Kapolda Bali Irjen Pol Ronny F Sompie. (Antara Foto/Fikri Yusuf)
Dream - Polisi sudah menetapkan satu tersangka kasus pembunuhan dan asusila terhadap Angeline, bocah delapan tahun di Denpasar Timur, Bali. Tapi dari hasil autopsi didapat, bocah yang meninggal karena benturan benda tumpul di kepala itu memiliki 20 lebih luka memar di sekujur tubuh.
Dari hasil autopsi ini memang menimbulkan banyak kecurigaan. Apakah tersangka tunggal yang juga mantan pekerja di rumah ibu angkat Angeline itu tidak sendiri?
Kecurigaan semakin menjadi saat Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak, Arist Merdeka Sirait dan Ketua Tim Reaksi Cepat (TRC) Komnas PA, Naomi Werdi Sastro memiliki bukti tentang adanya bercak darah di kamar ibu angkat Angeline, Margareth. Bercak darah juga ditemukan di kamar Agustinus Tai Andamai (25), tersangka pembunuh Angeline.
Menanggapi hal ini, Kapolda Bali Inspektur Jenderal Ronny F Sompie menuturkan, segala sesuatu yang ditemukan saat pemeriksaan di lapangan dapat dijadikan bahan untuk proses penyidikan.
" Kalau ada apa saja yang kita temukan, itu bisa menjadi bahan pemeriksaan, bisa menjadi alat bukti," kata Ronny F Sompie di Denpasar, Bali, Jumat 12 Juni 2015.
Bercak darah itu saat ini sedang dalam pemeriksaan laboratorium forensik. Disita dan diperiksa laboratorium dan forensik.
" Apakah darah manusia, lalu siapa manusianya, untuk menguatkan pembuktian sebagai tersangka," tutur mantan Kadiv Humas Mabes Polri ini.
Menurutnya, semua yang diperoleh dari hasil olah tempat kejadian perkara akan ditingkatkan menjadi alat bukti, ketika sudah selesai diperiksa oleh laboratorium forensik.
" Semua yang diperoleh di dalam hasil olah TKP (tempat kejadian perkara_ harus jadi bahan yang ditingkatkan menjadi alat bukti ketika sudah diperiksa di Labfor," ujar Ronny.
Margareth dan kedua anaknya masih diperiksa intensif Polresta Denpasar 1 x 24 jam. Itu artinya, pagi tadi sudah ada status terkini dari Margareth.
" Ya, pukul 09.00 WITA tadi harusnya sudah diputuskan statusnya," kata Ronny di sela seminar Perda Tajen di Hotel Aston Denpasar, Jumat 12 Juni 2015.
Tapi Ronny belum mengetahui laporan perkembangan status Margareth. " Saya belum tahu statusnya. Saya belum dapat laporan," tutup Ronny.
(Ism)
Ibu Angkat Angeline Belum Tersangka
Dream - Polisi telah menetapkan Agus sebagai tersangka kasus kematian Angeline, bocah delapan tahun di Denpasar, Timur, Bali. Tetapi kematian bocah berparas ayu itu masih saja menimbulkan misteri,
Berbagai kecurigaan masih mengemuka. Dalam konferensi pers, Kapolda Bali Irjen Ronny Franki Sompie mengatakan, penyidik belum menemukan bukti kuat menetapkan tersangka lain.
" Tetapi, penyidik akan terus berjuang secara rinci dan detail," jelas mantan Kadiv Humas Mabes Polri ini di Denpasar, Bali, Kamis 11 Juni 2015.
Menurut Ronny, munculnya kecurigaan lain di masyarakat itu wajar. Tetapi, polisi berjanji akan terus menyelidiki tersangka lain.
Baik yang menyuruh melakukan, turut serta, atau membantu melakukan pembunuhan.
" Baru Agus yang memenuhi syarat sebagai tersangka. Saksi yang lain masih terus di dalami," ungkap dia. (Ism)
Angeline Diperkosa dalam Kondisi Meninggal
Dream - Agus (25), bekas satpam di rumah Angeline usai memperkosa dan membunuh Angeline, dalam keadaan tak bernyawa, ternyata masih sempat memperkosa lagi bocah malang tersebut.
" Jadi sudah tewas, sudah jadi mayat, Agus masih memperkosa lagi. Total dua kali dia memperkosa Angeline," kata Kapolresta Denpasar, Komisaris Besar Polisi, Anak Agung Made Sudana, Rabu malam 10 Juni 2015.
Agus tega mengabisi nyawa bocah berusia 8 tahun itu lantaran ia takut perbuatan bejatnya diketahui ibu angkat Angeline, Margareth.
" Korban diperkosa saat keadaan rumah sedang sepi di malam hari. Margareth dan seluruh keluarga tengah tertidur lelap," ujarnya.
Menurut hasil forensik RSUP Sanglah, pelaku membunuh korban menggunakan benda tumpul. " Benda tumpul itu dipukul ke kepala korban."
Diperiksa Polisi, Kakak Angkat Angeline Ngamuk
Dream - Kakak angkat Angeline, Ivon, mengamuk di Mapolresta Denpasar, Bali. Perempuan itu meracau tak jelas saat diperiksa sebagai saksi terkait kasus pembunuhan Angeline. Tak hanya berteriak histeris, dia juga memukul-mukul pintu ruang pemeriksaan.
Polisi pun dibuat sibuk. Mereka berusaha menenangkan Ivon yang sudah tak terkendali. Sejumlah polisi kemudian memegangi Ivon dan membawanya kembali ke dalam ruang pemeriksaan.
Sementara, ibu angkat Angeline, Margareth, beberapa kali meminta izin untuk ke toilet. Saat ke luar ruangan, Margareth, yang ditemani penyidik perempuan, selalu menutup kepalanya dengan baju berwarna krem.
Polisi sudah menetapkan satu tersangka dalam kasus pembunuhan bocah 8 tahun itu. Dia adalah mantan satpam berinisial Ag.
Saat ini polisi juga masih memeriksa sejumlah orang. Selain Margareth juga diperiksa kedua kakak angkat Angeline, Ivon dan Christine; pembantu di rumah Angeline; serta dua orang yang tinggal di tempat kos rumah Angeline.
Polisi masih melakukan pemeriksaan intensif. Tim pemeriksa dipimpin langsung oleh Kapolresta Denpasar, Komisaris Besar Anak Agung Made Sudana. (ism)
18 Adegan Pembunuhan Keji Angeline
Dream - Tersangka pembunuhan Angeline, Agus, memeragakan pembunuhan bocah delapan tahun itu. Peragaan tersebut dilakukan dalam prarekonstruksi yang berlangsung selama satu jam.
“ Dari prarekonstruksi ini, kita berusaha mengaitkan dengan keterangan dalam penyidikan semalam,” tutur Kapolresta Denpasar, Komisaris Besar Anak Agung Made Sudana di lokasi, Kamis 11 Juni 2015.
Dalam prarekonstruksi itu, kata Sudana, Agus memeragakan 18 adegan, baik di dalam dan di luar rumah keluarga Angeline yang terletak di Jalan Sedap Malam, Sanur, Denpasar. “ Ada 18 adegan sampai Angeline dikubur,” tambah dia.
Sebelumnya, Sudana mengatakan Agus membunuh Angeline di dalam rumah keluarga Margareth. Lokasi pembunuhan itu tepat berada di depan kamar ibu angkat Angelina itu. Namun, Margareth mengaku tak tahu peristiwa pembunuhan itu.
Hingga saat ini, polisi baru menetapkan Agus sebagai tersangka. Polisi masih memperdalam kasus pembunuhan bocah yang semula dilaporkan hilang ini. “ Belum ada tersangka lain,” kata Sudana. 18 Adegan Pembunuhan Keji Angeline. (Ism)
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Mahasiswa Sempat Touch Up di Tengah Demo, Tampilannya Slay Maksimal
Bentuk Roti Cokelat Picu Komentar Pedas di Medsos, Chef Sampai Revisi Bentuknya