Dream - Konsep diet seiring perkembangan waktu pun menjadi semakin beragam. Salah satunya adalah diet vertikal. Diet inibisa jadi solusi bagi kamu yang ingin mencapai berat badan ideal dengan tetap memerhatikan aspek kesehatan tubuh.
Di samping menurunkan berat badan, diet vertikal juga memiliki tujuan khusus yaitu memperbaiki komposisi tubuh melalui peningkatan metabolisme untuk mencapai bentuk tubuh yang diinginkan.
Konsep diet vertikal ini dibuat oleh seorang binaragawan profesional, Stan Efferding. Diet vertikal sendiri merupakan pola makan yang hanya berfokus mengonsumsi makanan padat nutrisi yang mudah dicerna.
Diet ini ditujukan untuk meningkatkan metabolisme, kesehatan pencernaan, dan membentuk otot. Oleh karena itu, diet ini seringkali diikuti oleh orang yang menginginkan tubuh berotot.
Dalam diet vertikal, konsumsi daging merah dan nasi putih lebih ditekankan. Protein utama dalam diet ini berasal dari daging merah rendah lemak.
Sedangkan karbohidrat utamanya adalah nasi putih dan sayuran rendah FODMAP (karbohidrat yang sulit diserap) seperti wortel, mentimun, dan bayam.
Untuk lemak, diperoleh bisa dari telur dan produk susu.
Buah-buahan yang dapat dikonsumsi dalam diet ini adalah jeruk dan blueberry.
Albert Matheny, pendiri SoHo Strength Lab, menyarankan untuk menghindari beberapa jenis makanan saat menjalani diet vertikal.
Makanan yang sebaiknya dihindari yaitu beras merah, minyak nabati, kedelai, kacang tanah, kacang polong, bawang putih, kopi, dan gula alkohol.
" isarankan juga untuk menghindari sayuran seperti brokoli dan kembang kol, serta buah-buahan tinggi FODMAP seperti apel, ceri, dan pir," kata Matheny.
Diet vertikal ini bisa membantu kamu dalam mengatasi masalah pencernaan juga loh.
Selain itu, diet ini sering kali membuat tubuh merasa lebih baik secara keseluruhan.
Seorang ahli nutrisi, Jessica Cording mengatakan bahwa diet ini juga dikenal tinggi protein yang bisa mendukung pertumbuhan otot. Pengurangan konsumsi gula dalam diet ini juga dianggap baik untuk kesehatan tubuh secara keseluruhan.
“Kamu akan kehilangan banyak mikronutrien dengan membatasi asupan pati hanya pada nasi, terutama mineral dan beberapa lemak sehat," tutur Keatley.
Cording juga sependapat bahwa rendahnya serat dalam diet ini dapat berdampak negatif pada kesehatan pencernaan.
Diet yang sangat terbatas juga dapat menyebabkan kamu kehilangan nutrisi penting.
Serta konsumsi daging merah yang berlebih sering dikaitkan dengan risiko kesehatan, seperti peningkatan risiko kanker.
Laporan: Aisyah Cryshanty/ Sumber: Prevention.com.