Dubes AS Untuk PBB Nikki Haley Dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu (Foto: Rabble)
Dream - Amerika Serikat (AS) menegaskan kembali pengakuan Yerusalem sebagai ibu kota Israel di depan 14 anggota Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB). Bahkan, untuk pertama kalinya di dalam pemerintahan Presiden AS Donald Trump, AS menggunakan hak veto.
Hak veto yang diajukan Duta Besar AS untuk PBB Nikki Haley sebagai bentuk `penolakan` atas draf resolusi Dewan Keamanan PBB, yang menolak kebijakan Trump soal Yerusalem.
Mengutip Haaretz, Haley mengatakan pemungutan suara untuk menolak kebijakan Trump merupakan `penghinaan` dan tidak akan dilupakan AS.
" Kami melakukan veto tanpa suka cita, pun tanpa keengganan. AS tidak mau diberitahu oleh negara mana pun mengenai kedutaan kami," kata Haley.
" Hak veto ini dilakukan untuk membela peran Amerika dalam proses perdamaian Timur Tengah, bukan sumber rasa malu bagi kita; seharusnya menjadi malu dan pengingat bagi Dewan Keamanan."
Perdana Menteri Benjamin Netanyahu berterima kasih kepada Amerika Serikat.
" Terima kasih, Duta Besar Haley, dalam Hanukkah, Anda berbicara seperti Maccabi."
" Anda menyalakan lilin kebenaran, Anda menghilangkan kegelapan, seseorang mengalahkan banyak orang, Kebenaran mengalahkan kebohongan, Terima kasih, Presiden Trump."
Duta Besar Palestina untuk PBB Riyad Mansour mengatakan, dengan hak veto ini AS telah melewatkan kesempatan untuk memperbaiki keputusan ilegal yang dibuatnya.
" AS tetap berada di sisi yang salah dalam sejarah. Palestina menegaskan kembali, keputusan (Trump) tidak memiliki pengaruh hukum terhadap status Yerusalem," kata Riyad.
Duta Besar Israel untuk PBB Danny Danon menyerang resolusi dengan menyebut, fakta sejarah Yerusalem sebagai milik Israel tidak akan berubah.
Sebelum menggelar sidang, utusan PBB untuk Timur Tengah Nickolay Mladenov berbicara tentang perkembangan di Israel, Yerusalem Timur, Tepi Barat, dan Jalur Gaza, sejak resolusi 2334 sejak setahun yang lalu.
Mladenov mencatat pertumbuhan permukiman Israel, jumlah serangan teroris, dan statistik tentang kekerasan.
" Pihak berwenang (Israel) menghancurkan 61 bangunan yang berarti 110 orang, termasuk 61 anak-anak yang mengungsi dan penghidupan lebih dari 1.000 orang terpengaruh, lebih dari 10 komunitas Badui berada meningkatkan risiko pembongkaran dan pemindahan." (ism)
Advertisement
Dompet Dhuafa Kirim 60 Ton Bantuan Kemanusiaan untuk Penyintas Bencana di Sumatera

Perlindungan Rambut Maksimal yang Ringan dan Praktis Lewat Ellips Hair Serum Ultra Treatment

Temukan Pengalaman Liburan Akhir Tahun yang Hangat di Archipelago Hotels

Kolaborasi Strategis KEC dan Archipelago Hadirkan Perusahaan Manajemen Hotel Baru di Madinah

Komunitas `Hutan Itu Indonesia` Ajak Anak Muda Jatuh Cinta Lagi pada Zamrud Khatulistiwa


Siiru Jalin Kerja Sama Strategis dengan BPKH Limited untuk Perkuat Ekosistem Umrah Mandiri Indonesia
Hj.Erni Makmur Berdayakan Perempuan Kalimantan Timur Lewat PKK

Siiru Jalin Kerja Sama Strategis dengan BPKH Limited untuk Perkuat Ekosistem Umrah Mandiri Indonesia

Viral 300 Juta Tayangan dalam Sehari, MOMOYO Rayakan 1.000 Gerai dengan ‘Capybara Chocolate’



Viral 300 Juta Tayangan dalam Sehari, MOMOYO Rayakan 1.000 Gerai dengan ‘Capybara Chocolate’

Siiru Jalin Kerja Sama Strategis dengan BPKH Limited untuk Perkuat Ekosistem Umrah Mandiri Indonesia