Suka Santap Sambal Disiram Minyak Jelantah, Pastikan Tahu Efeknya

Reporter : Mutia Nugraheni
Senin, 23 Januari 2023 19:24
Suka Santap Sambal Disiram Minyak Jelantah, Pastikan Tahu Efeknya
Ragam sajian sambal memang sangat menggoda saat penuh minyak gurih.

Dream - Orang Indonesia sangat suka makanan pedas dan berminyak. Gorengan dan sambal selalu dicari dan disukai. Apalagi ketika ingin mencari makanan murah dan nikmat malam hari. 

Banyak kedai atau warung kaki lima yang menjual makanan penyet yang digoreng kemudian disiram dengan sambal pedas penuh minyak. Untuk membuat sambal tersebut, biasanya disiram dengan minyak panas bekas menggoreng atau minyak jelantah.

Rasanya memang gurih dan nikmat, tapi pastikan kamu tidak mengonsumsi makanan ini setiap hari. Pasalnya, jika mengonsumsi makanan berminyak terus menerus, risikonya adalah level kolesterol akan tinggi.

Dikutip dari situs Universitas Muhammadiyah Surabaya, Ira Purnamasari Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) UM Surabaya menjelaskan makanan yang digoreng mengandung lemak jahat (LDL).

Lemak merupakan makronutrien yang paling lambat dicerna, hal ini akan memperlambat pengosongan perut sehingga menyebabkan perut kembung, mual, kram hingga diare.

“ Makanan berminyak yang mengandung banyak kalori bisa menyebabkan seseorang kelebihan berat badan hingga mengalami obesitas, dimana obesitas sendiri mengakibatkan berbagai masalah kesehatan seperti penyakit jantung, stroke, diabetes, dan penyakit kanker,” kata Ira.

 

1 dari 5 halaman

Penyakit Jantung, Diabetes hingga Kanker

Menurut penjelasannya, kolesterol terbentuk dari lemak jenuh yang didapatkan dari makanan berminyak yang dikonsumsi. Kolesterol merupakan lemak berwarna kekuningan mirip lilin yang dalam batas tertentu diperlukan manusia. Kolesterol yang beredar dalam darah dalam jumlah banyak, maka akan menumpuk pada dinding pembuluh darah arteri.

“ Jika dibiarkan lama kelamaan akan menebal dan mengeras sehingga dapat menyumpat aliran darah ke jantung dan otak, sehingga mengakibatkan seseorang menderita jantung koroner dan stroke,” kata Ira.

Nasi Minyak

Ia juga menambahkan selain penyakit jantung koroner dan stroke, makanan berminyak juga dapat menyebabkan penyakit diabetes. Lemak jenuh yang terkandung pada makanan berminyak memang tidak secara langsung membuat gula darah melonjak.

Efeknya adalah meningkatnya kadar kolesterol yang dihasilkan oleh lemak tersebut dapat menyebabkan resistensi insulin. Insulin merupakan hormon yang diproduksi pankreas, berperan penting dalam mengendalikan gula darah.

Terakhir, makanan berminyak seperti gorengan juga dapat menyebabkan penyakit kanker. Zat berbahaya yang berada pada minyak goreng yang dalam penggunaannya tidak sekali pakai untuk menggoreng, meghasilkan zat berbahaya.

 

2 dari 5 halaman

Makan Udang dengan Kulitnya Bisa Kurangi Kolesterol?

Dream - Udang merupakan hidangan seafood yang memiliki cita rasa nikmat. Teksturnya lembut dan rasanya gurih. Biasa diolah dengan direbus, digoreng, tumis atau bakar.

Biasanya, kita menyantap udang dengan mengupas kulitnya. Kulit udang memang cenderung keras, terutama yang berukuran besar. Ada juga yang menyantap udang dengan kulitnya karena beranggapan bisa membantu menurunkan kolesterol.

Makan Udang dengan Kulitnya Bisa Kurangi Kolesterol?

Benarkah demikian? Memang ada sebuah penelitian yang mengungkap bahwa tikus yang memakan udang yang berlapis kulit. Dalam penelitian yang dipublikasi pada Journal Clinical and Experimental Pharmacology and Physiology, mengungkap kandungan chitosan dalam kulit udang dapat melawan risiko obesitas dan kolesterol tinggi.

Penelitian tersebut baru sebatas dilakukan pada hewan. Artinya, penelitian lebih lanjut pada manusia tetap dibutuhkan guna memastikan manfaat kulit udang dalam menurunkan kadar kolesterol di dalam tubuh.

3 dari 5 halaman

Kendati demikian, tidak ada salahnya jika ingin mengonsumsi udang beserta kulitnya. Pasalnya, kulit udang juga mengandung nutrisi yang penting bagi tubuh. Antara lain protein, kalsium, zat besi, zinc, vitamin B12, dan banyak lagi.

Bila ingin mengonsumsi udang, secukupnya saja. Menurut Food and Drug Administration (FDA) Amerika Serikat, hindari mengonsumsi seafood lebih dari 12 ons atau 340 gram dalam sepekan.

Pasalnya, udang dan seafood lain sejenisnya berpotensi mengandung zat-zat polutan, seperti arsenik. Jika dikonsumsi dalam jumlah banyak, zat berbahaya itu dapat menumpuk di tubuh dan menimbulkan penyakit.

Imbangi juga asupan harian dengan sayur, buah dan minum air putih. Jangan lupa untuk rutin berolahraga demi menjaga level kolesterol tetap stabil.

Penjelasan selengkapnya baca di sini.

4 dari 5 halaman

Level Kolesterol Telur Ayam vs Telur Puyuh, Mana yang Lebih Tinggi?

Dream - Telur merupakan sumber protein favorit banyak orang. Bisa diolah dengan berbagai cara, telur biasanya jadi menu andalan untuk sarapan. Zat gizinya juga sangat tinggi.

Bagi Sahabat Dream penyuka telur, mungkin sering menyantap telur ayam atau pun telur puyuh. Pastikan mengonsumsinya dalam porsi yang wajar dan jangan berlebihan. Pasalnya, telur mengandung level kolesterol yang cukup tinggi.

Penasaran telur mana yang lebih tinggi kolesterolnya, ayam atau puyuh? Dikutip dari KlikDokter, walaupun ukurannya lebih kecil, ternyata kolesterol telur puyuh lebih besar dibandingkan telur ayam.

Dalam 100 gram telur puyuh terdapat sebanyak 844 miligram kolesterol. Sementara itu, dalam 100 gram telur ayam hanya terdapat 372 miligram kolesterol. Kandungan kolesterol telur puyuh lebih tinggi, khususnya di bagian kuningnya?

Rasio bagian kuning pada telur puyuh memang lebih besar daripada putihnya. Hal inilah yang membuat kadar kolesterol pada telur puyuh lebih besar dibandingkan telur ayam.

Telur Ayam Kampung, `Idola` Masyarakat Indonesia

Jika dibandingkan per butir, jumlah kolesterol pada telur puyuh jauh lebih kecil, yaitu hanya 75,96 miligram. Sementara itu, 1 butir telur ayam mengandung kolesterol sebanyak 210 miligram.

Dengan kata lain, mengonsumsi 1 butir telur puyuh masih jauh lebih aman. Masalahnya, banyak orang mengonsumsi telur puyuh dalam jumlah banyak mengingat ukurannya yang kecil.

 

5 dari 5 halaman

Tetap Batasi Konsumsinya

Nutrisi telur memang sangat bermanfaat bagi kesehatan, tapi sebaiknya tetap membatasi porsinya. Sebab, kandungan kolesterol dalam telur ayam saja sudah mencapai 62% dari anjuran asupan harian.

American Heart Association (AHA) merekomendasikan 1 telur per hari sebagai bagian dari diet sehat. Hal ini biasanya mengacu pada telur besar, yang kira-kira berukuran 50 gram.

Dengan kata lain, bila dalam satu hari sudah mengonsumsi telur, jangan lupa untuk membatasi konsumsi makanan lain yang juga tinggi kolesterol. Bagaimana dengan telur puyuh?

10 Manfaat Telur Puyuh bagi Kesehatan Tubuh

Seperti telah diungkap, 1 butir telur puyuh mengandung 75,96 miligram kolesterol. Di sisi lain, batasan asupan kolesterol harian adalah 300 miligram. Berarti, konsumsi aman telur puyuh hanya sekitar 2 butir per hari. Penjelasan selengkapnya baca di sini.

Beri Komentar