Ilustrasi Ibu Hamil (Foto: Shutterstock)
Dream - Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan, vaksin Covid-19 Moderna tidak disarankan bagi perempuan hamil, kecuali mereka dalam keadaan yang darurat.
" Vaksin ini bisa diberikan kepada ibu menyusui sebagai bagian dari kelompok masyarakat yang diprioritaskan untuk diberi vaksin (misal tenaga medis)," kata WHO, dikutip dari the Times of Israel, Rabu 27 Januari 2021.
WHO juga memberi anjuran yang sama untuk vaksin Pfizer-BioNTech. Israel merupakan salah satu negara yang menggunakan vaksin Pfizer-BioNTech.
Namun Kementerian Kesehatan Israel menyarankan ibu hamil segera diberi vaksin setelah sejumlah perempuan hamil sakit serius dan beberapa bayi harus lahir prematur lewat operasi Caesar. Ibu dan janinnya terancam.
Para pejabat kesehatan Israel mengatakan, banyak ibu hamil terinfeksi virus corona varian baru dan berisiko mengalami gejala serius.
WHO juga mengingatkan untuk berhati-hati dengan menunda penyuntikan vaksin Moderna dosis kedua untuk situasi tertentu.
Seperti yang diketahui vaksin Moderna, ataupun Pfizer-BioNTech, memakai teknologi mRNA dan sudah mendapat izin penggunaan di sejumlah negara.
Sumber: times of israel
Selalu ingat #PesanIbu untuk selalu mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak untuk pencegahan virus COVID19. Jika tidak, kamu akan kehilangan orang-orang tersayang dalam waktu dekat.
Dream - Dokter ahli kandungan menyarankan, para ibu hamil untuk memastikan terpenuhinya asupan gizi yang cukup, untuk menjaga daya tahan tubuh guna mencegah penularan Covid-19 hinggal ke dalam janin.
" Jadi selama hamil trimester 1, 2, dan 3, pastikan asupan gizi yang cukup," kata dr Muhammad Fadli SpOG dalam konferensi pers bersama Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 di Graha BNPB, Jakarta, Rabu.
Menurut Fadli, ibu hamil rentan terpapar Covid-19 karena daya tahan tubuhnya cenderung tidak stabil, terlebih di trimester pertama. Di awal kehamilan, ibu biasanya mengalami banyak keluhan.
" Jadi tubuh akan mengadaptasi. Contohnya karena ada kenaikan hormon, ibunya akan merasa malas untuk bergerak. Mungkin olahraganya kurang. Lalu mual, muntah, sehingga asupan gizinya menjadi tidak cukup," katanya.
Pada saat asupan gizi tersebut kurang atau tidak tercukupi, maka daya tahan tubuh juga akan menjadi tidak stabil sehingga rentan untuk terpapar virus.
Fadli mengatakan beberapa penelitian masih dilakukan untuk melihat kemungkinan virus SARS-CoV-2, penyebab penyakit Covid-19, dapat masuk kemudian memengaruhi janin di dalam kandungan, saat ibu hamil terkena Covid-19.
Berdasarkan kasus kematian janin dari ibu hamil positif Covid-19, Fadli memperkirakan bahwa infeksi virus tersebut kemungkinan dapat memengaruhi kondisi janin. Untuk itu, ia menyarankan kepada para ibu hamil untuk tetap menjaga asupan gizi meskipun menghadapi banyak masalah kesehatan karena proses kehamilan itu sendiri.
Selain perlu menjaga asupan gizi, ibu hamil juga disarankan untuk tetap berolahraga ringan dan berjemur agar terkena paparan matahari yang dapat meningkatkan asupan vitamin D yang dapat membantu menjaga imunitas tubuh. Dengan begitu, sistem kekebalan tubuh dapat mengalahkan virus.
Advertisement
Style Maskulin Lionel Messi Jinjing Tas Rp1 Miliar ke Kamp Latihan
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya
Peneliti Ungkap Pemicu Perempuan Sanggup Bicara 20 Ribu Kata Sehari?
Throwback Serunya Dream Day Ramadan Fest bersama Royale Parfume Series by SoKlin Hijab
Bentuk Roti Cokelat Picu Komentar Pedas di Medsos, Chef Sampai Revisi Bentuknya
Mahasiswa Sempat Touch Up di Tengah Demo, Tampilannya Slay Maksimal
Bukan Hanya Terkenal, Ellips Buktikan Diri Paling Dicintai Konsumen Lewat Penghargaan YouGov
Perusahaan di China Beri Bonus Pegawai yang Turun Berat Badan, Susut 0,5 Kg Dapat Rp1 Juta
Fakta-Fakta di Balik Meninggalnya Nandi Juliawan, Pemeran Encuy Preman Pensiun