Presiden Joko Widodo (Foto: Liputan6.com)
Dream - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyiapkan regulasi sederhana terkait pusat data. Upaya ini menyusul rencana Microsoft yang akan membangun pusat data center Azure di Indonesia.
Jokowi mengatakan, telah membahas soal hal ini dengan CEO Microsoft, Satya Nadella. Dia berjanji, regulasi itu akan selesai dalam sepekan.
" Tadi pagi kita telah melakukan pertemuan dengan Microsoft yang berkaitan dengan data center. Saya sampaikan ke beliau-beliau, akan saya selesaikan tidak lebih dari sepekan apa yang diinginkan untuk regulasinya," kata Jokowi, Kamis, 27 Februari 2020.
Jokowi mengatakan, Satya ingin mendorong dunia bisnis dan usaha Indonesia bekerja lebih cepat dan efektif.
Jokowi menyampaikan bahwa saat ini pemerintah dan DPR tengah membahas penyusunan UU Perlindungan Data Pribadi.
Dia mengakui bahwa pembahasan undang-undang itu masih panjang, sementara Microsoft ingin segera berinvestasi di Indonesia.
" Dalam seminggu ini akan kita putuskan untuk membuat sebuah regulasi sederhana yang mendukung investasi yang berkaitan dengan data center," ujar dia.
Jokowi mengatakan, Indonesia memiliki ekosistem start-up paling aktif di Asia Tenggara. Indonesia, kata dia, punya 2.193 startup, 1 decacorn, dan 4 unicorn.
" Tahun 2018 ada 171 juta pengguna internet di Indonesia, jumlah itu betul-betul sebuah pertumbuhan yang sangat pesat sekali," kata dia.
Sumber: Liputan6.com/Lizsa Egeham
Dream - Perusahaan teknologi raksasa dunia, Microsoft membuat terobosan untuk memacu produktivitas pegawai. Bukannya menambah jam kerja, perusahaan malah memperpanjang hari libur.
Aturan ini dicoba di cabang Microsoft di Jepang, negara yang dianggap menghadapi masalah keseimbangan hidup dan kerja. Caranya, pegawai mendapat tambahan libur akhir pekan satu hari.
Meski jam kerja pegawai berkurang 20 persen, produktivitas pegawai malah bertambah 39,9 persen.
Microsoft memberlakukan kebijakan libur di hari Jumat kepada 2.300 pegawainya selama program Work-Life Choice Challenger Summer 2019.
Selama program ini berlangsung, para pegawai tetap mendapat tunjangan dan gaji sesuai penghasilan mereka saat hari kerja normal.
Tak hanya produktivitas yang naik, jumlah pegawai yang membolos juga turun 25,4 persen. Sementara penggunaan listrik berkurang drastis 23,1 persen.
Jepang diketahui menjadi negara dengan tingkat kepuasan kerja terendah di dunia.
Salah satu alasan meningkatkan produktivitas pegawai adalah banyak pegawai menyadari jika mereka selama ini kekurangan waktu untuk bekerja karena terlalu banyak rapat.
Alhasil mereka memangkas masalah keduanya, mempersingkat atau melakukan rapat online daripada tatap muka.
Hasil ini mungkin mengejutkan karena 92,1 persen pegawai merasa puas dengan sistem kerja empat hari. Dan Microsoft mempertimbangkan untuk melakukan program ini pada musim panas mendatang.
Mereka juga mengatakan akan mengkaji aturan serupa pada waktu yang berbeda.
Ide untuk membuat kebijakan libur tiga hari sebetulnay bukan hal yang baru. Pada September lalu, pejabat Inggris John McDonnel pernah berjanji akan memangkas rata-rata jam kerja pegawai menjadi empat hari tanpa kehilangan hak gajinya.
" Kita harus hidup untuk bekerja, bikan bekerja untuk hidup. Rakyat di negara kita memiliki jam kerja terpanjang di Eropa" katanya.
(Sah, Sumber: metro.co.uk )
Advertisement
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
UU BUMN 2025 Perkuat Transparansi dan Efisiensi Tata Kelola, Tegas Anggia Erma Rini
Masa Tunggu Haji Dipercepat, dari 40 Tahun Jadi 26 Tahun
Viral Laundry Majapahit yang Bayarnya Hanya Rp2000
NCII, Komunitas Warga Nigeria di Indonesia
9 Kalimat Pengganti “Tidak Apa-Apa” yang Lebih Hangat dan Empatik Saat Menenangkan Orang Lain
PT Taisho Luncurkan Counterpain Medicated Plaster, Inovasi Baru untuk Atasi Nyeri Otot dan Sendi
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
Hasil Foto Paspor Shandy Aulia Pakai Makeup Artist Dikritik, Pihak Imigrasi Beri Penjelasan
Zaskia Mecca Kritik Acara Tanya Jawab di Kajian, Seperti Membuka Aib