Dream - Kesibukan pekerjaan seringkali membuat kita menghadapi berbagai tekanan dan tuntutan. Jika kondisi ini terus terjadi, dampaknya bisa saja menyerang mental.
Sehingga, penting untuk memperhatikan masalah kesehatan mental, karena kesejahteraan jiwa merupakan aset yang harus dijaga. Tidak hanya itu, mental yang terjaga juga bisa menjadi kunci keberhasilan di lingkungan kerja lho.
ujar Devy Yheanne, Country Leader of Communications & Public Affairs, Johnson & Johnson Pharmaceutical dalam acara Year End Media Gathering 2023, 14 Desember 2023 di Jakarta.
Jadi, bagaimana kita bisa menjaga kesehatan mental di tengah pekerjaan yang super sibuk?
Dalam kehidupan yang dipenuhi dengan tuntutan pekerjaan, penting bagi kamu untuk menjaga keseimbangan antara karier dan kehidupan pribadi.
Dr. Lahargo Kembaren, seorang spesialis kedokteran jiwa, menyoroti bahwa profesi jurnalis memiliki tingkat kecenderungan yang cukup tinggi terhadap gangguan jiwa.
ujarnya.
Tak jarang, mereka harus meliput peristiwa traumatis seperti bencana alam, kecelakaan, kekerasan, bahkan perceraian.
Menyaksikan berita traumatis secara terus menerus bisa memicu reaksi otak untuk melepaskan hormon stres, seperti asetilkolin dan kortisol. Efeknya, bisa bikin jantung berdebar, napas menjadi pendek, asam lambung meningkat, otot tegang, dan kulit menjadi kemerahan. Dokter Laharga merekomendasikan beberapa teknik berikut ketika level stres sangat tinggi untuk menurunkannya.
Dr. Lahargo menjelaskan langkah-langkahnya, pertama, fokus pada visual dengan melihat sekeliling dan menyebutkan 5 benda di sekitar.
Kedua, pegang 4 benda di sekitarmu sembari menyebutkan nama benda-benda tersebut. Ketiga, dengarkan dan sebutkan 3 suara di sekitarmu.
Keempat, hirup udara di tempatmu berada dan sebutkan 2 aroma yang kamu rasakan.
Terakhir, makan permen atau roti dan sebutkan 1 rasa yang ada di lidah. Melalui 5 langkah ini, visualisasi kamu akan teralihkan dari pikiran berat dan bisa membantu melepaskan stres.
Dalam situasi penuh tekanan, napas seseorang bisa menjadi tidak teratur yang mengakibatkan pasokan oksigen ke paru-paru berkurang.
Kurangnya oksigen ke otak dapat menyebabkan hipoksia, sehingga memicu stress yang lebih parah.
Oleh karena itu, kamu dapat mengatasi masalah ini dengan teknik pernapasan 4-7-8.
Caranya cukup mudah, tarik napas selama 4 detik melalui hidung, tahan nafas selama 7 detik, dan hembuskan napas secara perlahan melalui mulut selama 8 detik.
Mudah sekali, bukan, sahabat dream?
Biasanya saat mengalami stres, otot-otot di tubuh cenderung menjadi tegang.
Nah, Kamu bisa mengatasi hal tersebut melalui teknik relaksasi otot progresif, di mana otot ditegangkan dan dilonggarkan secara bersamaan.
Hal ini bisa membantu kamu untuk meredakan stres.
Teknik ini dilakukan dengan cara duduk di kursi, telapak kaki menapak di lantai, dan kedua tangan diletakkan di atas paha.
Pertama, tutup mata dan mulut dengan rapat, tahan, lalu kendurkan secara perlahan.
Kedua, angkat bahu setinggi-tingginya, tahan, rasakan ketegangannya, lalu turunkan perlahan.
Ketiga, kepalkan tangan sekuat mungkin, rasakan kekencangannya, lalu lepaskan perlahan kepalan.
Keempat, tarik perut ke dalam, rasakan otot perut mengencang, kemudian kendurkan pelan-pelan.
Terakhir, jinjitkan kaki ke atas, rasakan tegangnya otot di pergelangan kaki dan betis, lalu turunkan perlahan sampai kaki menapak lantai.
Berhenti overthinking atau berpikir berlebihan. Hal buruk yang kamu pikirkan terhadap sesuatu atau dirimu belum tentu kenyataannya seperti itu.
Terjebak dalam pemikiran terhadap sesuatu yang tidak pasti dapat memberikan tekanan psikologis yang tidak perlu.
Sehingga, Latihlah pikiran kamu untuk melihat dari sudut pandang yang lebih positif, sahabat dream.
Laporan: Aisyah Cryshanty
Advertisement