Dewi Eka Astuti Pemilik Brand Dea Shoes (Dream/Ervina Anggraini)
Dream - Meski baru memasuki industri fashion dalam waktu 6 bulan terakhir, namun Dewi Eka Astuti kian optimistis dengan pilihan bisnisnya. Melalui brand Dea Shoes, Dewi menelurkan sejumlah sepatu dengan bahan dasar utama batik Pekalongan, Pontianak, kayu mahoni dan kulit sapi.
Bukan tanpa alasan bagi mantan karyawati di perusahaan minyak itu memilih keempat material untuk sepatu buatannya. Berdasarkan sejumlah riset, ia mendapati respons positif dari pembeli, yang merasa nyaman dengan penggunaan kayu mahoni sebagai penunjang penampilan.
" Biasanya perempuan selalu merasa pegal kalau kelamaan pakai sepatu tinggi, untuk itu kami membuat sepatu yang disesuaikan dengan anatomi kaki. Selain itu pemilihan material kayu mahoni yang dikenal kuat dan mudah dibentuk juga menjadi pertimbangan utama dalam memberikan kenyamanan untuk perempuan," ucap Dewi saat berbincang dengan Dream.co.id beberapa hari lalu di Jakarta.
Ditambahkan pula, penggunaan batik bukan hanya karena ia menyukai material itu. Ttapi ia juga ingin mengangkat batik Purwokerto dan batik Pontianak hingga dikenal lebih luas. Demi mendapatkan motif dan kualitas bagus, ia pun berusaha untuk 'berburu' batik dari sejumlah daerah.
Sedangkan untuk penggunaan kulit sapi, perempuan lulusan Chemical Engineer ini beralasan, untuk model clock lebih menarik dan terkesan elegan dibandingkan kulit sintetis. Meski begitu, bukan berarti ia tidak menemui kendala dalam menjalankan usaha produksi alas kaki.
" Kalau kendala material ngga ada, cuma harus dapat kayu yang kering alami bukan di oven dan itu bisa memakan waktu 2 minggu. Sementara kalau bahan batik dan kulit sapi sejauh ini masih bisa memenuhi pesanan," ungkapnya.
Penggunaan bahan berkualitas tidak lantas membuat Dea shoes membanderol produknya dengan harga tinggi. Untuk sepasang sepatu flat, harga yang ditawarkan yakni Rp 200 ribu hingga Rp 400 ribu untuk model tertentu.
Menariknya, pemesan juga bisa mengkostumisasi model dan bahan sesuai keinginan dengan catatan banderol harga yang juga disesuaikan dengan tingkat kerumitan. (Ism)
Advertisement


IOC Larang Indonesia Jadi Tuan Rumah Ajang Olahraga Internasional, Kemenpora Beri Tanggapan

Ada Komunitas Mau Nangis Aja di X, Isinya Curhatan Menyedihkan Warganet

Wanita 101 Tahun Kerja 6 Hari dalam Seminggu, Ini Rahasia Panjang Umurnya

Kenalan dengan CX ID, Komunitas Customer Experience di Indonesia

Ranking FIFA Terbaru, Indonesia Turun ke Peringkat 122 Dunia

Warung Ayam yang Didatangi Menkeu Purbaya Makin Laris, Antreannya Panjang Banget