(Foto: Eberita.org)
Dream - Cerita jemaah haji Malaysia, Fatimah Zaharah Ghazalli, 53 tahun, cukup menyentuh. Dia mengenang kembali peristiwa di Madinah yang dialami suami tercinta, Mohd. Ghazalli Ab. Rahim.
Ghazalli meninggal dunia akibat infeksi paru-paru yang parah pada pukul 19.25 waktu Madinah. Peristiwa itu terjadi pada Sabtu, 5 Agustus lalu.
Kata Fatimah, pada Desember tahun lalu, dia bersama almarhum dan tiga anaknya telah berada di Tanah Suci mengerjakan umroh.
" Kami selalu bersama dan sering bercanda, baik di tanah air dan di Madinah. Saat itu kami bercanda masing-masing akan meninggal di sini. Dan saat itu almarhum memang sedang sakit.
" Tapi saya tidak menyangka suami saya benar-benar meninggal dunia di Madinah. Teman-teman juga banyak yang tidak mengira," kata Fatimah.
Saat dibawa ke klinik, Ghazalli masih sempat berbincang dengan istrinya. Tapi ketika tiba di pusat perawatan medis di Madinah, Ghazalli mendadak sesak napas.
Ghazalli sempat kehilangan kesadaran. Setelah diberi bantuan, dia bisa sadar kembali.
" Dokter mengatakan kondisi suami saya sangat kritis dan harus dibawa ke RS King Fahd Madinah. Sedangkan saya diantar kembali ke maktab. Tak lama setelah itu saya mendapat kabar suami telah meninggal," ujar Fatimah sambil berlinang air mata.
Jurnalis Malaysia bersama Direktur Operasi Media Haji 1438 Hijriyah, Mohamad Naser Jaafar yang menemuinya di maktab di Hotel Azhar Al-Safa mencoba menenangkan Fatimah.
Fatimah telah berumah tangga bersama suaminya selama 28 tahun. Dari pernikahan itu, dia dikarunia tiga orang anak.
Meski suaminya meninggal, Fatimah tetap bersemangat dan tabah untuk melanjutkan ibadah haji.
" Saya menerima nasib ini, saya sekarang sendiri dan Alhamdullilah, Petugas Tabung Haji selalu membantu saya. Saya berharap bisa melakukan ibadah yang benar tapi saya terikat oleh beberapa peraturan setelah kematian seorang suami.
" Mungkin ini lebih baik. Allah SWT hendak menunjukkan saya untuk selalu mengingat Tuhan dan memperbaiki ibadah," kata Fatimah saat dikunjungi oleh sepupunya yang menginap di maktab terdekat.
Sementara itu, Pembimbing Ibadah Haji 1438 Hijriyah, Siti Fauziah Dollah Hamdani, mengatakan ada beberapa larangan yang wajib dipatuhi oleh wanita dalam masa iddah. Misalnya tidak bisa berhias, berpakaian menarik atau keluar belanja.
" Sejauh ini Fatimah duduk beribadah dalam kamar dan turun ke surau maktab. Jika hendak ke masjid, Petugas Tabung Haji akan menemaninya. Untuk melakukan umrah keduanya, kami tidak izinkan.
" Untuk ibadah haji, kami akan bimbing dia untuk menyelesaikan semua urusan tersebut," katanya.
(Sumber: eberita.org)
Advertisement
Bikin Syok, Makan Bakso Saat Dibelah Ternyata Ada Uang Rp1000
Kemenkeu Siapkan Rp20 Triliun untuk Hapus Tunggakan Iuran BPJS Kesehatan
5 Komunitas Olahraga di Decathlon Summarecon Bekasi, Yuk Gabung!
Fakta Unik di Ethiopia yang Kini Masih 2018 Meski Dunia Sudah Tahun 2025
Belajar Sejarah Nggak Lagi Boring Bareng Komunitas Jelajah
Rangkaian acara Dream Inspiring Women 2023 di Dream Day Ramadan Fest Day 5
Potret Luna Maya dan Cinta Laura Jadi Artis Bollywood, Hits Banget!
Cara Cek Penerima Bansos BLT Oktober-November 2025 Rp900 Ribu
Bikin Syok, Makan Bakso Saat Dibelah Ternyata Ada Uang Rp1000
Kemenkeu Siapkan Rp20 Triliun untuk Hapus Tunggakan Iuran BPJS Kesehatan
5 Komunitas Olahraga di Decathlon Summarecon Bekasi, Yuk Gabung!