Dream - Minat melaksanakan haji dan umrah bagi jemaah Indonesia terus mengalami peningkatan, terlebih di bulan Ramadan dan menjelang Idul Fitri.
Indonesia sendiri telah menjadi salah satu negara terbesar yang memberangkatkan jemaah untuk ibadah haji dan umrah tiap tahunnya. Namun penyebaran virus Middle East Respiratory Syndrome Corona (MERS CoV) di kawasan Timur Tengah termasuk Arab Saudi, patut diwaspadai.
Data Lembaga Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan, sampai 15 Juni 2015 kasus MERS CoV telah terjadi sebanyak 1.317 kasus dengan 463 di antaranya berujung pada kematian.
Bagi para jamaah Indonesia yang berkunjung ke negara yang teridentifitasi penyakit MERS CoV, maka harus waspada dengan mengenali gejala dari penularan virus tersebut.
" Jadi bila 14 hari setelah tiba di Indonesia lalu jemaah mengalami gangguan pernapasan seperti sesak napas bersifat akut, batuk, demam tinggi di atas 38 derajat celcius, segeralah periksa ke pelayanan kesehatan dengan membawa kartu kuning yang memang khusus untuk para jemaah," kata Dirjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, dr. H. Mohammad Subuh saat ditemui di kantornya Jakarta.
Sementara itu, sejauh ini pemerintah melalui Kementerian Kesehatan sudah menyiapkan beberapa rumah sakit yang siap untuk jadi rujukan apabila ada pasien yang terjangkit virus MERS CoV, setelah jemaah pulang dari negara yang terjangkit seperti Arab Saudi.
" Di tingkat Kabupaten seluruh Indonsia sesuai dengan SK Kemenkes tahun 2008, sudah ada 100 Rumah Sakit. Dari jumlah itu, sekitar 34 rumah sakit tingkat provinsi," ujar Mohammad.