Dream - Setelah pandemi covid-19, berbagai kemunculan virus tak dipungkiri selalu bikin panik. Kali ini adalah virus Oropouche, yang dilaporkan sebabkan kematian pertama di Brasil. Awalnya banyak yang tak menyangka kalau virus tersebut bisa sebabkan kematian.
Diketahui dua wanita muda di negara bagian Bahia meninggal dunia setelah terinfeksi virus yang memiliki gejala mirip dengan demam berdarah dengue (DBD). Kematian ini menegaskan potensi bahaya dari virus yang sebelumnya kurang dikenal ini. Ketahui fakta-fakta seputar virus Oropouche berikut.
Virus Oropouche adalah jenis arbovirus yang ditularkan melalui gigitan nyamuk, terutama dari genus Culex quinquefasciatus.
Menurut mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara, Prof. Tjandra Yoga Aditama, virus ini pertama kali diidentifikasi di Trinidad pada tahun 1955.
Sejak saat itu, virus ini telah menyebar ke berbagai negara di Amerika seperti Brasil, Bolivia, Peru, Kuba, dan Kolombia.
Menurut CDC, gejala infeksi virus Oropouche bisa menyerupai gejala DBD, virus Zika, atau Malaria, sehingga sering kali sulit untuk dibedakan tanpa tes laboratorium.
Masa inkubasi virus ini berkisar antara tiga hingga 10 hari. Gejala awalnya adalah demam mendadak hingga 40 derajat Celsius yang disertai dengan sakit kepala, menggigil, nyeri otot (mialgia), dan nyeri sendi (arthralgia).
Prof. Tjandra Yoga juga menambahkan bahwa gejala lain yang mungkin muncul termasuk fotofobia (takut cahaya), diplopia (penglihatan ganda), dan mual.
Dalam kasus yang jarang, virus ini dapat menyebabkan meningitis (radang selaput otak).
" Gejala-gejala ini bisa mirip dengan Demam Dengue, yang sering kita temui di Indonesia," kata Prof. Tjandra Yoga dikutip dari Liputan6.com.
Prof. Tjandra menjelaskan bahwa virus Oropouche dan dengue disebabkan oleh virus yang berbeda serta memiliki lokasi epidemiologi dan cara penularan yang berbeda.
Jika dengue ditularkan melalui gigitan nyamuk, virus Oropouche ditularkan melalui gigitan lalat kecil (midge) atau nyamuk.
" Virus ini ditularkan kepada manusia melalui gigitan lalat kecil (midge) atau nyamuk," kata Tjandra Yoga.
Tjandra Yoga menambahkan bahwa WHO Amerika menyarankan negara-negara untuk meningkatkan pengawasan epidemiologi terhadap virus Oropouche.
" Mereka menganjurkan negara-negara untuk meningkatkan pengawasan, termasuk surveilan entomologi, serta melaksanakan upaya pengendalian vektor dengan baik," ujarnya.
Penting bagi kita semua untuk tetap waspada dan mengikuti langkah-langkah pencegahan yang dianjurkan oleh otoritas kesehatan.
Lakukan beberapa langkah pencegahan agar terhindar dari virus ini. Berikut usaha pencegahan yang dapat dilakukan, antara lain:
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Kata Ahli Gizi Soal Pentingnya Vitamin C untuk Tumbuh Kembang Anak
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR