Antasari Azhar Ungkap Fakta Mengejutkan di Balik Kasusnya

Reporter : Muhammad Ilman Nafi'an
Selasa, 14 Februari 2017 17:05
Antasari Azhar Ungkap Fakta Mengejutkan di Balik Kasusnya
Antasari meminta SBY untuk jujur dan mengakui kasus yang dia alami adalah campur tangan SBY.

Dream - Mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Antasari Azhar, mengungkapkan fakta mengejutkan di balik kasus pembunuhan Direktur PT Putra Rajawali Banjaran, Nasrudin Zulkarnaen, yang menyeretnya ke dalam penjara. Dia mengklaim fakta ini membuktikan adanya rekayasa dalam kasus tersebut.

" Tanggal 14 Februari inilah ending dari perjalanan panjang selama 8 tahun, 2 tahun di penjara, 2 tahun di Lembaga Pemasyarakatan," kata Antasari di Kantor Bareskrim Mabes Polri, Jakarta, Selasa 14 Februari 2017.

Antasari mengaku, kecurigaannya bermula dari adanya pesan singkat (SMS) `gelap` --yang seolah dari Antasari kepada Nasrudin-- yang menyebabkan dirinya ditetapkan sebagai tersangka.

" Waktu 4 Mei saya ditahan, waktu itu alat bukti itu SMS. Tahu SMS itu dibuat? Diduga setelah saya ditahan," ucap dia.

Antasari merasa telah dikriminalisasi. " Saya mohon kepada Bapak Susilo Bambang Yudhoyono jujur, Beliau tahu perkara ini. Beliau cerita apa yang beliau alami dan apa yang beliau perbuat," tegas dia.

Selain SMS, Antasari juga mengungkapkan fakta mengejutkan yang melibatkan pengusaha berinisial HT. Dia menuding HT sebagai utusan dari Cikeas untuk melobinya agar tak menahan Aulia Pohan dalam kasus korupsi. Kejadian itu berlangsung sekitar bulan Maret 2009. 

" Orang itu HT diutus oleh Cikeas, 'Saya bawa misi pak'," ungkap Antasari menirukan HT.

Antasari pun menegaskan bahwa SBY pada saat menjabat sebagai Presiden pernah melakukan intervensi hukum. Salah satunya dengan cara meminta agar Aulia, yang merupakan besannya, tidak ditahan KPK.

" Apakah masih bisa disebutkan SBY tidak mengintervensi perkara? Ini bukti untuk tidak menangani, menahan Aulia Pohan, tapi saya ndak bisa terus katakan ke penegak hukum, katanya Antasari liar, tak bisa dikendalikan lagi. Diproses inilah yang terjadi," pungkas dia.

Menanggapi tudingan itu, Wakil Ketua Umum Partai Demokrat, Roy Suryo, menyatakan SBY tak perlu menanggapi tudingan tersebut. " Saya kok yakin Beliau (SBY) hanya tersenyum dan tidak akan perlu menanggapi," ucap Roy. 

Dia meminta Antasari agar fokus untuk menyelesaikan masalahnya. Sementara, kata Roy, Partai Demokrat akan tetap fokus menghadapi Pilkada yang berlangsung Rabu besok.

" Biarkanlah Pak Antasari fokus dengan kasusnya di kepolisian, karena kami sedang fokus pilkada seluruh daerah, besok," kata Roy.

Selain fokus pilkada, tambah dia, Partai Demokrat sedang mempersiapkan sebuah acara zikir akbar yang akan digelar di Wisma Proklamasi 41, Menteng, Jakarta Pusat dan Kediaman SBY.

Soal pernyataan Antasari, Roy menyerahkan penilaian itu kepada publik. " Biarkan publik yang menilai, masalah Pak Antasari seperti apa. Biar aparat yang menangani," ucap dia. 

1 dari 1 halaman

Harry Tanoe Jadi Utus

Harry Tanoe Jadi Utus © Dream

Selain tudingan SMS, Antasari juga mengungkapkan fakta mengejutkan yang melibatkan seorang pengusaha ternama Harry Tanoesoedibjo.

Dia menuding Harry merupakan orang utusan diduga dari Cikeas untuk melobinya agar tak menahan Aulia POhan dalam kasus korupsi. Kejadian itu berlangsung sekitar bulan Maret 2009. 

" Orang itu Hary Tanoesoedibjo diutus oleh Cikeas, 'Saya bawa misi pak'," ungkap Antasari menirukan ucapan Harry kala itu.

Selanjutnya, dia menegaskan SBY pada saat menjabat sebagai Presiden pernah melakukan intervensi hukum. Salah satunya dengan cara meminta agar Aulia tidak ditahan Antasari.

" Apakah masih bisa disebutkan SBY tidak mengintervensi perkara? Ini bukti untuk tidak menangani, menahan Aulia Pohan, tapi saya ndak bisa terus katakan ke penegak hukum, katanya Antasari liar, tak bisa dikendalikan lagi. Diproses inilah yang terjadi," pungkas dia.

Beri Komentar