Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Cerita Mengejutkan Jurnalis Bongkar Tragedi Rohingya

Cerita Mengejutkan Jurnalis Bongkar Tragedi Rohingya

Dream - Sebanyak 300 ribu etnis Rohingya mengungsi dan berlindung dari kekerasan yang dilakukan oleh Pemerintah dan militer Myanmar. Mereka dibantai, rumah-rumah dan masjid dibakar.

Fakta itu menjadi bahan pemberitaan sebagian besar media di dunia, termasuk di Indonesia. Jengah dengan pemberitaan itu, Pemerintah Myanmar kemudian mengajak 18 wartawan lokal dan asing untuk meninjau langsung desa-desa etnis Rohingya yang terbakar.

Kunjungan itu digelar untuk memberikan gambaran pembanding bagi pemberitaan. Salah satu jurnalis yang turut serta dalam kunjungan lapangan itu, Jonathan Head dari BBC, malah menemukan fakta yang bertolak belakang.

Head menuliskan temuan yang dia dapat saat berada di Maungdaw. Di sana, dia bersama 17 jurnalis lain diajak ke sekolah kecil yang disesaki oleh sejumlah keluarga Hindu.

Menurut Head, sejumlah umat Hindu itu berkisah mengenai pengalaman mereka diserang oleh kelompok Muslim. Tetapi, keterangan tersebut berbeda jauh dengan pengakuan warga Hindu yang berhasil melarikan diri ke Bangladesh.

"Anehnya, orang-orang Hindu yang kabur ke Bangladesh, semua mengatakan mereka diserang oleh umat Budha Rakhine, karena mereka dianggap mirip dengan Rohingya," tulis Head.

Sebagian umat Hindu di Myanmar dikenali sebagai etnis Bengali. Secara sepintas, fisik mereka tidak terlalu banyak berbeda dengan etnis Rohingya yang beragama Islam.

 

Bukti Foto yang `Aneh`

Head melanjutkan di sekolah itu mereka ditemani sejumlah polisi bersenjata dan pejabat. Dia pun sempat bertanya mengenai pengalaman buruk yang dialami warga Hindu tersebut, tetapi menangkap kesan ada yang ditutup-tutupi.

"Salah satu orang mulai berbicara kepada saya bagaimana tentara menembaki desa mereka, dan dia segera diluruskan oleh tetangganya," kata Head.

Setelah itu, Head menulis rombongan jurnalis kemudian diajak mengunjungi sebuah wihara Budha. Di sana, dia mendapat keterangan dari salah satu pejaga wihara yang menggambarkan bagaimana para Muslim membakar rumah mereka sendiri.

Untuk menguatkan pendapat, Head mengatakan sumber tersebut menunjukkan foto pembakaran rumah. Tetapi, dia menangkap adanya keanehan dalam foto itu.

"Pria dengan peci haji tertangkap kamera mencoba membakar atap daun palem. Seorang wanita mengenakan taplak meja berenda di kepalanya secara melodramatis mengayunkan pedang dan parang," tulis Head.

"Kemudian, saya mendapati satu dari wanita-wanita itu ternyata adalah warga Hindu yang berlindung di sekolah kecil tadi, dan saya juga melihat pria dalam foto itu ada di antara orang-orang Hindu yang mengungsi," tulis dia melanjutkan.

 

Sang Kolonel Membantah

Selanjutnya, Head mengatakan dia sudah meminta penjelasan mengenai dugaan rekayasa fakta seputar konflik Rohingya kepada pejabat lokal di perbatasan, Kolonel Phone Tint. Sang kolonel membantah hal itu dan menyebut Pemerintah Myanmar sudah melangkah di jalan yang benar.

"Apa buktinya? Lihat pada wanita itu (sembari menunjuk pengungsi Rohingya), siapa yang membuat klaim tersebut? adakah orang yang mau memperkosa mereka?" kata Tint seperti ditulis Head.

Head juga sempat mewawancarai sejumlah Muslim yang terlihat masih bertahan di Maungdaw, salah satu distrik di Negara Bagian Rakhine. Mereka sangat takut memberikan keterangan di hadapan kamera.

Salah satu pemuda Muslim mengatakan sebenarnya mereka ingin menyelamatkan diri ke Bangladesh, tetapi pemimpin kelompoknya telah menjalin kesepakatan dengan otoritas setempat agar diizinkan tinggal. Di sebuah pasar Bengali yang tenang, pemuda itu mengaku kepada Head, dia sangat takut dengan pemerintah.

 

ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kondisi Memilukan Slamet Suradio Masinis Tragedi Bintaro 36 Tahun Lalu: Diceraikan Istri Hingga Tak Dapat Uang Pensiun

Kondisi Memilukan Slamet Suradio Masinis Tragedi Bintaro 36 Tahun Lalu: Diceraikan Istri Hingga Tak Dapat Uang Pensiun

Sebanyak 156 orang tewas dan tak kurang dari 300 orang terluka, baik berat maupun ringan

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.