Ilustrasi
Dream - Penemuan jasad pemuda menghebohkan warga Desa Sering, Kecamatan Pelalawan, Kabupaten Pelalawan, Riau. Pemuda itu sempat dilaporkan hilang.
Pemuda yang diketahui bernama Daniel Putra, 19 tahun ini, ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa di kebun sawit. Dia meninggalkan pesan tertulis berisi kalimat 'GAME OVER' serta 'KATA SANDI ATM 741963'.
Kasat Reskrim Polres Pelalawan, Ajun Komisaris Nardy Masry Marbun, mengatakan Daniel sempat dinyatakan hilang sejak Minggu, 26 September 2021. Sejak hari itu, keluarga terus mencarinya hingga akhirnya ditemukan meninggal dunia.
" Korban ditemukan dengan kondisi telungkup di dalam air, dekat kebun kelapa sawit," ujar Nardi, dikutip dari Riauonline.com.
Nardi mengatakan, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada jasad korban. Polisi tengah mengupayakan agar bisa dilakukan autopsi, mengingat keluarga menyatakan tidak berkenan.
" Kami terus memberikan imbauan dan masukan kepada keluarga korban agar jenazah bisa diautopsi. Tujuannya, agar hasilnya lebih yakin dan ilmiah, sehingga kita tahu penyebab kematianya," kata dia.
Dari pemeriksaan di lapangan, ditemukan sejumlah barang bukti lain selain pesan tertulis. Salah satunya, alat dodos atau pisau yang biasa digunakan untuk memanen kelapa sawit.
" Di kaki kanan korban terdapat dodos ukuran 2 meter terikat kaki, sedangkan telapak kaki korban terdapat tulisan DPG," kata Nardi.
Selain itu, ditemukan satu unit ponsel di saku celana korban. Juga uang dengan nominal Rp5.000 sebanyak empat lembar.
Korban diketahui sebagai sulung dari enam bersaudara. Korban juga menjadi tulang punggung keluarga karena kedua orangtuanya sakit.
" Korban memiliki permasalahan keluarga sehingga tidak sanggup untuk menanggung beban keluarga," ucap Nardi.
Dream - Kasus kematian SS, 29 tahun, menyita perhatian. Dia meninggal dunia dalam kondisi tergantung saat sedang live TikTok di tempat tinggalnya di Jatinegara, Jakarta Timur.
Polisi sudah menggelar penyelidikan untuk menemukan penyebab kematian SS. Sempat muncul dugaan bunuh diri, tapi dugaan itu masih bersifat sementara.
Kapolsek Jatinegara, Komisaris Yusuf Suhatma, mengatakan, sejauh ini polisi telah memeriksa enam saksi. Dua di antaranya adalah adik dan teman korban yang sempat menyaksikan siaran langsung TikTok ketika korban meninggal.
" Itu yang pertama lihat di TikTok itu temannya (korban) sendiri," ujar Yusuf.
Menurut penuturan teman korban, korban sempat mengaku mengalami kegalauan. Kemudian, korban sudah berencana bunuh diri pada Oktober nanti.
" Lagi live TikTok dengan bahasanya (korban) katanya ada kegalauan bahwa pada bulan Oktober ini korban itu akan bunuh diri," kata Yusuf.
Teman korban, terang Yusuf, segera menghubungi adik korban dan temannya setelah melihat siaran live TikTok tersebut. Ketiganya memutuskan untuk menuju kediaman korban.
Ketika tiba di lokasi, mereka melihat sudah ada sejumlah polisi dan warga di kediaman korban. Saat itu, korban dalam kondisi sudah tidak bernyawa.
" Nah, di situ sudah ada Tim Rajawali Polres Metro Jakarta Timur cek TKP, korban itu sudah di bangku (tewas)," kata dia.
Di lokasi, kata Yusuf, polisi menemukan minuman keras. Polisi kini tengah menunggu hasil uji laboratorium mengenai minuman tersebut dan menyatakan proses penyelidikan masih berjalan.
" Lagi proses penyelidikan dulu. Jadi sudah ada enam saksi yang diperiksa tetapi belum ada yang mengarah ke pembunuhan," kata Yusuf.
Ketua RW 16 Rusun Bidara Cina, Tengku Jatmiko, mengatakan, SS sempat terekam kamera CCTV masuk ke rusun. Rekaman tersebut terjadi beberapa lama sebelum SS tewas.
" Kamis malam ya, pas malam Jumat, kalau warga lihat dari kamera jam-jam terakhir itu 20.15 WIB itu kelihatan naik ke atas. Setelah itu yaudah di dalam rumah itu kan enggak tahu," kata dia.
Dari rekaman CCTV, kata Tengku, SS terlihat mengenakan kemeja hitam. Korban juga terlihat membawa kresek hitam.
" Bawa tentengan kantong plastik hitam," kata dia.
Beberapa saat kemudian, Tengku mendapat informasi dari warga mengenai penemuan jenazag SS. Dia sempat mengecek dan saat itu SS sudah berada di sofa dalam keadaan tidak bernyawa.
" SS sudah tergeletak di sofa dan nurunin itu katanya adik atau temannya. Habis itu kami lapor ke polisi," ucap dia.
Kanit Reskrim Polsek Jatinegara, Ajun Komisaris Tri Sambodo, mengatakan, dari hasil pemeriksaan sementara, dugaan penyebab kematian SS masih bunuh diri. Tetapi, pihaknya masih melacak adanya kemungkinan lain di balik fakta tewasnya SS yaitu pembunuhan.
" Betul (ada kemungkinan dibunuh)," kata Tri.
Meski begitu, Tri mengatakan hal ini masih bersifat dugaan. Di lapangan juga belum ditemukan tanda yang mengarah ke pembunuhan.
Sejauh ini, polisi telah memeriksa sejumlah saksi. Termasuk saksi yang saat itu ada di lokasi kejadian, dikutip dari JPNN.
Advertisement
Style Maskulin Lionel Messi Jinjing Tas Rp1 Miliar ke Kamp Latihan
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya
Peneliti Ungkap Pemicu Perempuan Sanggup Bicara 20 Ribu Kata Sehari?
Bentuk Roti Cokelat Picu Komentar Pedas di Medsos, Chef Sampai Revisi Bentuknya
Mahasiswa Sempat Touch Up di Tengah Demo, Tampilannya Slay Maksimal
Fakta-Fakta di Balik Meninggalnya Nandi Juliawan, Pemeran Encuy Preman Pensiun
Kisah-Kisah Ajaib Pestapora 2025: Dari Hujan Dadakan hingga Vokalis yang Nyaris Hilang di Kerumunan!
Style Maskulin Lionel Messi Jinjing Tas Rp1 Miliar ke Kamp Latihan