengalami penurunan berat badan yang bermakna dalam setahun terakhir?

 

Selalu ingat #PesanIbu untuk selalu mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak untuk pencegahan virus COVID19. Jika tidak, kamu akan kehilangan orang-orang tersayang dalam waktu dekat.

Beri Komentar