Ilustrasi (Foto: Shutterstock)
Dream - Fenomena gerhana bulan sebagian bakal terjadi pada malam ini, Jumat 19 November 2021. Gerhana kali ini berlangsung selama tiga jam 28 menit, terpanjang dalam 580 tahun terakhir, menurut badan antariksa Amerika Serikat, NASA.
Namun di Indonesia, fenomena langit ini hanya dapat dilihat secara maksimal di wilayah timur Indonesia dengan mata telanjang setelah petang.
Untuk waktu puncaknya, akan terjadi pada pukul 16.02.56 WIB, 17.02.56 WITA, 18.02.56 WIT. Puncak gerhana terjadi beberapa menit setelah puncak fase purnama yang terjadi pukul 15.57.30 WIB, 16.57.30 WITA, 18.57.30 WIT.
Sedangkan fase gerhana penumbra dimulai pada pukul 13.00.23 WIB, 14.00.23 WITA, 15.00.23 WIT, kemudian fase gerhana sebagian dimulai pada pukul 14.18.24 WIB, 15.18.24 WITA, 16.18.24 WIT.
Fase gerhana sebagian berakhir pukul 17.47.26 WIB, 18.47.26 WITA, 19.47.26 WIT, sedangkan fase gerhana penumbra berakhir pada pukul 19.05.31 WIB, 20.05.31 WITA, 21.05.31 WIT.
Berikut wilayahnya
Fase gerhana bulan setengah:
Fase akhir sebagian hingga akhir penumbra bisa disaksikan di:
Fase akhir penumbra saja dialami oleh:
Dilansir dari situs resmi Edukasi Sains LAPAN, Jumat 19 November 2021, untuk melihat gerhana bulan tidak seperti gerhana matahari.
Fenomena langit tersebut dapat dilihat langsung tanpa alat bantu dan bisa diabadikan dengan gadget apapun.
" Gerhana Bulan sebagian dapat disaksikan dengan mata tanpa alat bantu optik apapun. Tapi kita bisa mengabadikan gerhana Bulan sebagian menggunakan kamera DSLR, kamera ponsel model pakar, maupun kamera CCD yang terhubung dengan teleskop gagdet," kata peneliti Pusrissa OR-PA BRIN Andi Pangerang.
Dream - Menurut kalender astronomi Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), akan terdapat sejumlah fenomena langit yang sangat menakjubkan di bulan November ini.
Selain taburan hujan meteor, ada satu yang layak untuk dinantikan oleh Sahabat Dream semua. Fenomena astronomi tersebut adalah Gerhana Bulan sebagian.
Asal kalian tahu, Gerhana Bulan yang muncul di bulan November 2021 ini sangat istimewa karena disebut-sebut menjadi yang terlama di abad ini.
Bagaimana tidak? Peristiwa Gerhana Bulan sebagian yang akan datang, durasinya bisa berlangsung kurang lebih selama 3 jam. Padahal, gerhana bulan sebagian hanya bertahan selama kurang dari dua jam.
Menurut laporan LAPAN, warga Indonesia bisa menyaksikan fenomena Gerhana Bulan sebagian pada tanggal 19 November 2021 mendatang.
Itu pun jika cuaca bersahabat. Mengingat saat ini Indonesia sudah memasuki musim hujan sehingga langit selalu tertutup oleh mendung.
Sebagian wilayah Indonesia akan mengalami Gerhana Bulan sebagian yang puncaknya akan terjadi pada pukul 16.02.56 WIB/17.02.56 WITA/18.02.56 WIT.
Puncak gerhana terjadi beberapa menit setelah puncak fase purnama yang terjadi pukul 15.57.30 WIB/16.57.30 WITA/18.57.30 WIT.
Magnitudo gerhana kali ini sebesar 0,9785 atau 97,85% diameter Bulan tertutup piringan umbra Bumi. Fase gerhana penumbra dimulai pada pukul 13.00.23 WIB/14.00.23 WITA/15.00.23 WIT, kemudian fase gerhana sebagian dimulai pada pukul 14.18.24 WIB/15.18.24 WITA/16.18.24 WIT.
Fase gerhana sebagian baru berakhir pukul 17.47.26 WIB/18.47.26 WITA/19.47.26 WIT, sedangkan fase gerhana penumbra berakhir pada pukul 19.05.31 WIB/20.05.31 WITA/21.05.31 WIT.
Total durasi parsialitas gerhana kali ini selama 3 jam 29 menit 2 detik dan durasi penumbralitas gerhana selama 6 jam 5 menit 8 detik.
Ada satu fenomena langit yang tak kalah pentingnya untuk dikenang oleh Sahabat Dream di bulan November ini. Fenomena itu adalah Nadir Ka'bah.
Nadir Ka'bah adalah fenomena astronomis ketika Matahari berada tepat di nadir (titik terbawah) saat tengah malam bagi pengamat yang berlokasi di Ka'bah. Artinya posisi Matahari akan berada tepat di bawah Ka'bah.
Karena bentuk Bumi yang bulat, Matahari akan berada tepat di atas titik antipode Ka'bah (titik yang terletak di belahan Bumi yang berlawanan terhadap Ka'bah) ketika tengah hari. Sehingga, ujung bayangan Matahari yang mengalami pagi, siang, dan sore akan mengarah ke kiblat.
Fenomena ini berlangsung dua kali dalam setahun. Di tahun ini, yang pertama sudah terjadi pada 13 Januari, dan akan muncul lagi pada 29 November mendatang.
Bagi umat Islam, gerhana bukan fenomena alam biasa karena terdapat anjuran untuk melaksanakan sholat sunah gerhana bulan atau biasa disebut sholat khusuf.
Sholat sunnah kusuf ini hukumnya sunnah ma'akkad. Tata cara sholat gerhana juga tidak jauh berbeda dengan sholat pada umumnya. Perbedaannya terletak pada waktu pelaksanaannya yang lebih lama.
Dari 'Aisyah radhiyallahu 'anha, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
" Sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua tanda di antara tanda-tanda kekuasaan Allah. Gerhana ini tidak terjadi karena kematian seseorang atau lahirnya seseorang. Jika melihat hal tersebut maka berdo’alah kepada Allah, bertakbirlah, kerjakanlah shalat dan bersedekahlah." (HR. Bukhari no. 1044)
Sumber: LAPAN