Usaha Pelaku Fesyen Wujudkan Pusat Mode Hijab

Reporter : Ratih Wulan
Kamis, 19 Mei 2016 19:01
Usaha Pelaku Fesyen Wujudkan Pusat Mode Hijab
Melalui data yang dilansir dari Thomson Reuters, Indonesia menempati posisi kelima sebagai negara dengan konsumsi fesyen terbanyak di dunia.

Dream - Kebutuhan untuk memilih logistik halal menjadi tren di seluruh dunia. Tak hanya makanan, kini memilih pakaian pun sudah mengacu pada pakaian serba modest.

Melalui data yang dilansir dari Thomson Reuters, Indonesia menempati posisi kelima sebagai negara dengan konsumsi fesyen terbanyak di dunia.

Sepanjang 2014, tercatat US$ 12,69 miliar nilai belanja masyarakat Indonesia terhadap produk busana muslim.

" Urutan pertama ada Turki, UEA, Nigeria, Arab Saudi baru Indonesia. Lalu Rusia, Mesir dan Pakistan," jelas Plt. Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag, Tjahya Widayanti.

Berbakal data inilah,  semua pihak sepakat jika Indonesia memiliki daya saing untuk menjadi kiblat fesyen muslim dunia. Sehingga diharapkan semua pemegang kepentingan lebih mempertimbangkan berbagai macam aspek seperti budaya, pasar, maupun kemampuan sumber daya manusia.

" Nilai belanja yang dikeluarkan untuk belanja fashion muslim yakni US$ 230 miliar untuk saat ini," imbuhnya saat ditemui di Kementrian Perdagangan, Kamis, 19 Mei 2016.

Berangkat dari keinginan besar tersebut, Indonesia Fashion Chamber (IFC) berkolaborasi dengan Hijabersmom Community (HmC) melakukan langkah kongkret dengan menggelar Muslimah Fashion Festival (Muffest) 2016.

Acara ini merupakan upaya untuk memasarkan keragaman hasil rancangan desainer dan label-label busana muslim tanah air.

Project Director Muffest, Taruna K. kusmayadi menyampaikan bahwa selama ini mereka melihat kecenderungan desainer dan para pelaku industri fesyen muslim masih berjalan sendiri-sendiri, sehingga tidak terkoordinir secara maksimal.

Seiring berjalannya waktu, kini tinggal tersisa empat tahun menuju target tercapainya cita-cita tersebut, akhirnya semua kalangan sepakat memperkuat langkah dengan mengelar Muffest 2016.

" Kita akan mengalami perkembangan dalam market khusus untuk busana muslim. Makin lama bukan hanya orang Indonesia , tapi masyarakat muslim dunia yang juga membutuhkan logistik halal," imbuh Taruna.

Lebih jauh Taruna menegaskan dibutuhkan kekompakan untuk berkompetisi secara global. Sehingga upaya mereka nantinya dapat menggerakan perekonomian secara nasional yang berdampak pada kesejahteraan umat.

Beri Komentar