Dream - Beberapa warga Arab Saudi kini tak lagi ketakutan untuk merayakan Hari Valentine. Bunga-bunga mawar tak lagi disembunykan di belakang toko dan cokelat berbentuk hati dijual dengan terang-terangan.

Ketakutan pada polisi syariah Saudi seperti 2016 telah sirna. Sebab, sejak 2018, seorang tokoh Islam di Saudi mengizinkan perayaan Hari Valentine.

Mantan Kepala bidang Promosi Kebajikan dan Pencegahan Kemaksiatan Mekah, Syekh Ahmed Qasim Al Ghamdi menyampaikan izin itu pada siaran televisi.

Dia menyebut, perayaan Hari Valentine tidak bertentangan dengan ajaran Islam dan merayakan kasih sayang tidak sebatas pada non-Muslim.

"Hari Valentine dirayakan di seluruh dunia, seperti Hari Ibu, sebagai aspek positif kemanusiaan," kata Al Ghamdi dilaporkan Arab News, Jumat, 15 Januari 2019.

Setelah izin dibuka, berbagai sektor ekonomi diserbu warga. Bisnis toko bunga, restoran, kafe, klinik kosmetik, dan salon kecantikan kebanjiran untung.

Merek cokelat dan makanan juga menjadi barang yang dicari. Produsen cokelat asal Saudi, Abdulaziz Al Noman, menjalin kerja sama dengan penjual perhiasan ternama, Rubaiyat and Fitaihi Jewelry, menawarkan kotak cokelat dan bunga gratis ke pelanggan.

Fitaihi bahkan menawarkan diskon untuk gelang dan liontin cinta di hari yang mereka sebut`istimewa` itu.

Perancang perhiasan, Nadie Attar juga mengeluarkan produk khusus di Hari Valentine berjudul A Journey of Love (Perjalanan Cinta).

Selain perhiasan, merek lingerie Nayomi juga meluncurkan kampanye berjuluk #CelebrateRomanceWithNayomi. D

iskon untuk koleksi romantis ini mencapai 25 persen. Pelanggan juga akan diberikan gratis pengiriman hingga pemesanan 14 Februari.

Pusat kebugaran juga tampak memberikan diskon khusus untuk pelanggan baru saat Hari Valentine. Sementara itu, pusat perbelanjaan Manuel dan Al Tamimi juga memberikan potongan harga pada produk cokelat. (ism)