Hari Pertama 2021, Gempa 5.0 M Guncang Sumba Barat Daya, NTT

Reporter : Razdkanya Ramadhanty
Jumat, 1 Januari 2021 09:59
Hari Pertama 2021, Gempa 5.0 M Guncang Sumba Barat Daya, NTT
Gempa bumi tektonik kembali mengguncang wilayah Nusa Tenggara Timur.

Dream - Gempa bumi tektonik mengguncang wilayah Nusa Tenggara Timur, pukul 06.12 WIB, Jumat, 1 Januari 2021.

Gempa bermagnitudo 5.0 terletak pada koordinat 9,27 Lintang Selatan dan 119,03 Bujur Timur atau tepatnya di laut pada jarak 21 Kilometer arah barat laut, Kota Tambolaka, Kabupaten Sumba Barat Daya, pada kedalaman 83 Kilometer.

Jika diperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi adalah jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas subduksi lempeng Indo-Australia. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan, bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan oblique naik (oblique thrust fault).

 

 

1 dari 6 halaman

Stasiun Geofisika Waingapu menjelaskan, guncangan gempa bumi ini dirasakan di Tambolaka IV MMI (Bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah), Waingapu, Waikabubak, dan Bima III MMI.

Terasa getaran seakan akan truk berlalu, Labuan Bajo II MMI (Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang). Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut.

" Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami," ungkapnya.

2 dari 6 halaman

Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Masyarakat diimbau untuk menghindar dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.

Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yg membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali kedalam rumah.

Sumber: merdeka.com

3 dari 6 halaman

Wisata Tebar Kurban: Menikmati Senja di Bukit Sylvia

Dream - Afri Fito, pengemudi yang membawa saya melaju dengan kencang. Dia beberapa kali mengumpat. Menyalahkan sepasang muda-mudi di atas motor.

" Kambing!" kata dia.

Dia membawa misi khusus: membawa saya dan tim Dompet Dhuafa menuju Bukit Silvia. Di lokasi, tiap pengunjung dapat melihat matahari terbenam.

Bukti Sylvia terletak di Kecamatan Komodo, Manggarai Barat, Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur.

Ada beberapa versi penamaan bukit ini. Fito menyebut nama bukit itu diambil dari hotel yang dulu berdiri di bukit itu. Hotel itu kini sudah tidak ada.

Pukul 17.35 WIT sejumlah wisatawan mulai beranjak mendaki ke Bukit Sylvia. Seorang perempuan terus mengingatkan kawannya.

4 dari 6 halaman

Sunset Mempesona di Bukit Sylvia

Peringatan itu betul adanya. Bukit Sylvia berkontur tanah kering, dengan batuan kerikil. Salah injak, pengunjung dapat terpeleset dan jatuh.

Untuk mendaki bukit ini, perlu waktu sekitar 10 menit hingga 15 menit. Cukup untuk membuat orang yang jarang berolahraga berkeringat.

Sesampai di atas bukit, sinar matahari senja akan menjadi latar istimewa untuk memandang Pantai Waicicu dan Bukit Kukus. Kapal-kapal pesiar dan hotel mewah dengan harga jutaan per malam akan tampak.

Matahari tenggelam bergerak cepat. Tak sampai 20 menit, matahari menghilang dari lazuardi. Momen itu diabadikan dengan jepretan kamera, swafoto, dan foto bersamaan. Ada pula yang duduk-duduk di bebatuan bukit sembari memandang matahari bergerak turun.

 

5 dari 6 halaman

Baru Diketahui Turis Lokal Tahun 2010an

Meski demikian, keramaian di Bukit Sylvia nyatanya baru diketahui wisatawan domestik pada tahun 2010an. Sfefanus menyebut, warga negara asing menjadi pembuka jalan.

" Mereka yang mengenalkan Labuhan Bajo," kata Stefanus, Jumat, 9 Agustus 2019.

Stefanus bercerita, warga asing itu awalnya hanya menikmati ombak.

Konsep mengenalkan lokasi semacam ini telah menjadi peluang ekonomi baru bagi warga setempat. Upaya mengenalkan lokasi terpencil dan sekaligus memberdayakan masyarakat juga dilakukan Dompet Dhuafa.

 

6 dari 6 halaman

Wisata Tebar Hewan Kurban

Lembaga filantropi ini akan menggelar Wisata Tebar Hewan Kurban di Kampung Ronting, Kabupaten Manggarai Timur.

Markom Dompet Dhuafa, Kochar mengatakan, kegiatan tebar hewan kurban sekaligus mengajak masyarakat Indonesia mengenal kearifan lokal. Dia mengajak influencer, Chikita Fawzi dan Wardah.

" Harapannya, dengan mengajak influencer dan brand yang besar, akan memberikan informasi tebaran hewan kurban dan kondisi saudara-saudara kita yang membutuhkan," ujar Kochar.

Beri Komentar