Jokowi Dan Prabowo Dalam Pelukan Atlet Pencak Silat Saat Asian Games
Dream - " Rakyat butuh pemimpin bersih, bukan pemimpin maling."
Kata-kata itu muncul dari mulut Prabowo Subianto, Mei 2012. Prabowo mendukung Joko Widodo-Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) maju ke Pemilihan Gubernur DKI.
" Kita mencari putera terbaik, warga negara terbaik untuk rakyat," kata Prabowo, melanjutkan.
Hubungan Prabowo-Jokowi-Ahok itu berbuah indah. Pasangan Jokowi-Ahok menarik simpati warga DKI.
Jokowi-Ahok jadi Gubernur dan Wakil Gubernur. Jokowi yang kerap disorot media, jadi awal target pencalonan wakil presiden.
Tapi, Prabowo punya anggapan beda. Dia menganggap, menarik Jokowi sebagai cawapres dari Gerindra merupakan tindakan spekulatif.
" Yang bawa Jokowi dari Surakarta ke Jakarta itu saya. Saya yang minta Bu Mega," ucap dia.
" Jokowi teman, dari dulu teman baik saya, kalau tidak baik tidak saya dukung," kata dia.
Drama indah buyar. Dua tahun memimpin, Jokowi putar perahu. Menghadapi Prabowo, jadi RI satu.
Tensi politik Pilpres 2014 itu tinggi. Aroma balas dendam menguat. Dunia sosial memanas adu caci maki dan fitnah. Dua kubu perang total. Prabowo Subianto-Hatta Rajasa melawan Jokowi-Kalla (JK).
Hasilnya. Anda semua sudah tahu. Jokowi jadi presiden. Tapi, masih ada pihak yang benci.
Jokowi sempat mencoba meredam. Dia mendatangi Prabowo di Kertanegara, Jakarta Selatan. Mengucap terima kasih dan mendukung perbaikan bangsa dan negara.
" Beliau juga menyampaikan tujuan kita sama mengenai Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika, dan NKRI, sama persis dengan tujuan dan goal yang ingin kita lakukan ke depan, semuanya adalah untuk kebaikan bangsa dan negara," kata Jokowi.
Prabowo pun ingin meredakan tensi. Dia mengundang Jokowi ke Hambalang, rumah pribadinya.
" Saya akan minta beliau nyanyi di Hambalang," ujar Prabowo.
Dan semua tahu. Jokowi memenuhi undangan Prabowo ke Hambalang itu. Mereka naik kuda bersama. Ada tawa yang terpancar.
Jokowi-Ma'ruf dan Prabowo-Sandiaga (Foto: Liputan6,com)
Saling puji Prabowo-Jokowi berlanjut di area kontestasi terkini. Pemilu Presiden 2019. Keduanya tanding ulang. Tapi, ada satu yang beda. Keduanya disela wabah hoaks.
Di panggung debat, Prabowo dan Jokowi saling sebut sebagai korban. Jokowi-Prabowo saling bercurah perhatian.
" Selama 4,5 tahun ini saya dituduh, Pak Jokowi itu PKI, ada yang tuduh seperti itu," kata Jokowi ke Prabowo.
Prabowo pun alami hal serupa.
" Tapi apakah Pak Jokowi tahu di antara Pak Jokowi ada yang melemparkan tuduhan tidak tepat, akan mendirikan khilafah, melarang tahlilan? Ini tidak tepat," ujar Prabowo ke Jokowi.
Kini, Pemilu 2019 telah usai. Jokowi memimpin versi hitung cepat. Dia meminta pendukungnya bersabar. Menunggu hasil resmi KPU.
Jokowi mengajak pendukungnya merangkul. Menjalin kembali persaudaraan yang terputus.
Prabowo masih bergelut. Membantah hasil riset hitung cepat lembaga survei. Meminta pendukungnya mengawal kotak dan surat suara C1.
Prabowo dan Jokowi punya kepercayaan. Pun pendukungnya.
Tapi, sebagai elemen bangsa penting menjadi satu. Sekjen Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas meminta seluruh elemen masyarakat tenang dan menjaga ukhuwah.
" Yang harus dijadikan sebagai dasar dan acuan adalah hasil penghitungan resmi dari KPU," ucap Anwar. (ism)
Advertisement
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Peneliti Ungkap Pemicu Perempuan Sanggup Bicara 20 Ribu Kata Sehari?
Throwback Serunya Dream Day Ramadan Fest bersama Royale Parfume Series by SoKlin Hijab
Bentuk Roti Cokelat Picu Komentar Pedas di Medsos, Chef Sampai Revisi Bentuknya
Mahasiswa Sempat Touch Up di Tengah Demo, Tampilannya Slay Maksimal
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik