Dari Atas Sangat Indah, Ternyata Dasar Lubang Ini Mengerikan

Reporter : Eko Huda S
Sabtu, 19 Januari 2019 12:36
Dari Atas Sangat Indah, Ternyata Dasar Lubang Ini Mengerikan
Dari atas, memang indah. Tapi tahukah Anda bahwa dasar Great Blue Hole ini benar-benar di luar bayangan kita semua.

Dream - Lubang biru di tengah lautan ini telah membuat banyak orang merasa kagum. Indah memang. Di tengah perairan biru terlihat lingkaran dengan air yang lebih pekat.

Inilah Great Blue Hole. Lubang runtuhan bawah air di lepas pantai Belize. Letaknya di dekat pusat Karang Lighthouse, atol kecil yang berjarak 70 kilometer dari daratan dan Belize City.

Great Blue Hole memiliki diameter lebih dari 300 meter dan kedalaman hingga 125 meter. Sinkhole ini menjadi lubang terdalam ke dua di dunia, setelah Dragon Hole di Laut China Selatan.

Lubang ini terjadi sejak zaman es, terbentuk saat permukaan air laut masih rendah. Tapi, jutaan tahun kemudian, saat air laut meningkat akibat es yang mencair, lubang itu terendam dan membentuk gua kapur yang sangat dalam di dasar laut.

Dari atas, memang indah. Tapi tahukah Anda bahwa dasar Great Blue Hole ini sangat memprihatinkan. Dasar lubang itu benar-benar jauh dari bayangan Anda.

1 dari 2 halaman

Botol Plastik

Bos The Virgin Group --perusahaan berbasis di Inggris, Richard Branson, turut dalam misi penyelaman ke lubang biru itu. Dan, di dasar sana dia menemukan tumpukan plastik.

" Sayangnya, kami melihat botol plastik di dasar lubang itu, yang mengancam lautan," kata Branson, sebagaimana dikutip dari laman Metro.co.uk, Sabtu 19 Januari 2019.

Lubang ini bagaikan tong sampah raksasa dengan tumpukan botol plastik. Sampah plastik memang menjadi isu serius yang mengancam lingkungan, termasuk juga lautan. Diperkirakan 12 juta ton sampah masuk ke lautan kita setiap tahun.

Di samping botol plastik, ada juga sisa-sisa kepiting dan makhluk lain yang telah tenggelam ke dasar lubang. Binatang-binatang itu mati kehabisan oksigen.

2 dari 2 halaman

Indah

Saat menyelam, jutawan itu ditemani oleh akivis konservasi lautan, Fabien Cousteau. Mereka bersama-sama menyelam ke dasar Great Blue Hole pada kedalaman 125 meter.

Menariknya, saat menyelam pada kedalaman 300 kaki, atau sekitar 90 meter, mereka menemukan dinding stalaktit, yang awalnya terbentuk di tanah kering.

" Ini adalah bukti bagaimana lautan dapat naik dengan cepat dan serempak. Permukaan laut dulunya ratusan kaki lebih rendah," tulis Branson.

Beri Komentar