Ilustrasi (Foto: Shutterstock)
Dream - Delapan anggota Pusdik Brimob Watukosek, Pasuruan, Jawa Timur tersambar saat latihan di Gunung Ringgit, Pasuruan dan Gunung Welireng.
Dilaporkan Liputan6.com, perisitiwa itu terjadi di puncak Gunung Ringgit. Dari delapan orang yang dilaporkan terkena petir, tiga diantaranya meninggal dunia.
" Saya sementara ini membenarkan," ujar Kabid Humas Polda Jawa Timur, Kombes Pol Frans Marpaung, Selasa 17 Desember 2019.
Anggota Pusdik Brimob Watukosek berangkat untuk melaksanakan latihan pukul 06.00 WIB. Masuk waktu siang atau sekitar pukul 13.00 WIB, terjadi hujan deras disertai petir di puncak gunung.
Hujan disertai petir itu kemudian menyambar delapan anggota Pusdik Brimob yang sedang melaksanakan latihan.
Melalui handy talkie (HT) tim lapangan yang mendampingi anggota latihan melaporkan ada siswa yang tersambar petir. Proses evakuasi berlangsung hingga malam hari. Para korban, termasuk siswa yang meninggal dunia dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara HS Samsoeri.
Sumber: Liputan6.com/Dian Kurniawan
Dream – Ketika musim hujan, ada satu fenomena alam yang sering membuat pengendara kendaraan bermotor ngeri. Kita biasanya akan terkejut saat melihat kilatan petir disertai suaranya yang menggelegar.
Beberapa pengendara mungkin menepikan kendaraannya dengan harapan terhindar dari petir dan hujan deras. Pertanyaannya, apakah penumpang tetap aman di dalam mobil meskipun mobil tersambar petir?
Dikutip dari Carsifu, Jumat 12 April 2019, sambaran petir langsung pada mobil takkan membahayakan penumpang. Sebuah klub otomotif Jerman, Allgemeiner Deutscher Automobil Club (ADAC), menilai mobil berfungsi sebagai sangkar faraday. Mobil ini akan mengalihkan muatan listrik langsung ke tanah.
Ini juga berlaku untuk mobil convertible yang dilengkapi dengan batang logam yang mengarahkan arus listrik. Rangka kaca depan, batang roll-over dan mekanik atap juga membantu untuk menghantarkan ratusan juta volt listrik dari petir langsung ke tanah.
Tentu saja, bagian atap mobil convertible juga harus ditutup.
Kalau kamu terjebak di dalam badai ketika mengemudi dan petir menyambar-nyambar, hal pertama harus dilakukan adalah menutup jendela dan menarik semua antena. Hindari menyentuh logam yang bersentuhan dengan tubuh mobil.
Untuk mobil listrik, ADAC tidak menunjukkan risiko spesifik dari sambaran petir.
Kalau petir menyambar mobil, yang rusak adalah elektronik mobil, cat, dan ban. Komunitas mobil itu menyarankan ban diperiksa di bengkel spesialis setelah mobil tersambar.
Untuk mobil jenis karavan yang semuanya terbuat dari plastik yang diperkuat dengan kaca, bodi ini takkan memberikan perlindungan dari sambaran listrik. Tapi, lapisan luar aluminium atau plastik yang menutup bingkai logam, akan bertindak sebagai sangkar faraday.
Hindari juga kegiatan seperti mandi dan cuci tangan ketika petir menyambar. Jangan biarkan kepala bersandar di atap logam. Tetaplah berada di dalam kabin, kecuali kalau mobilmu terbuat dari plastik yang diperkuat dengan kaca.
Jangan lupa juga untuk menutup jendela, pintu,dan atap lipat. Tarik semua kabel listrik yang dipasang di luar. (Sah)
Dream - Seperti halnya sebagian umat Muslim, orang-orang Thailand di Distrik Si Racha juga melakukan adat membersihkan makam tiap menjelang hari besar.
Seperti yang dilakukan keluarga Pak Pisit dari Thailand saat merayakan datangnya Festival Qingming yang selalu jatuh di awal bulan April.
Mereka akan datang secara berkelompok untuk membersihkan makam para leluhur atau orang-orang tersayang. Karena itu Festival Qingming juga disebut Hari Membersihkan Makam.
Hari Minggu, 31 Maret kemarin, keluarga Pak Pisit datang ke Pemakaman Thailand Keturunan China Cheng Leng untuk membersihkan makam leluhur mereka.
Namun, kejadian nahas menimpa keluarga Pak Pisit yang sedang sibuk membersihkan makam leluhur ketika hujan disertai petir datang secara tiba-tiba.
Akibatnya, keluarga Pak Pisit kocar-kacir mencari tempat berlindung dari hujan dan petir yang menyambar-nyambar.
Tapi malang, Pak Pisit gagal menyelamatkan diri ketika sebuah petir menyambar tubuhnya. Pak Pisit pun jatuh dan pingsan.
Keluarganya yang terkejut segera melarikan Pak Pisit ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan perawatan.
Sayang, dokter tak bisa menyadarkan Pak Pisit hingga akhirnya dia dinyatakan meninggal dunia.
Selain Pak Pisit, dua anggota keluarganya yang lain juga ikut tersambar petir. Namun mereka selamat karena hanya menderita luka ringan.
Ketika diwawancarai pada Senin, 1 April, oleh Coconuts Bangkok, Letnan Kolonel Tienchai membantah spekulasi media yang mengaitkan insiden itu dengan ponsel di saku Pak Pisit dan 2 anggota keluarganya.
Sebelumnya, sejumlah media lokal menduga ponsel yang dibawa Pak Pisit dan dua anggota keluarga yang menarik aliran listrik dari petir.
Ponsel inilah yang membuat sambaran petir menjadi sangat kuat hingga melukai anggota keluarga dan bahkan menewaskan Pak Pisit sendiri.
Saat ini jenazah Pak Pisit telah dikirim untuk otopsi, dan hasil koroner akan terungkap dalam waktu sekitar satu bulan ke depan.
Dari 18 insiden terkait petir yang dilaporkan pada tahun 2016 di Thailand, setengahnya berakibat fatal.
Yang lebih mengerikan lagi, 10 dari kasus sambaran petir yang mengerikan itu terjadi di lapangan terbuka.
Sedangkan, sebuah studi tahun 2014 memperkirakan bahwa 6.000 orang meninggal karena sambaran petir setiap tahun.
(ism, Sumber: World of Buzz)
Advertisement
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN
Trik Wajah Glowing dengan Bahan yang Ada di Dapur