Shutterstock
Dream - Munculnya kasus hepatitis misterius pada anak di sejumlah negara kembali memicu ketakutan. Di Indonesia sendiri, sudah tiga anak meninggal dunia karena hepatitis ini.
Kasusnya bermula pada 5 April 2022 lalu terdqpat 10 kasus Hepatitis Akut terjadi pada anak-anak di Inggris Raya.
Seluruh pasien dirawat di Rumah Sakit dengan hasil tidak ditemukannya virus Hepatitis A-E dalam pemeriksaan laboratorium.
Dua hari kemudian penyelidikan dilakukan lebih lanjut, hasilnya menunjukan 64 kasus baru di Inggris Raya. Enam pasien anak yang mengalami Hepatitis Akut ini telah menjalani transplantasi hati.
Lalu penyakit ini menyebar ke Spanyol, Israel, Denmark, Irlandia, Norwegia, Prancis, Rumania, Belanda, Italia, Amerika Serikat, Belgia, Inggris Raya, Kanada dan Irlandia Utara.
Penyakit ini pun sudah memasuki kawasan Asia Tenggara, tepatnya di Jepang dan Singapura.
Penting untuk mengenali gejala penyakit ini. Terdapat beberapa gejala yang terjadi pada pasien Hepatitis Atersebut, yaitu sebanyak 58 persen kasus mengalami mual dan muntah diare ikterus (kuning di kulit dan mata).
Lalu beberapa pasien mengalami perubahan warna tinja yang lebih pucat, mengalami demam, perubahan warna urine gelap, feses pucat, gatal, nyeri sendi atau pegal pegal, demam tinggi, mual, muntah, atau nyeri perut. Beberapa pasien juga mengalami lesu, hingga hilang nafsu makan.
Penyakit ini masih dalam pemantauan WHO. Pasalnya, pemeriksaan laboratorium tidak mendapatkan adanya virus Hepatitis A, B,C,D, dan E pada kasus ini. Melainkan beberapa kasus ditemukan virus SARS-Cov-2 atau Adenovirus.
Berdasarkan pemeriksaan laboratorium, peningkatan enzim hati pasien (SGOT/SGPT) menjadi >500 u/L.
Dari 81 kasus di Inggris, 43 anak sembuh, tidak ada yang meninggal, dan 7 anak mendapatkan transplantasi hati.
Menghadapi situasi ini, cobalah tetap tenang dan berhati-hati ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mencegah infeksi ini.
Pertama mencuci tangan, lalu meminum air bersih yang matang, makan makanan yang bersih dan matang penuh dan membuang tinja dan atau popok sekali pakai pada tempatnya.
Sebaiknya menggunakan alat makan sendiri-sendiri, memakai masker dan menjaga jarak.
Saat terdeteksi gejala dini pada anak seperti seperti kulit kuning, mual, muntah, diare, nyeri perut, penurunan kesadaran, kejang, lesu, demam tinggi memeriksakan diri ke fasilitas layanan kesehatan terdekat.
Sumber: IDAI
Advertisement
Momen Prabowo Saksikan Penyerahan Uang Pengganti Kerugian Negara Rp13,25 Triliun dari Korupsi CPO
Mantan Ketum PSSI Usulkan STY Kembali Latih Timnas, Ini Alasannya
Wanita Ini 400 Kali Operasi Plastik Selama 15 Tahun
Potret Keren Yuki Kato Taklukan Chicago Marathon 42,2 Kilometer
16 Peneliti dari ITB Masuk Daftar World Top 2% Scientists 2025
9 Kalimat Pengganti “Tidak Apa-Apa” yang Lebih Hangat dan Empatik Saat Menenangkan Orang Lain
Rangkaian acara Dream Inspiring Women 2023 di Dream Day Ramadan Fest Day 5
PT Taisho Luncurkan Counterpain Medicated Plaster, Inovasi Baru untuk Atasi Nyeri Otot dan Sendi
Momen Prabowo Saksikan Penyerahan Uang Pengganti Kerugian Negara Rp13,25 Triliun dari Korupsi CPO
Bahas Asam Urat dan Pola Hidup Sehat, Obrolan Raditya Dika dan dr. Adrian Jadi Sorotan