5 Misteri Kematian dan Kasus Hilang yang Belum Terungkap

Reporter : Maulana Kautsar
Senin, 8 Agustus 2016 10:02
5 Misteri Kematian dan Kasus Hilang yang Belum Terungkap
Kelima peristiwa itu menguji nalar dan logika manusia.

Dream - Hampir setiap hari, sejarawan dan arkeolog semakin banyak mengungkapkan rahasia masa lalu. Tetapi, beberapa misteri dalam sejarah masih menjadi teka-teki bagi para peneliti setelah beberapa dekade atau bahkan abad.

Berikut adalah 10 cerita kematian dan penghilangan misteri abadi yang masih menjadi teka-teki di kalangan sejarawan dan arkeolog, menurut laman Live Science,

 

1 dari 5 halaman

Hilangnya D.B Cooper

Hilangnya D.B Cooper © Dream

Dream - D.B. Cooper adalah nama samaran populer seorang pria tak dikenal yang membajak sebuah pesawat Boeing 727 yang terbang dari Portland ke Seattle, Amerika Serikat pada 24 November 1971. Pria itu naik dengan tiket atas nama 'Dan Cooper', belakangan telegram penerbangan salah mengidentifikasi Dan Cooper sebagai 'DB Cooper'.

Segera setelah lepas landas, pria itu mengatakan kepada seorang pramugara pesawat bahwa ia membawa bom, dan menunjukkan apa yang tampak seperti sebuah bom di dalam tasnya.

Cooper kemudian memerintahkan pilot pesawat untuk mendarat di Tacoma Airport, Seattle. Dia meminta uang tebusan sebesar US$ 200.000 dan parasut, dan memesan pesawat untuk lepas landas lagi. Di ketinggian sekitar 10.000 kaki (3.000 meter), di suatu tempat di atas Pacific Northwest, Cooper terjun melalui belakang pesawat dengan uang tebusan, dan tidak pernah terlihat lagi.

Penyidik di FBI berpikir dia mungkin tidak selamat saat terjun dari pesawat. Tapi teori dan spekulasi tentang identitas sebenarnya dan keberadaan 'D.B. Cooper' masih misteri. Pada tahun 2016, produsen film dokumenter di History Channel mengaku telah mengidentifikasi Cooper sebagai mantan veteran militer berusia 72 tahun dan sekarang tinggal di Florida.

2 dari 5 halaman

Hilangnya Flight 19

Hilangnya Flight 19 © Dream

Dream - Flight 19 mengacu pada lima pesawat tempur Grumman TBF Avenger milik Angkatan Laut Amerika Serikat yang menghilang selama latihan terbang di lepas pantai Florida, Desember 1945. Misteri hilangnya Flight 19 adalah salah satu insiden yang memunculkan legenda Segitiga Bermuda.

Ke-14 pilot yang menerbangkan Avengers hilang. Tak lama kemudian, 13 awak kapal Angkatan Laut yang dikirim untuk mencari mereka juga turut tanpa kabar. Tidak ada puing atau jasad, baik dari Avengers atau kapal, yang pernah ditemukan.

Hilangnya Flight 19 menambah kisah-kisah misteri dari Segitiga Bermuda yang sebelumnya terkenal sebagai tempat hilangnya sejumlah besar pesawat dan kapal. Meskipun U.S. Coast Guard melaporkan bahwa jumlah ini tidak terlalu luar biasa.

Meskipun demikian, Flight 19 telah menjadi pelopor munculnya mitos tentang Segitiga Bermuda, yang sering dikaitkan dengan kisah-kisah supranatural atau UFO.

3 dari 5 halaman

Kasus Pembunuhan Wallace

Kasus Pembunuhan Wallace © Dream

Dream - Pada 1931 terjadi pembunuhan terhadap seorang ibu rumah tangga Julia Wallace di rumahnya di Liverpool, Inggris. Suami Wallace, seorang salesman asuransi bernama William.

Wiliam mengaku menerima pesan untuk mengunjungi alamat di 'Menlove Gardens East' pada 21 Januari 1931. William pun mencari alamat itu dengan pikiran dapat bertransaksi. Ternyata William tidak pernah menemukannya karena jalan tersebut sebenarnya tidak pernah ada. Dia mengaku bahwa ketika ia kembali ke rumah, ia menemukan bahwa istrinya telah dibunuh secara brutal di ruang tamu.

Sayangnya William justru dituding sebagai pembunuh istrinya. Namun tuduhan itu dibatalkan di tingkat banding, sehingga William terhindar dari hukuman mati. Peneliti sejarah berspekulasi bahwa pembunuhan itu dilakukan oleh salah satu rekan kerja William, yang dipecat karena dituduh menggelapkan uang.

 

4 dari 5 halaman

Kasus Taman Shud

Kasus Taman Shud © Dream

Dream - Kematian paling misterius di Australia dikenal sebagai kasus Taman Shud. Nama tersebut diambil dari kata Persia yang tercetak pada secarik kertas di saku seorang pria yang ditemukan tewas di pantai selatan kota Adelaide pada bulan Desember 1948.

Tidak ada identifikasi yang ditemukan pada tubuhnya - hanya selembar tiket kereta api, sisir, beberapa batang rokok dan sehelai kertas dengan tulisan 'Taman Shud' tercetak di atasnya. Kata tersebut berarti 'The End' dalam bahasa Persia. Kertas tersebut dirobek dari buku puisi edisi langka berjudul 'Rubaiyat Omar Khayyam', dan 'Taman Shud' adalah dua kata terakhir dari buku itu.

Misteri diperdalam ketika seorang ahli patologi yang melakukan otopsi menduga pria itu telah diracuni. Polisi juga menemukan salinan buku puisi dengan kata-kata 'Taman Shud' robek, dan halaman lainnya diisi dengan apa yang tampak seperti tulisan tangan dalam bentuk kode. Buku ini juga berisi nomor telepon, yang menyebabkan polisi menghubungi seorang wanita Australia. Dia mengaku tidak tahu siapa pria yang meninggal tersebut dan mengatakan ia pernah memiliki buku itu tapi dipinjamkan kepada orang lain.

Pada tahun 2009, Derek Abbott, seorang profesor di School of Electrical and Electronic Engineering di University of Adelaide, Australia, menyimpulkan tulisan berkode dalam buku itu merupakan jejak-jejak panduan enkripsi atau dekripsi pesan yang kerap digunakan dalam dunia mata-mata.

Temuan ini memunculkan gagasan kematian dalam kasus Taman Shud dikaitkan dengan jaringan mata-mata asing yang beroperasi di Australia. Tapi, identitas orang yang meninggal masih belum diketahui.

 

5 dari 5 halaman

Insiden Dyatov Pass

Insiden Dyatov Pass © Dream

Dream - Pada Februari 1959, tim penyelamat di Pegunungan Ural Utara di Rusia menemukan tenda yang diduga milik sembilan pemain ski yang hilang selama beberapa minggu sebelumnya. Tenda telah terbelah dari dalam. Tenda itu penuh dengan sepatu dan barang-barang lainnya. Sementara beberapa jejak kaki, baik memakai kaki atau bertelanjang kaki, tercetak di atas salju mengarah keluar tenda.

Kesembilan jasad pemain ski akhirnya ditemukan pada bulan Mei tahun itu, setelah salju mencair. Sebagian besar meninggal karena hipotermia yaitu kondisi di mana tekanan dalam tubuh menurun drastis akibat terpapar suhu yang sangat dingin. Sementara dua orang tengkoraknya retak, dua patah tulang rusuk, dan satu hilang lidahnya.

Kasus ini dikenal sebagai Insiden Dyatov Pass, yang diambil dari nama pemimpin kelompok tersebut, Igor Dyatov. Kelompok ini sebagian besar terdiri dari mahasiswa atau lulusan dari sebuah universitas di Yekaterinburg, Sverdlovsk, Rusia.

Meskipun penyelidikan Soviet resmi menemukan penyebab kematian adalah 'kekuatan alam yang menakjubkan' - mungkin longsoran - masih belum ada penjelasan yang jelas dari peristiwa yang terjadi di Dyatov Pass itu. Beberapa teori berspekulasi bahwa kelompok itu diserang oleh binatang liar, atau telah terjadi kepanikan massal yang disebabkan oleh suara frekuensi rendah. Bahkan ada yang menduga UFO telah terlihat di sekitar wilayah saat terjadi insiden tersebut.

Beri Komentar
Jangan Lewatkan
More