Pesawat Malaysia Airlines
Dream - Tim investigasi internasional mengklaim rudal Rusia menembak jatuh pesawat Malaysia Airlines MH17 di Ukraina pada 2014. Dalam sebuah konferensi pers di Den Haag, tim investigasi gabungan (JIT) mengatakan rudal yang menghantam pesawat Malaysia Airline menyerupai rudal Buk buatan Rusia.
Rudal dengan model itu dilihat menyeberang ke Ukraina dari kota Rusia, Kursk empat minggu sebelum insiden.
Dilansir Anadolu Agency, tim itu mengatakan, Brigade 53 Rusia memiliki rudal tersebut. Tim investigasi menambahkan, penyerang akan diumumkan setelah penyelidikan selesai dan meminta saksi mata untuk menyimpan informasi.
Sebelumnya dikabarkan, Malaysia telah memperingatkan akan mengidentifikasi anggota kelompok separatis pro-Rusia pada awal 2018. Pembentukan pengadilan internasional untuk menyelidiki insiden yang merenggut nyawa 298 orang itu sempat dihalangi Rusia pada 2015.
Pesawat Malaysia Airline MH17, yang terbang dari Amsterdam, Belanda ke Kuala Lumpur, Malaysia, jatuh di negara Donetsk di Ukraina timur pada 17 Juli 2014.
Dalam laporan sementara yang dirilis September 2016, JIT menentukan MH17 telah diruntuhkan dari wilayah yang dikuasai separatis pro-Rusia di Ukraina. Sebagian besar korban tewas ialah warga negara Belanda.
Temuan Interim JIT mengkonfirmasi laporan teknis yang sebelumnya dirilis Dewan Keselamatan Belanda. Laporan itu menyebut rudal yang ditembakkan dari darat ke udara mengenai pesawat komersil yang melintas.
Laporan JIT juga mengatakan, lokasi peluncuran berada di dekat Pervomaiskiy, sebuah kota di Kharkiv, Ukraina yang berada di bawah kendali pemberontak pro-Rusia pada saat itu.
Rusia Bantah
Sementara itu, Kementerian Pertahanan membantah hasil investigasi JIT.
" Kementerian Pertahanan Rusia, baik pada jam-jam pertama peristiwa dan selanjutnya, secara resmi menyangkal sindiran dari pihak Ukraina dan hasil investigasi tim investigasi Belanda,
mengenai keterlibatan tentara Rusia dalam bencana itu," tulis pernyataan itu diwartakan CNN.
" Tidak ada satupun rudal anti-pesawat dari Rusia yang menyeberangi perbatasan Rusia-Ukraina."
Keluarga korban menulis surat terbuka kepada 'orang-orang Rusia' yang berisi menggambarkan kesedihan yang berlangsung lama. Surat itu juga mendesak Moskow bertanggung jawab di pengadilan. (ism)
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN