Tentara Wanita Israel (rt.com)
Dream - Israel menerapkan sejumlah larangan bagi para wanita anggota Pasukan Pertahanan didasarkan pada hukum Yahudi. Penerapan larangan ini muncul seiring meningkatnya jumlah penganut Yahudi ultra-ortodoks di militer Israel.
Dikutip dari media Russia Today, rt.com, para tentara wanita dilarang untuk mengenakan pakaian warna putih, melepas bra, dan merokok di dekat tentara pria. Ini untuk mencegah tentara pria tidak tergoda pada tentara wanita.
Larangan tersebut segera menuai kecaman dari sejumlah aktivis perempuan. LSM perempuan Israel Women's Network (IWN) melaporkan sejumlah wanita yang mendaftar sebagai tentara Israel mendapat sejumlah pembatasan terkait pakaian dan perilaku.
" Setahun terakhir kami menerima pengaduan dari personel wanita, komandan lapangan memaksa mereka melakukan peraturan asing tersebut kepada mereka," ujar Direktur Pelaksana IWN, Michal Gera Margaliot, kepada Haaretz.
Aturan mengenai pemakaian bra menjadi sangat ekstrem. Mereka dilarang melepas bra meskipun saat bersiap untuk tidur.
" Akan ada pemeriksaan selama dua menit pada jam menjelang tidur sampai lampu dimatikan," kata seorang tentara wanita.
" Jika kami tetap mencoba melepas bra, kami akan ditangkap dan diberi peringatan," lanjut dia.
Para wanita juga dilarang memakai baju putih saat berada di area Shizafon base and Base 80. Mereka juga dilarang mengenakan dan celana pendek di atas lutut saat di kelas pelatihan agar para tentara pria tidak terangsang.
Seorang instruktur perempuan IDF dilaporkan dipecat dari jabatannya setelah seorang komandan religius menyatakan keberadaannya menimbulkan ketidaknyamanan.
Pernah suatu kali, para tentara wanita diminta mengenakan celana agak longgar saat latihan karena banyak pria religius di dalam ruangan tersebut.
" Karena hanya sedikit dari kami yang melakukannya, mereka langsung membatalkan latihan saat itu," tutur anggota tersebut.
Selain itu, para tentara yang religius juga mengeluhkan anggota wanita yang merokok di dekat mereka, meskipun berada di dalam ruang khusus merokok.
IDF memiliki sejumlah program untuk membentuk tentara religius, dengan mengombinasikan waktu latihan militer mereka dengan mempelajari Torah. Aturan ini tidak hanya diinginkan oleh para tentara religius, namun juga didukung komandan sekuler.
Haaretz melaporkan, bahwa pendaftaran di IDF mengalami penurunan 30 tahun terakhir karena etnis Haredi dan Arab tidak diakui sebagai warga negara. Sementara populasi dua etnis ini tumbuh begitu pesat.
Pada 1990, tiga perempat pemuda Israel direkrut menjadi tentara. Angka itu diperkirakan akan turun menjadi 64 persen pada tahun 2020.
Berbeda dengan perekrutan tentara wanita yang malah meningkat. Selain itu, jumlah orang Yahudi Ortodoks yang memilih untuk mendaftar menjadi tentara juga bertambah.
Pejabat senior IDF mengatakan tidak ada larangan bagi tentara wanita untuk memakai kemeja putih maupun celana ketat. " Aturan berpakaian diterapkan baik untuk wanita maupun pria. Jika ada instruksi lain, itu pengecualian," kata dia.
(ism, Laporan: Erisa Riyana)
Advertisement
4 Komunitas Seru di Depok, Membaca Hingga Pelestarian Budaya Lokal
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
UU BUMN 2025 Perkuat Transparansi dan Efisiensi Tata Kelola, Tegas Anggia Erma Rini
Masa Tunggu Haji Dipercepat, dari 40 Tahun Jadi 26 Tahun
Viral Laundry Majapahit yang Bayarnya Hanya Rp2000
Azizah Salsha di Usia 22 Tahun: Keinginanku Adalah Mencari Ketenangan
Benarkah Gaji Pensiunan PNS Naik Bulan Ini? Begini Penjelasan Resminya!
Timnas Padel Indonesia Wanita Cetak Sejarah Lolos ke 8 Besar FIP Asia Cup 2025
Hore, PLN Berikan Diskon Tambah Daya Listrik 50% Hingga 30 Oktober 2025
Hari Santri, Ribuan Santri Hadiri Istighasah di Masjid Istiqlal
4 Cara Top Up Roblox dengan Mudah dan Aman, Biar Main Makin Seru!
Ada Mobil Listrik di Konser Remember November Vol.3 - Yokjakarta