Dream - Julia Barresi, perempuan 19 tahun asal Australia mengalami koma setelah terserang penyakit yang disebut " Bali belly" .
Wanita ini merasa tidak enak badan selama beberapa hari saat berlibur dengan teman-temannya di pulau Bali.
Dia dilarikan ke rumah sakit ketika mulai mengalami kejang dan diterbangkan pulang ke Australia, di mana dia saat ini dirawat di Rumah Sakit Royal Melbourne.
Ibunya, Jen Barresi, mengatakan bahwa Julia akan menjalani MRI pada hari Senin.
" Dia tidak pernah mengalami kejang sebelumnya. Dia memang pernah memiliki masalah kesehatan saat masih kecil, tetapi sekarang dia benar-benar sehat," kata Ms Barresi kepada Daily Mail Australia.
Ms Barresi percaya bahwa kejang-kejang tersebut disebabkan oleh kadar natrium yang rendah yang dipicu oleh penyakit tersebut.
" Dia bukan peminum berat. Saya bahkan tidak berpikir dia akan banyak minum karena dia sakit, jadi dia mungkin tidak menyentuhnya," katanya.
Bali Belly merupakan istilah untuk diare wisatawan (traveler’s diarrhea) saat berada di Bali.
Dikutip dari Alodokter, pemicunya pun hampir sama dengan diare pada umumnya, yaitu akibat mengonsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi bakteri seperti E. coli atau Salmonella, virus seperti Norovirus atau Rotavirus, atau parasit seperti Giardia dan Cyclospora.
Bakteri atau virus penyebab Bali belly masuk melalui makanan mentah, seafood, air minum, atau jajanan pinggir jalan yang sering dinikmati oleh turis.
Kasus ini cukup sering terjadi pada turis mancanegara yang berkunjung ke Bali karena pola makan, standar pengolahan makanan, dan daya tahan tubuh yang berbeda.
Respons sistem pencernaan terhadap mikroorganisme asing yang masuk ke tubuh turis pun diduga menjadi penyebab munculnya Bali belly.
Makanya, turis dari negara yang tingkat kebersihannya cukup tinggi lebih berisiko mengalami Bali belly saat berkunjung ke negara dengan tingkat kebersihan yang rendah, seperti negara-negara di benua Afrika.
Berikut ini adalah beberapa gejala Bali belly yang muncul dalam waktu 6–24 jam setelah terinfeksi bakteri atau virus dari makanan dan minuman yang terkontaminasi:
Saat mengalami Bali belly, usahakan jangan panik. Gejala dari gangguan pencernaan ini biasanya akan membaik dengan sendirinya dalam 2–3 hari.
Bila tidak disertai kondisi dehidrasi berat dan infeksinya berhasil dilawan oleh sistem kekebalan tubuh, kondisi Bali belly bisa mereda setelah beberapa hari.
Oleh karena itu, jika kamu mengalami diare, usahakan untuk tetap minum banyak atau konsumsilah oralit untuk mencegah tubuh mengalami dehidrasi atau kurang cairan.
Selain itu, konsumsilah makanan yang baik untuk mengatasi diare. Agar diare tak semakin parah, makanlah dalam porsi kecil tetapi sering.
Akan tetapi, jika gejalanya tak kunjung membaik setelah 7 hari, segera konsultasikan ke dokter karena bisa jadi Bali belly yang dialami diakibatkan oleh infeksi parasit.
Sumber: News.com.au/ Alodokter.
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Kata Ahli Gizi Soal Pentingnya Vitamin C untuk Tumbuh Kembang Anak
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR