Dokter Li Wenliang, Pemberi Bocoran Wabah Virus Corona Wuhan (Foto: BBC)
Dream - Seorang dokter asal China yang mencoba mengeluarkan peringatan pertama mengenai wabah virus Corona Wuhan dikabarkan telah meninggal dunia. Li Wenliang, 34 tahun, tertular virus saat bekerja di Rumah Sakit Pusat Wuhan.
People's Daily melaporkan Li meninggal pada Jumat, 7 Februari 2020 pukul 02.58 waktu Indonessia. Meski demikian laporan BBC menunjukkan adanya perbedaan catatan kematian Li.
Global Times, People's Daily, dan media China lainnya telah melaporkan kematian Li sebelumnya pada Kamis, 6 Februari 2020.
Li awalnya dinyatakan meninggal pada pukul 21.30 waktu setempat dan berita itu memicu gelombang reaksi populer di Weibo. People's Daily mengirim tweet yang mengatakan kematian Li telah memicu " kesedihan nasional" .
Tetapi, Global Times mengatakan Li dalam kondisi kritis dan mendapat perawatan oksigenasi membran ekstra-korporeal (ECMO) yang membuat jantung seseorang memompa dan menjaga darah mereka teroksigenasi tanpa melalui paru-paru.
Wartawan dan dokter di tempat kejadian, yang tidak ingin nama mereka digunakan, mengatakan kepada BBC dan media lain bahwa pejabat pemerintah telah campur tangan.
Media resmi telah diberitahu untuk mengganti laporan mereka dengan mengatakan bahwa dokter itu masih dirawat.
Sebagian besar dari mereka yang meninggal dunia karena coronavirus berusia di atas 60 tahun atau menderita kondisi medis lain, menurut otoritas kesehatan China. Sejarah medis Li tidak diketahui.
Dilaporkan BBC, Li mengirimkan peringatan munculnya wabah virus Corona kepada sesama petugas medis pada 30 Desember 2019 melalui Weibo. Tetapi, peringatan itu direspon berbeda oleh polisi. Li ditangkap polisi agar berhenti membuat peringatan palsu.
Saat ini, berdasarkan data John Hopkins University-Centre for System Science of Engineering (JHU-CSSE) sebanyak 638 orang dinyatakan meninggal dunia. Sementara yang terinfeksi tercatat 31.377 orang.
Virus Corona Wuhan menyebabkan infeksi pernapasan akut dan demam, serta diikuti batuk kering.
Dream - Pada 30 Desember 2019, Li Wenliang membuat heboh grup alumni kampus kedokterannya di aplikasi perpesanan WeChat yang populer di China.
Dia menulis tujuh pasien dari pasar seafood lokal telah didiagnosis dengan penyakit mirip SARS dan dikarantina di rumah sakit tempatnya bekerja.
Li menjelaskan bahwa, menurut sebuah tes yang telah dilihatnya, penyakit itu disebabkan virus corona - virus yang masih satu keluarga dari sindrom pernafasan akut parah (SARS).
Kenangan buruk tentang SARS mungkin masih menghantui warga China sejak wabah itu membunuh ratusan orang pada 2013. Pada awalnya kasus wabah SARS ditutup-tutupi oleh pemerintah China.
Demikian juga dengan kasus virus corona baru yang juga disebut virus 2019-nCoV, yang sekarang dinyatakan sebagai darurat kesehatan global oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO).
Kepada teman-temannya, Li hanya menulis pesan pendek tentang virus corona baru yang dilihatnya, " Aku hanya mengingatkan rekan-rekan di kampus untuk berhati-hati."
Dokter berusia 34 tahun yang bekerja di Kota Wuhan itu mengirim pesan tentang jenis virus corona baru secara pribadi.
Tapi hanya dalam beberapa jam, tangkapan layar dari pesan yang tanpa mengaburkan nama akunnya itu menjadi viral.
" Ketika saya melihat pesan itu viral, saya sadar bahwa itu di luar kendali saya dan saya mungkin akan dihukum," kata Li.
Dugaan Li ternyata benar. Segera setelah tangkapan layar pesannya viral, Li dituduh menyebarkan hoaks oleh polisi Wuhan.
Dia adalah salah satu dari beberapa dokter yang menjadi target polisi. Mereka ditangkap karena berusaha mengungkap virus mematikan di minggu-minggu awal wabah menyebar.
Sementara itu, pada hari yang sama saat Li mengirim pesan kepada teman-temannya, sebuah pemberitahuan darurat dikeluarkan oleh Komisi Kesehatan Kota Wuhan.
Pemberitahuan itu mengatakan bahwa pasien dari pasar seafood Huanan mengalami 'pneumonia yang tidak diketahui penyebabnya'.
Dalam pemberitahuan itu juga disebutkan larangan dan ancaman bagi mereka yang menyebarkan informasi tentang virus corona baru tanpa izin.
Pada dini hari tanggal 31 Desember 2019, otoritas kesehatan Wuhan mengadakan pertemuan darurat untuk membahas wabah tersebut.
Setelah itu, Li dipanggil oleh pejabat di rumah sakitnya untuk menjelaskan bagaimana dia tahu tentang virus tersebut.
Kemudian pada hari itu, pihak berwenang Wuhan mengumumkan terjadinya wabah virus corona dan memperingatkan WHO. Tapi masalah Li tidak berakhir di sana.
Pada 3 Januari 2020, Li dipanggil ke kantor polisi setempat. Dia dituduh 'menyebarkan hoaks' dan 'mengganggu ketertiban sosial' terkait pesan yang ia kirimkan di grup WeChat.
Li kemudian harus menandatangani pernyataan, dia telah melakukan kesalahan dan berjanji tidak akan berbuat sesuatu yang melanggar hukum lagi.
Untungnya, Li diizinkan meninggalkan kantor polisi setelah satu jam diperiksa secara intensif terkait pengungkapan virus corona baru.
Li pun kembali bekerja di Rumah Sakit Pusat Wuhan dengan perasaan kecewa. Tidak ada yang bisa diperbuatnya. Semuanya harus menurut aturan yang berlaku.
Pada 10 Januari, setelah tanpa sadar merawat pasien dengan virus corona baru, Li mulai batuk dan demam pada hari berikutnya.
Dia dirawat di rumah sakit pada 12 Januari. Hari-hari selanjutnya, kondisi Li tambah memburuk sehingga dia dirawat di unit perawatan intensif.
Untuk bernapas Li sampai harus dibantu dengan oksigen. Pada 1 Februari, ia dinyatakan positif mengidap virus corona baru.
Li sangat menyayangkan sikap pemerintah China yang mengatakan sebelumnya bahwa virus corona baru tidak bisa menyebar dari manusia ke manusia lainnya.
" Saya masih heran mengapa pemberitahuan resmi (pemerintah) masih mengatakan tidak ada penularan dari manusia ke manusia, dan tidak ada petugas kesehatan yang terinfeksi."
Kini, kondisi Li mulai membaik selama berada di ruang karantina. Di Weibo, ribuan orang yang mengucapkan terima kasih kepada Li yang berani mengungkap soal virus mematikan ini.
" Dr Li, Anda seorang dokter yang penuh perasaan. Saya harap Anda sehat dan baik-baik saja," tulis seorang netizen.
Sementara netizen yang lain mengatakan seandainya peringatan Li tentang virus mirip SARS diperhatikan pemerintah Kota Wuhan.
" Seandainya Wuhan memperhatikan (peringatannya) saat itu, dan segera mengambil tindakan pencegahan," tulis yang lain.
Sumber: CNN.com
Advertisement
Lebih dari Sekadar Bermain, Permainan Tradisional Ajak Anak Latih Fokus dan Kesabaran
Bikin Ngakak, Solusi Tora Sudiro yang Sering Dipunggungi Oleh Sang Istri Saat Tidur
Layanan Transaksi 7 Gerbang Tol Dalam Kota Jakarta Kembali Normal
Perhatian Buat yang Suka Menyangga HP Pakai Kelingking, Ini Bahayanya!
Konser Sejarah di GBK: Dewa 19 All Stars Satukan Legenda Rock Dunia dalam Panggung Penuh Magis
Rangkaian acara Dream Inspiring Women 2023 di Dream Day Ramadan Fest Day 5
Desain Samsung Galaxy S26 Bocor, Isu Mirip iPhone 17 Pro Bikin Heboh Pecinta Gadget
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Lebih dari Sekadar Bermain, Permainan Tradisional Ajak Anak Latih Fokus dan Kesabaran
Bikin Ngakak, Solusi Tora Sudiro yang Sering Dipunggungi Oleh Sang Istri Saat Tidur