Beribadah Haji (Foto: Shutterstock.com)
Dream - Jemaah haji yang berpotensi mengidap jantung disarankan untuk membatasai aktivitasnya selama menjalankan Rukun Islam kelima itu. Imbaun ini disampaikan Kepala Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan, Eka Jusup Singka.
Menurut Eka, jemaah haji yang berpotensi mengidap penyakit jantung akan mendapatkan tindakan antisipatif. Salah satu caranya diawali dengan tindakan preventif melalui penyuluhan.
" Yang mengalami kelainan jantung bisa membatasi aktivitasnya, bukan membatasi ibadahnya," ujar Eka, di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Selatan, Minggu, 3 Juni 2018.
Eka mencontohkan salah satu upaya preventif itu adalah dengan tak memaksakan kondisi tubuh demi ibadah. Jemaah yang merasakan kondisi tubuhnya melemah dapat beribadah di pondokan kecuali untuk wajib haji.
" Ibadah harus tetap kita lakukan. Karena rukun dan wajib haji penting," ujar dia.
Eka menuturkan sebagian besar jemaah yang mengidap penyakit jantung telah didata di dalam negeri. Meski sudah menurunkan tim preventif, Eka meminta jemaah tetap memperhatikan kondisi tubuh sendiri.
" Jemaah harus sadar diri," ujar dia.
Sementara itu, bahaya lain yang mengancam jemaah haji yaitu headstroke. Eka mengimbau jemaah haji untuk selalu mengenakan payung dan istirahat. " Serta sering minum," kata dia.
(Sah)
Advertisement
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Peneliti Ungkap Pemicu Perempuan Sanggup Bicara 20 Ribu Kata Sehari?
Throwback Serunya Dream Day Ramadan Fest bersama Royale Parfume Series by SoKlin Hijab
Bentuk Roti Cokelat Picu Komentar Pedas di Medsos, Chef Sampai Revisi Bentuknya
Mahasiswa Sempat Touch Up di Tengah Demo, Tampilannya Slay Maksimal
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik