Kala Anies Baswedan Penuhi Permintaan Istri Pemoles Lantai

Reporter : Maulana Kautsar
Kamis, 5 April 2018 10:14
Kala Anies Baswedan Penuhi Permintaan Istri Pemoles Lantai
"Mereka seringkali lebih `tinggi` dari mereka yang duduknya di gedung tinggi,"

Dream - Kisah tragis dialami Hartono. Kebakaran menghanguskan rumahnya di Kawasan Jalan Taman Kota, Kembangan Utara, Jakarta Barat, Kamis, 29 Maret 2018. Rumahnya menjadi satu diantara 109 rumah yang terbakar.

Tak berselang lama, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memantau kondisi warga korban kebakaran itu. Saat berdiri di tengah puing-puing bekas kebakaran Taman Kota, seorang perempuan paruh baya mendekat.

“ Pak Anies, semua harta saya habis. Ya tinggal ini aja Pak, baju yang saya pakai,” kata ibu tersebut.

Saat ditanya Anies posisi rumahnya yang terbakar, jawaban sang ibu mengejutkan.

“ Ya di sini, Pak. Bapak lagi di rumah saya," kata sang ibu tersebut sambil tersenyum.

Nomor telepon si tukang poles

Tak sempat berkata, Anies ditodong permintaan khusus dari sang ibu.

“ Pak Anies, bantu saya ya. Saya tidak minta uang dan jangan kasih uang. Beri suami saya kerjaan. Dia tukang poles lantai Pak,” ujar sang ibu yang tak disebut namanya itu.

Mendengar permintaan tersebut, Anies meminta sang ibu menulis nomor ponsel dan nama suaminya.

Beberapa hari berselang, Anies menerima foto dari stafnya. Dalam foto tersebut, suami ibu korban kebakaran itu, Hartono, tampak membersihkan lantai rumah dinas Gubernur DKI Jakarta.

" Dia sedang merajut kembali bangunan ekonomi keluarga yang sempat ludes ditelan api kebakaran," tulis Anies di dinding Facebook pribadinya.

Hartono bekerja memoles keramik rumah dinas gubernur DKI Jakarta

Anies menyebut cerita keluarga itu sebagai kisah keluarga petarung.

" Seorang istri yang kehilangan segala harta, tapi tak kehilangan harga diri dan percaya diri. Seorang suami yang kerja keras untuk keluarga tanpa mau sedikitpun hadir mengiba," kata Anies.

Anies menyebut orang-orang seperti itu bangkit dengan tangan mereka sendiri.

" Jangan pernah sesekali anggap `rendah` mereka yang secara ekonomi masih di bawah. Mereka seringkali lebih `tinggi` dari mereka yang duduknya di gedung tinggi," ucap Anies.

(Sah)

 

Beri Komentar